Suatu siang, Tiba tiba suami bercerita, bahwa ada seorang kawannya yang mengaku dokter bernama Agus Setiawan, sedang minta tolong dicarikan jodoh untuk temannya, dokter di Papua, dokter internis, namanya Abduiiii...Lucu ya namanya mirip nama suamiku Abduh. Dia minta dicariakan jodoh , yang usia nya 30 tahun untuk temannya yang di Papua. Suami langsung bertanya siapa saudara kita yang masih jomblo. Aku menyebut beberapa teman dan saudara. Saking pingin bantunya menjodohkan orang..:).
Sang dokter meyakinkan, bahwa dia peraya dengan suami dan ingin menjodohkan dengan saudara suami.Sang dokter pun menutup telpon, menunggu kabar selanjutnya.
Suami masih berusaha mengingat ingat siapa dokter Agus setiawan itu, ketika disms suami, "Apa dokter agus yang kemarin ketemu di stikes Gombong waktu acara silaturahim? ."dokter gadungan itu manjawab . "Iya, tapi saya langsung berangkat". Suami masih ragu ragu, untung doi mengecek dengan menelpon direktur PKU tentang dokter yang dia ingat bernama agus itu, ketika di jawab oleh direktur, tidak ada dokter bernama agus, adanya yang duduk dibelakang saya namanya dokter dwipa, dan sekarang masih di tambak.
Sang dokter menelpon lagi, dari gaya bicaranya, suamiku agak sedikit curiga, gaya bicaranya sangat sopan, dan suaranya meyakinkan, tapi sedikit mengarahkan kita, dan mirip -mirip karakter penipu.
Sang dokter gadungan bertanya, "gimana sudah ada yang bisa dikenalkan,?"
Suami sudah menyebut beberapa nama, tapi belum memberi no hp.
Sebenarnya, sedikit agak kebablasan, suami menyebut beberapa nama teman dan saudara (mohon maaf kepada yang sudah kusebutkan namanya, mudah-mudahan an sang penipu lupa)
Suami sempat menanyakan," Tinggal hubungi saja FB, atau twitter, anda bisa kenalan sendiri. Sang dokter menjawab," kita kan di PAPUA pedalaman, tidak ada internet," katanya ngeles.
Akhirnya sang dokter menutup telponnya.
Sang penipu, meng sms, "Gimana pak, mba ini..XXXX ada nomer hape yang bisa dihubungi?
Suamiku tidak membalas.
Menjelang Maghrib, sang dokter menelpon lagi. Suami curiga, masa ngebet banget sih menjodohkan orang, yang dijodohkan malah gak nelpon.
Kali ini suami cukup tegas, "Maaf pak agus, ternyata kita belum pernah bertemu ya? ,"dia sedikit gelagapan. "dan anda bukan dr tegal ya?, dia jawab bukan, istri saya yang dari tegal, tegalnya mana? kata suami." maaf saya lupa," kata dokter itu
Nah dari situ, mulai terlihat bahwa si dokter agus ini penipu...
Tiba tiba habis isya, aku iseng2 buka google , aku ketik : penipuan dokter papua, eh ternyata ada, di salah satu blog http://infobisnisscam.blogspot.com/2012/09/penipu-berkedok-dokter-papua-yatim-piatu.html, dan dari modusnya sangat mirip, aku tambah yakin kalo ini penipuan.
Jadi untuk teman teman, jangan mudah percaya pada modus2 seperti ini, awalnya aku masih bingung, apa tujuan sang dokter ini? setelah baca pengalaman salah seorang korban, rupanya, sang dokter minta dikirimi uang ke rekeningnya, secara halus, jadi pura2 mengirim uang ratusan juta dulu, lalu minta ditalangiuntuk keperluannya.
Semoga kita selalu waspada, Apalagi dengan orang yang belum kita kenal, kita harus cek dan ricek dulu...:).
Untung sekali aku belum memberikan no HP saudaraku itu, kalo sudah, bisa saja saudaraku terkena tipuannya. Alhamdulilah...Allah masih mengingatkan kita untuk selalu waspada.
Bagi yang sudah pernah manjadi korban, semoga diberi kesabaran, dan diganti dengan yang lebih banyak oleh Tuhan..dan semoga si Penipu segera ditangkap polisi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar