Minggu, 1 Maret 2009
Selepas duhur, aku tidur siang, tiba2 anak2 membangunkan kami. "Bu, bu..mau disemprot Demam berdarah, ibu bangun, kok tidur ajah," kata Nadia. Sambil bermalas-malasan, aku bilang, "Ah gak, paling di luar , gak sampai ke kamar,"kataku.Sayup2 aku dengar suara menderu dari tukang yang mengoperasikan mesin asap itu.Hah, akhirnya dengan terpaksa aku bangun juga, . Rupanya daerah di tempatku sedaang banyak yang terkena DB, jadi harus dilakukan pengasapan. pengasapan ini cukup membuat tidak nyaman di rumah, yang jelas baunya menyengat, pandangan mata jadi kabur, wah...kaya asap kebakaran...deh pokoknya.
Mas Abduh yang lagi ingin beristirahat, tambah pusing dan mual, belum lagi, kita kedatangan tetangga yang mau curhat, hah tambah pening deh kepala.
Untuk mengurangi pening, aku buatkan teh poci terbaik dari tegal, dan kusuguhkan untuk mereka yang sedang ngobrol, mudah2 an , enak dan legit.
Efek penyemprotan rupanya bikin lantai berminyak. lengket. Ah menyebalkan juga yah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar