Menjadi pembimbing haji adalah tugas berat.Amanah. Justru karena tidak membayar sendiri, dan tugas serta kepercayaan, yang membuatnya menjadi sesuatu yang tidak mudah.Ada tanggung jawab besar disana.
Tapi mungkin orang melihatnya lain." Enak ya... haji berkali kali dibayarin lagi.", itu kata yang sering terdengar ketika orang membicarakan pembimbing haji.
Suamiku kebetulan sudah dua kali memimbing hajidi KBIH Aisyiyah. Pertama kali tahun 2002 kami berangkat berdua atas biaya sendiri. Setelah itu tahun 2007 suamiku dipercaya KBIH Aisyiyah untuk membimbing para jamaah haji, kemudian tahun 2009 dan sekarang tahun 2012 untuk ketiga kalinya.
Selalu ada kata kata yang menganggu, seperti diatas. Aku pernah sempat, mengatakan "Pak yang lain aja, aku gak enak bapak terus yang berangkat," kataku.
Tapi suamiku mengatakan ini adalah amanah dari Aisyiyah bukan main main. HAji cukup sekali, kecuali jika memang ada tugas. Membimbing HAji di tanah suci adalah tugas, jadi kepentingan jamaah lah yang harus didahulukan, karena Kita sendiri sudah pernah melaksanakan haji.itu sudah cukup.
Di Aisyiyah kita tidak mendaftar menjadi pembimbing, tapi ditunjuk, setiap tahun bergantian yang bertugas. Karena beberapa kali rupanya suami bisa melayani jamaah dengan baik, mungkin dipercaya lagi.
Sebaiknya untuk tahun tahun mendatang yang muda-muda dan memang mempunyai ilmu dan wawasan serta kemampuan memimpin bisa terus di kader agar tidak kekurangan pembimbing.
Memimpin ratusan jamaah dengan kerpribadian dan sifat yang berbeda beda tidaklah mudah.
JIkalau aku harus meladeni kata kata tersebut, ingin rasanya aku meminta suamiku gak usahlah jadi pembimbing haji...Hanya Tuhan yang Tahu apa yg ada dihati manusia..
Wallaohu 'alam...memang berat ya hidup ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar