Kecelakaan di jalan Raya khususnya di Indonesia semakin menjadi jadi saja. Sebelum Dul mengalami tragedi menabrak grand max dan avanza dan menewaskan 6 orang sekaligus, sudah banyak kecelakaan dijalan raya kita. Kasus Dul seolah membuka mata kita , sudah saatnya behenti bermain main dengan kendaraan di jalan raya, apalagi anak anak.
Kenapa aku bilang bermain main?. Ya sudah takdirnya anak bermain main. Jadi berilah mainan yang aman, bukan berbahaya. Kalo dul pake mobil mobilan gak papa, ini mobil beneran, dimana dia sudah memakan korban tak bersalah.
Jalan Raya kita bukan tempat bermain. Untuk itu anak anak, jika ke jalan Raya, harus disertai orang dewasa, dan dilarang keras, menggunakan kendaraan bermotor.
Kenapa dilarang? karena emosi anak masih labil.Anak anak tidak mengontorl Amgdala sampai umur 25 tahun (bobo). Meskipun secara fisik dia besar, atau bisa menggunakan kendaraan, secara psikis dia belum memapu mengendalikan diri.
Siapa yang disebut anak anak?. Kalo dalam UU Perlindungan anak yang disbut anak anak adalah suia dibawah 18 tahun. sementara DUL baru 13 tahun.
Slahkah dul? aku jawab Tidak, yang salah adalah orangtuanya, yang membiarkan anaknya menggunakan mobil dan membelikan mobil.
Di sekitar kita banyak sekali Dul Dul lain yang siap menjadi korban dan membuat korban di jalan Raya.Itulah kenyataannya.
Tidak ada hukum yang tegas di negara ini. Orangtua juga seolah tak peduli dengan anak. Yang diberikan hanya uang uang dan uang. Padahal anak butuh kasih sayang dan kepedulian.
Kepedulian kita kepada anak, bukan diberikan dengan harta, tapi perhatian. Jika kita memberikan sesuatu yang kelihatannya sangat menggembirakan anak, tapi barang itu justu membahayakan dia, berarti kita bukan sayang anak, tapi menjerumuskan.
Didesa tempat saya tinggal, ada seorang anak meminta motor dengan paksa kepada bapaknya, dan ngambek jika tidak diberi, padahal orangtua tersebut tak punya uang, akhirnya sang ayah, terpaksa cari pinjaman demi menyenangkan anaknya, dia masih dibawah umur. Tahu apa yang terjadi saudara. Anak tersebut tertabrak kereta, dan meninggal ditempat, karena rupanya anak tersebetu tidak sabar menunggu kereta lewat. Inna lillahi wa inna ilaihi Roji'un.
Kejadian diatas adalah kejadian sebenarnya.
Banyak lagi kasus kasus lain diluarsana, dimana anak dimanjakan dengan barang barang mewah.
Temanku, membiarkan anaknya main PS tanpa tahu waktu. Ketika kami bertemu dan menasehati agar bermain saja diluar, dan berhenti main PS, orangtuanya malah marah. Agar anaknya mau ke dokter Gigi, sang anak tersebut sampai mengancam baru mau ke dokter asal diberi uang 2juta. Ya anak umur 9 tahun bisa, dan mengancam orangtuanya seperti itu. Dan itu benar benar ada. Itu karena orangtuanya sengaja memenjakan anak tersebut. Biasanya terjadi pada pasangan yang bercerai, karena untuk menebus rasa bersalah atas kesalahan orangtuanya. Tapi pasangan yang normalpun ada yang seperti itu.
Mudah2 an kasus Dul menjadi momentum keluarga keluarga diIndonesia dan dimanapun dia berada, untuk lebih memperhatiakan serta memberi kasih sayang pada anak anak kita dengan teladan kesederhanaan, kasih sayang dan ilmu. Bukan dengan harta.
Wallhu'alam bishawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar