Kami berniat ke purwokerto untuk suatu urusan, dan sekalian silaturahim.
Kami berhenti di BNI Gombong, untuk mengambil uang yang harus kami bayarkan ke bank.
Lalu kami mampir di BRI gombong, untuk menggesek kartu kredit, rupanya tertelan. Akibat tertelan itu, kami harus menunggu selama 1/2 jam, tanpa hasil. Padahal dalam kejadian yang sama, di BRI terdekat di sebalah rumah, sang dalam waktu 5 menit, kartu diambil oleh satpam, dan sang CSmemebrikannya kepadaku. hemm.
Tapi hikmahnya, aku dapat pulsa 25.oo0. dari bri yang menawari sms banking..:)
Bude Tambak
Tapi hikmahnya, aku dapat pulsa 25.oo0. dari bri yang menawari sms banking..:)
Bude Tambak
lalu kami melanjutkan perjalanan, kami berhenti di tambak, disana ada Bude tambak. Beliau adalah kakak bapakku. beliau mungkin suainya sekitar 80 tahun, ingatannya masih tajam setajam pisau, wajahnya juga cukup cerah, tapi beliau hanya berbaring di ranjang. Kata beliau badannya "bengkek".
beliau ,berpesan agar anwar mencarikan tukang urut untuk beliau, dan aku diminta menyampaikannya.
Kami tak bisa berlama lama di sana, karena urusan kami masih banyak, lalu kami berpamitan pulang.
Masjid NU
Hari itu hari Jum'at, suami berhenti untu shalat Jum'at, dan aku menunggu di mobil sambil meakan buah kelengkeng serta membaca buku.Shalat Jum'at nya cukup singkat hanya setengah jam, dengan khutbah "Istiqamah".
Bengkel Daihatsu
Akhirnya sampailah kami di Purwokerto, Pertama kalai yang kami injak kan adalah Bengkel Daihatsu.
Kami melihat kondisi mobil kami yangsedang dikerjakan, mungkin butuh 1bulan lagi sampai mobil itu selesai, karena keadaanya cukup parah.
Warung Padang sederhana
Suami sudah mengeluh kelaparan, aku minta makan di Warung ABG, yang murah meriah, ada ayam goreng, asem asem dan cak kangkung. Tapi sepanjang jalan kanan dan kiri kami tak menemukan tulisan ABG. kebanyak warumng makan padang, atau warung soto, ayam dahsyat dll.
Suamiku berkata pesimis," udah ah di warung padang aja". Yang sudah jelas jawane, menirukan ungkapan tanteku, yang mengibaratkan warung padang itu jelas jawa, maksudnya sudah jelas halal dan enak.rasanya standar harganya juga standar..:)
Kami berduapun makan siang disana, dan menghabiskan cukup 30.000 sadja..:)
BuLik Asri
Setelah kenyang, kami menuju rumah Bulik Asri, beliau adalah adik Ibuku. Putrinya 4. semua di jakarta, yang satu sedang belajar di Australia.
Alhamdulilah kami bisa mengunjungi rumah beliau. Namun sayang tidak sempat bertemu dengan bulik asri, karena ketika kami memasuki rumahnya yang tak terkunci, dan sudah mengucap assalamualaikum, tak ada jawaban. Bahkan suami sempat ke kamar mandi segala. ternyata bulik sedang tertidur sangat pulas hehehe.Kami hanya meletakkan bungkusan kelengkeng dan jeruk di meja ruang keluarganya.
Bude hari
Lalu kami melanjutkan perjalanan ke Rumah Bude Hari, beliau kakak ibuku. Usianya mungkin sekitar 70 an, beliau masih sehat, dan begitu aku memasuki rumah, beliau kelihatan sangat ceria. lalu aku menyapa putrinya "Ida" yang jangkung, dan ramah, Ida sedang menggoreng jenang. Aku baru tahu ada jenang goreng. Hihihi. Langsung dia merebus air panas untuk membuat kopi. Aku langsung membantunya. Kebetulan setelah perjalanan jauh, suamiku sangat lelah, dan ingin ngopi.
Akhirnya aku dan suami serta bude sedikit bercerita, lalu aku sempatkan shalat dhuru dan ashar sekaligus.
Bude tak lupa membawakan "Gendar" mentah untuk digoreng, mungkin ketika macit di rumah bude, aku dan suami sangat banyak menghabisakna "gendar" hihi. Jadi bude kasihan hahah. Makasih bude, gendarnya sangat wenak....
Pakde Uti
Lalu setelah dari Bude, kami melanjutkan perjalanan ke rumah Pakde Uti, Beliau adalah dosen di Unsud. akhirnya setelah sedikit kebabalasan menuju baturaden, kamipun menemukan rumah beliau. "Assalamu'alaikum", wa'alaikum salam, jawab pakde. Rupanya beliau baru saja shalat maghrib. Lalu pakde bertanya ," dari mana ,sore sore begini?. Kami menjawab, kami memang sedang ingin mengunjungi pakde, dan saudara saudara, kebetulan syawal ini kami tidak bertemu. Lalu muncul Hani, Yudil, putra putri beliau, dan cucu belaiu kinanti yang lucu dan berambut tebal.
Lalu setelah berbincang , kami shalat maghrib dan isya sekaligus. Lalu Bude menyajikan teh hangat dan mendoan anget yang super enak, Aku habis satu potong besar.
Pakde bercerita banyak tentang kasus rektor Unsud yang ditangkap KPK. Juga bercerita tentang putri beliau yang paling berprestasi, "Prita". Yah sepupuku itu memang luar biasa. Dalam usia sangat muda sudah meraih gelar doktor. Dan pakde bercerita, memang si Prita dari dulu anak yang rajin, dan taat beribadah. Bahkan shalat tahajudnya bapakanya saja kalah.
kebetulan prita sedang ada di Purwokerto setelah 5 bulan lalu pulang adri jepang. Dia mendapat ujian, suaminya sakit kanker, dan harus dirawat di Rumah sakit. Dokter memvonisa umurnya tak lama. Aku sedih mendengarnya.
Waktu aku kesana Prita sedang di rumah sakit bersama Jijah kakaknya. Aku berencana menengoknya, namun, ketika kami akan pamit, tiba tiba prita pulang. Kamipun bersalaman dan berpelukan, terus terang sejak dia menikah aku lama tak berjumpa dengannya.Prita peraih gelar doktor, bagiku seorang yang sangat sederhana, meski sudah doktor, dia tetpa rendah hati. terlihat dari gaya bicara dan pancaran wajahnya.
Begitu banyak ujian di keluarga kami, aku hanya berpesan, jika kita sednag diberi ujian, lihatlah yang lebih sulit dibawah kita, kita akan bersyukur, dan Allah memilih Prita, karena Alalh tahu, Prita pasti kuat. aku juga memiliki sepupu lain yang ujiannya lebih parah, suaminya ditabrak, dan harus diamputasi. Sementara penghasilannya tidak cukup untuk membiayai kehidupan dan sakit sang suami.
begitulah kami saling menguatkan. Dan masih banyak lagi ujian ujian di keluarga kami. Semoga kita bisa sabar menghadapi semua yang menimpa kita, baik atau buruk.
RS Margono
Lalu kami melanjutkan perjalanan ke rs margono, menengok anak teman suami yang ditabrak olah orang tak dikenal selepas pulang mengaji. Dia harus dioperasi. Pukul 19.00 kami keluar dari margono, dan langsung pulang ke rumah, sampai rumah sekiat pukul 21.30 anak anak sedang belajar, dan semua baik baik saja. Alhamdulilah Allah menjaga anak anak ku...
Lalu kami melanjutkan perjalanan ke rs margono, menengok anak teman suami yang ditabrak olah orang tak dikenal selepas pulang mengaji. Dia harus dioperasi. Pukul 19.00 kami keluar dari margono, dan langsung pulang ke rumah, sampai rumah sekiat pukul 21.30 anak anak sedang belajar, dan semua baik baik saja. Alhamdulilah Allah menjaga anak anak ku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar