Sore ini seperti biasa aku mengajar TPQ. Sekarang jumlah yang mengaji 12 anak
1. Ayu
2. Wulan
3. Seny
4. Vanya
5. Adi
6. Anggun
7. Lia
8. Naya
9. Tian
10. Rizky
11. Yusuf
12.Lili
Ayu dan Anggun kakak beradik : keluarga harmonis
Wulan dan Vanya saudara sepupu: Wulan ortunya bercerai, Vanya ortunya dijakarta bekerja, disini bersama neneknya
Seny, Adi dan Tian kaka beradik: Ortunya bercerai, dan sekarang tinggal bersama ibunya, serta kakeknya
Lia dan lili kaka beradik: keluarga harmonis
Rizky : Ayahnya dijakarta, tinggal bersama Ibu dan kakek neneknya
Yusuf : harmonis
Naya : Ibunya bekerja dijakarta, sekarang tinggal dengan ayah dan kakak2nya.
Kompleks bukan? mendidik mereka bukan hal yang mudah, perlu kesabaran tingkat tinggi, dan aku akan terus berusaha menjadi guru yang sabar dan baik.
Apalagi dengan latar belakang keluarga yang berbeda beda. Kondisi lingkungan kami yang kurang mendidik juga mempenagruhi prilaku mereka sehari hari. Kata kata kasar dan tidak sopan sudah biasa di telinga mereka, jika mereka menirunya, itu adalah hal yang sangat wajar. Bahkan dari cerita cerita anak anak mereka kadang menceritakan hal hal yang mestinya diketahui orang dewasa, dari pilihan lagu pun mereka sedikit sekali memiliki perbendaharaan lagu anak anak yang mendidik. Mereka labih kenal dengan lagu dangdut oplosan bertemakan orang dewasa.
Selepas mengaji biasanya aku mengajari mereka bernyanyi. Aku mengajarkan lagu lagu anak anak milik At Mahmud, Ibu Sud, dll.
Lagu baru yang aku ajarkan yang mereka belum tahu adalah "Lagu Untuk Mama", serta "Assalamu'alaikum" lagunya opick, sekarang mereka sudah hafal lagu tersebut.
Tadi aku mengajak anak anak main internet, untuk belajar bagaimana mengoperasikan internet (membuka situs). Dan mencari lirik lagu anak anak berjudul " aku bisa" dan "kidung". Lalu mengajari mereka mengkopi lalu memindahkan ke MS Words, lalu di print. Alhamdulilah bisa.
Awalnya aku tak mendampingi mereka, lalu ada yang melapor, bahwa mereka menonton video film horor, lalu aku matikan akses internet, karena aku marah.
Setelah akses mati, mereka bertanya : kenapa internetnya mati bu?
lalu aku menjawab : katanya kalian nonton film hantu? ibu gak suka, ibu kan menyuruh mencari lirik lagu anak.
lalu anak anak menjawab, ketika mencari lirik lagu anak, ada iklan film hantu, lalu mereka mengklik, karen tiba2 ingin melihat. Lalu pelan pelan aku beritahu mereka. Internet ini hanya untuk orang orang yang iman nya kuat.
ada sejuta kebaikan dan sejuta keburukan di internet ini, tinggal iman kalian yang menentukan.
Kalian harus menggunakan internet ini untuk hal hal yang baik. Jika ada gambar dewasa, segera ditutup. (sayangnya pemerintah masih kurang berpihak pada anak anak). Banyak sekali iklan iklan untuk orang dewasa yang nangkring di situs2 internet tanpa kontrol, sehingga anak anakpun seperti sudah biasa melihat gambar gambar tak senonoh.
Apa yang dilakukan Pak TIFATUL SEMBIRING---ternyata...malah SEMBARANGan... selama menjadi Menteri Dep Kom Info?
Sungguh mengecewakan!!!!
Anak anak sudah di jalan yang benar, sedang belajar mencari artikel pantun. Tapi apa yang munsul dalam artikel tersebut? isinya ikaln iklan untuk orang dewasa, dengan gambar yang sangat tidak pantas dilihat anak anak.
Dimana perlindungan untuk anak anak wahai Pemerintah???
Siapa coba yang merusak anak anak kalo bukan kalian??? karena kebijakan ditangan kalian !!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar