15 Juli, 2025

Hapus Keburukan dengan Kebaikan

 15 Juli 2025, tepat hari Selasa, jadwal suamiku mengisi Kultum subuh di Masjid MIC.

Belia menyampaikan hadits berikut :

Rasulullah Muhammad SAW. bersabda:

اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

Artinya: “Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada, iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, dan pergaulilah manusia dengan adab yang baik.”

Tiba tiba aku teringat dalam Bimbingan Perkawinan ada Materi Psikologi Perkawinan  yang membahasa Keluarga yg stabil dan tidak stabil.

Keliarga yg stabil kata kata positif 7x dan kata negatif satu kali

Keluarga yg tdk stabil sebaliknya.

Bagaimana cara menghapus kata negatif...gantilah atau segera tutup dengan kata positif, sesuai dengan hadits nabi diatas, iringilah perbuatan buruk dengan ditutup dengan perbuatan baik.

Wallahu alam bishawab

29 Mei, 2025

Stoikisme

Entah sejak kapan mendengar tentang Stoikisme. Tiba tiba saja ingin mengulik tentang Ajaran filsafat ini Mengutip dari beberapa sumber Ajaran Filsafat Stoikisme , berikut penjelasannya : Stoikisme adalah aliran filsafat Romawi Kuno yang telah berusia lebih dari 2000 tahun, tetapi masih sangat relevan dengan kondisi manusia pada saat ini. Stoikisme sebagai aliran filsafat yang paling banyak diterima membantu kita untuk dapat mengontrol emosi negatif dan segala hal yang berada pada kendali kita serta mensyukuri apa yang kita miliki saat ini. Stoikisme menekankan pada pengendalian diri, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor yang dapat kita ubah. Filosofi hidup stoikisme mengajarkan kita untuk mengubah apa yang bisa kita ubah (dimensi internal) dan menerima keadaan yang tidak bisa kita ubah (dimensi eksternal). Salah satu contoh dari hal yang tidak bisa kita kontrol adalah respon atau tanggapan dari orang lain terhadap diri kita ( Sumber kanal psikologi UGM) .
Dari semua filsafat Stoik yang ditawarkan, “Dikotomi Kontrol” (DOC) adalah salah satu aspek yang paling populer, dan tidak sulit untuk mengetahui alasannya. Dalam bentuknya yang paling sederhana, DOC sering kali direpresentasikan dengan cara berikut: Segala sesuatunya merupakan sesuatu yang dapat kita kendalikan, atau sesuatu yang tidak dapat kita kendalikan. Kita mengendalikan emosi, perilaku, dan reaksi kita terhadap situasi. Kita tidak dapat mengendalikan apa pun, seperti perilaku orang lain atau apa yang mereka pikirkan tentang kita. Jika kita ingin menjadi orang yang bahagia/lebih baik, kita harus fokus pada hal-hal yang berada dalam kendali kita, yaitu perilaku dan reaksi kita terhadap situasi. (Modern stoikisme)

Stoikisme itu Islami

Ya, karena dalam ajaran Stoikisme sangat erat dengan nilai nilai ajaran Islam.
Dalam Islam ada yang namanya beriman pada takdir baik dan buruk
Ada ikhtiar ada tawakal.
Islam mengajarkan untuk yakin bahwa segala takdir di luar kita harus kita terima dengan lapang dada
dan islam juga mengajarkankan ikhtiar dan tawakal, kalo sudah usaha ternyata hasil diluar dugaagn kita maka kita harus yakin bahwa itu yang terbaik untuk kita.

menariknya disini, dengan mempelajari Stoikisme kita dibantu memilah, mana yg bisa kita kendalikan atau mana yg tidak bisa kita kendalikan.

ini ada gambar bagus di internet yang bisa membantu kita memahaminya






sumber dari xoxowantja


nah Nabi Muhammad mengajarkan agar kita menerima takdir yg sudah Allah tetapkan, dan ridho, misal kita dilahirkan sebagi wanita/laki laki, dilahirkan dari otangtua siapa, lahir dengan hidung mancung atau biasa , warna kulit,  hasil ujian, rizki , dijutekin atau dimarahin orang..terima aja gak usah dipikirin

berikut doanya 


أَللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ نَفْسًا بِكَ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ، وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu jiwa yang merasa tenang kepadaMu, yang yakin akan bertemu denganMu, yang ridha dengan ketetapanMu, dan yang merasa cukup dengan pemberianMu.

Imam Thabrani