Mengenali 8 Tipe Suami ...
Akhir-akhir ini Lia sering uring-uringan. Pasalnya, Teo, suaminya sepertinya kini tak punya waktu lagi untuk keluarga. Bagi Teo, pekerjaan lebih penting dari segalanya. Setiap hari berangkat pagi dan pulang larut malam. Akibatnya, mereka pun jarang berkomunikasi karena sedikitnya waktu yang dimiliki Teo. Yang paling parah, Sabtu dan Minggu juga digunakan Teo untuk menyelesaikan pekerjaan kantor. Setiap kali Lia protes, Teo yang bertipe gila kerja (workholic) selalu mengatakan semua ini ia lakukan demi keluarga.
Selain tipe workholic seperti Teo, masih banyak tipe suami yang perlu diketahui para istri, di antaranya:
1. Workholic
Seperti Teo, tipe suami seperti ini lebih mengutamakan pekerjaan daripada keluarga dan lingkungan sekitarnya.Tak heran jika waktu yang tersedia untuk keluarga sangatlah sedikit. Ia adalah seorang pekerja keras. Suami yang workholic umumnya memiliki ego yang tinggi. Ia berpikir, toh semua demi kesejahteraan keluarga.
Solusi:
Tak ada kata lain selain sabar. Carilah saat tepat untuk menyampaikan uneg-uneg Anda. Misalnya, menjelang tidur saat ia sudah dalam keadaan relaks. Katakan bahwa Anda dan anak-anak mengkhawatirkan kesehatannya yang terlalu diforsir untuk urusan pekerjaan, dan mengajaknya untuk berlibur di akhir pekan. Anda memang harus aktif. Ingatkan suami bahwa, sesibuk apa pun, ia harus menyempatkan diri bersama keluarga. Yang terpenting adalah komunikasi.
2. Pemalas
Tipe ini kebalikan dari tipe workholic. Tipe seperti ini tentu sangat meresahkan istri. Pasalnya, selain tak mau bekerja, ia juga menyandarkan hidup sepenuhnya pada istri. Rumahtangga yang seharusnya menjadi tanggungjawabnya sebagai kepala rumahtangga, ia alihkan pada istri. Istrilah yang menjadi tulang punggung keluarga.
Solusi:
Sama halnya tipe workholic, menghadapi suami pemalas juga butuh kesabaran tinggi. Jika tidak, bisa-bisa ribut sepanjang hari. Berbicara dari hati ke hati merupakan cara efektif. Tanyakan apa yang menyebabkan ia tak mau bekerja. Jika alasannya sulit mencari pekerjaan, Anda bisa memintanya menciptakan pekerjaan baru sesuai kemampuan yang ia miliki. Katakan bahwa tidak selamanya bekerja itu harus di kantor. Di rumah pun bisa bekerja. Yang penting ada kemauan. Ingatkan suami bahwa rumahtangga adalah tanggungjawab bersama antara Anda dan dia.
3. Perfeksionis
Ini yang seringkali membuat istri kewalahan. Segala sesuatu harus kelihatan sempurna di matanya. Tak boleh ada yang cacat. Suami perfeksionis biasanya banyak menuntut. Istri harus cantik-lah, pintar-lah, rajin, pandai masak, dan sebagainya. Padahal, semua itu belum tentu dapat terpenuhi oleh sang istri.
Solusi:
Rasanya memang kesal melihat suami yang terlalu banyak menuntut. Tetapi Anda tak perlu emosi. Katakan bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna. Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan. Mintalah ia mengerti kekurangan Anda, seperti halnya Anda bisa mengerti kekurangannya.
4. Anak Mami
Suami tipe anak seringkalli mengesalkan. Apa-apa, ia selalu minta pendapat sang ibu. Segala hal tentang diri Anda juga selalu dibandingkan dengan ibunya. Obsesinya adalah, Anda harus sama dengan figur ibunya. Mulai dari cara berdandan, memasak sampai memberikan kasih sayang. Parahnya jika suami tipe ini meminta istrinya mengubah sosok dan karakter agar serupa dengan ibunya. Jika keinginannya tidak terwujud, ia akan meminta bantuan sang ibu untuk memberi nasihat.
Solusi:
Mintalah suami untuk memahami bahwa Anda dan ibunya memiliki perbedaan. Katakan, mengubah karakter dan penampilan agar serupa dengan ibunya bukanlah hal mudah. Semua itu butuh waktu dan proses.Tentu, tak ada salahnya Anda meniru hal positif dari ibu mertua Anda.
5. Cemburu
Suami tipe ini selalu curiga pada istri. Segala gerak-gerik istri selalu diawasi, mulai dari menerima telepon, menerima tamu, atau pun berbicara dengan lawan jenis. Perhatiannya pada sang istri biasanya menjadi berlebihan. Kalau bisa, dimana pun istrinya berada, ia ada pula di sana. Bisa jadi, ini didasari oleh rasa cinta berlebihan dan tidak mau kehilangan.
Solusi:
Sikap suami yang seperti ini bisa juga menandakan bahwa ia sangat mencintai Anda. Hanya saja, ingatkan suami bahwa sifat yang terlalu berlebihan tidak baik. Anda pun jadi tak nyaman. Mintalah suami memberi Anda kebebasan bergerak. Yakinkan dia bahwa Anda tetap mencintai dia.
6. Tidak romantis
Yang ini kebalikan dari tipe suami pencemburu. Suami tipe ini cenderung kaku dan acuh pada istri. Ia tidak tahu bagaimana caranya memanjakan istri. Yang terjadi biasanya istrilah yang meminta dimanjakan dan diperhatikan.
Solusi:
Anda dituntut untuk bersikap lebih agresif. Tak ada salahnya memulai bersikap romantis lebih dulu, dengan memberikan ciuman, belaian dan perhatian misalnya. Katakan bahwa Anda juga menginginkan hal itu dapat ia lakukan pada Anda. Tentu, tak mudah mengubah seseorang yang dingin menjadi agresif. Tetapi jika Anda sabar, pasti sifat dingin suami akan mencair sedikit demi sedikit.
7. Pemarah dan bawel
Suami tipe ini memiliki temperamen tinggi dan gampang tersulut emosinya. Masalah kecil bisa menjadi besar. Umumnya suami pemarah sulit mengendalikan diri. Selain suka marah-marah, suami juga bawel. Segala hal tak luput dari "perhatiannya." Penataan rumah yang kurang menarik, lantai yang kotor, dan sebagainya. Jika tak bisa menyikapi, bisa-bisa hubungan Anda menjadi terganggu.
Solusi:
Kuncinya, berkepala dingin. Apalagi jika itu sudah merupakan pembawaannya. Saat ia melampiaskan emosinya, Anda harus mampu meredam diri, tidak terbawa emosi. Biarkan ia berbicara sepuasnya, baru setelah itu Anda sampaikan betapa sifatnya itu sangat mengganggu hubungan Anda. Jika Anda mampu menyampaikannya dengan baik, suami pun pasti akan mencoba mengubah sifat pemarahnya.
8. Romantis
Yang ini termasuk tipe suami ideal. Romantis dan penuh kasih sayang pada istri dan keluarga. Seluruh hidupnya ia curahkan pada keluarga. Kehidupan rumahtangga pun umumnya harmonis dan langgeng. Kalau pun ada perselisihan, akan cepat teratasi. Ini semua karena didasari oleh sikap saling mencintai, menghargai dan mengisi satu sama lain. Solusi:
Meski Anda mendapat suami ideal, masih ada tugas lain yang harus Anda lakukan yaitu, mempertahankan kehidupan rumahtangga Anda. Kedengarannya mudah, namun pelaksanaannya tidaklah semudah yang ada di benak Anda. Yang penting adalah saling mengisi dan saling berkomitmen bahwa apa pun, perkawinan adalah di atas segala-galanya.
(Tabloid Nova)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar