Sabtu, 28 Februari 2009.
Aku sempatkan shalat malam 11 rakaat. Banyak yang aku adukan pada Tuhan.
Aku memohon, agar diberi kemudahan dalam segala urusanku.
Ampuni segala khilaf dan salahku. Tadi malam aku tidur sendirian, karena suami ada diskusi di jakarta, sebulan sekali, di Paramadina.
Pagi aku menyiapkan sarapan untuk anak-anak.
Jam 07.30, ketika wiwik , pembantu di rumahku datang, wiwik cerita kalo pabrik di kedawung ambruk. Aduh...bathinku, baru sewa sebentar belum ada setengah tahun udah ambruk. yah bagaimana lagi?. Mau menyalahkan sang pemilik, Pak rasimun?..kayaknya gak mungkin. Bahkan biaya memperbaiki pabrik dengan uang sewa setahun, lebih mahal memperbaiki pabrik tersebut. Oh Tuhan, ada saja ujianmu padaku, tapi aku harus tetap kuat...
Masih banyak orang yang diuji dengan kesulitan lebih parah dari hanya sekedar pabrik ambruk.
Hari itu, aku sedih, tapi aku harus mengantar fahmi ke kutowinangun, ada suatu urusan penting, dan dia minta ku menemaninya.
Selepas duhur, santo, mandor pabrik datang, dia membawa kabar baik, ada yang mau beli genteng 4000, morando. Aku sedikit tersenyum, alhamdulilah. Bisa untuk gaji karyawan besok.
dan akhirnya orang tersebut memberi DP. Aku bersyukur,...
Menjelang magrib, aku mendapat telfon dari pak munjari, penunggu pabrik yang aku sewa. Tungku terbakar. Langsung aku berkata : Innalillahi wa inna ilai roojingun, aku harus banyak istighfar hari ini. Banyak yang harus aku bantu mungkin, secepatnya. Kenapa bertubi2 ujian datang. Pabrik ambruk, tobong terbakar...apa lagi, aku khawatir...
Aku mohon petunjukmu ya Allah, agar dilindungi dari hal2 buruk, dan dimudahkan segala urusanku.
Aku ingin suami segera pulang, agar aku bisa curhat ama dia, jadi bebanku berkurang...
Cepat pulang...Cepat kembali jangan pergi lagi...(lagunya marcell)
Tuhan ampuni aku, beri aku petunjuk, mudah2an sedikit ujian ini bisa membuat aku menjadi manusia yang lebih baik, amin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar