Entah benar atau tidak caraku mengajar, aku tak tak tahu, yang pasti aku ingin anak anak bisa 'senang" belajar. Bukan ketakutan. Bahkan bagaimana menjadikan mereka yang ketagihan untuk belajar mengaji.
Acara belajar mengaji di TPQ kami memang belum mengikui kurikulum apapun, saya hanya memakai buku ajar model IQRA karangan Kyai H. As'ad Humam. Setiap anak bergantian satu demi satu belajar membaca.
Setelah semua selesai membaca, biasanya mereka bermain. Dalam bermain, kadang mereka suka sambil ejek ejekan dan berkata kata yang kotor, disitulah peran kita untuk menegur mereka, agar tidak berkata yang kotor. Aku selalu mengingatkan mereka, setelah terlanjur mengucapkan kata kata kotor, ayo ucapkan "Astaghfirullah" dan jangan diulangi lagi.
Sesi istirahat, anak anak biasanya sambil membeli jajanan, nah, disitu lah anak anak terlihat karakternya. Apa Mereka membuang sampah sembarangan? Ketika bermain baru terlihat. Ketika di kelas, kita sulit melacakya. Ketika kita menjumpai anak anak membuang sampah sembarangan, tegur mereka, terus sekali dua kali, sampai bosan, nanti anak anak akan terbiasa membuang sampah di tempah sampah. Dan akan merasa berdosa jika buang sampah sembarangan.
Setelah mengaji, mereka juga kadang menggambar, menyanyi dan membaca buku. Di TPQ , kami sediakan buku buku bacaan yang bisa dibaca sepuasnya. Lalu kadang mereka menanyakan sesuatu yang belum difahaminya. Aku menganggap mereka teman, bukan berarti mereka tidak hormat, mereka tetap menghormatiku, tapi dengan begitu, mereka menjadi berani dan mau bertanya apa saja,mau menyampaikan pendapat, dengan begitu pikiran mereka terbuka.
membaca juzamma dan terjemhnya |
ada yang menggambar, membaca, dll |
yusuf sedang mengajari sesa mengaji...hihi...cocok jadi guru |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar