08 Januari, 2020

Teladan Nabi menghadapi Para Tawanan









*Sikap Nabi terhadap tawanan perang*

Ketika Rasulullah SAW mendapati 70 orang tawanan, beliau tak langsung memutuskan apa yang akan dilakukan kepada para tawanan itu. Beliau  berinisiatif bermusyawarah dengan sahabat guna membicarakan kebijakan terhadap tawanan.


Sahabat Umar bin Khattab  mengajukan usulnya. Seperti kita tahu, sahabat Umar dikenal berani dan tegas, ia pun mengusulkan agar seluruh tawanan dibunuh saja, biar musuh jera.

Nabi memuji pendapat Umar.  Kepada Umar, Rasulullah mengatakan bahwa ide itu sangat bagus, mirip dengan karakter Nabi Nuh  dan Musa yang tegas.

Ketika menghadapi Firaun Nabi Musa berdoa

وَقَالَ مُوسَى رَبَّنَا إِنَّكَ آَتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَأَهُ زِينَةً وَأَمْوَالًا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّوا عَنْ سَبِيلِكَ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوا حَتَّى يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ (88) قَالَ قَدْ أُجِيبَتْ دَعْوَتُكُمَا فَاسْتَقِيمَا وَلَا تَتَّبِعَانِّ سَبِيلَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ (89)



Artinya:

Musa berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan Kami -- akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih". (10: 88)

Nabi Nuh ketika menghadapi Kaumnya berdoa :

Nuh berkata: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.

Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir.

Surat Nuh 26-27


Sahabat Abu Bakar  juga memberanikan diri bersuara. Dalam usulnya, sahabat Abu Bakar menyarankan untuk membebaskan para tawanan, sebagai strategi agar musuh menduga umat Muslim telah kuat sehingga tidak perlu menahan tawanan.

  “Pembebasan tersebut dengan syarat, yang kaya harus membayar denda sejumlah empat dinar. Tapi bagi tawanan yang miskin, ditugaskan mengajari anak-anak membaca.masing masing 10 anak. Kalau sudah pada pintar, maka baru mereka dibebaskan,” kata sahabat Abu Bakar.

Diantara anak.anak yg belajar membaca dengan para tawanan adalah Zaid bin Tsabit yang kelak menjadi pencatat Wahyu.

Sahabat Abdulah bin Rawahah berpendapat" "kita berada di lembah yg banyak kayu bakar, maka lemparkanlah  tawanan kedalam api.


 Dari pendapat-pendapat tersebut, Rasulullah lebih sepakat dengan usulan Abu Bakar yakni membebaskan seluruh tawanan dengan syarat.

 Seperti saat menanggapi sahabat Umar maka ketika menanggapi usulan Abu Bakar pun Rasulullah menisbahkannya dengan karakter Nabi Ibrahim dan Nabi Isa. “Ini juga usul yang bagus. Jadi pendapat Umar mirip dengan karakter Nabi Nuh dan Musa yang tegas, dan pendapat Abu Bakar mewakili  Nabi Ibrahim dan Isa,  karakter yang lemah lembut.

Nabi Ibrahim ketika menghadapi kaum nya
Berdoa :

Ya Tuhanku, berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak dari manusia,  Barang siapa mengikutiku,maka orang itu termasuk golonganku, dan barang siapa mendurhakaiku, maka Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

Surat Ibrahim 36

Nabi Isa ketika menghadapi Kaumnya berdoa :
Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(Almaidah 118)

Setelah mendengar pendapat para sahabatnya, akhirnya  Nabi sepakat dengan pendapat Sahabat Abu Bakar,meski begitu sahabat Umar tetap merasa bangga karena Rasulullah telah memuji pendapatnya, bahkan dicontohkan dengan karakternya Nabi Nuh dan Musa yang tegas.

Rasulullah telah menunjukkan contoh kepada kita,  bagaimana menghargai pendapat orang lain.  Baik kita menerima atau menolak, mesti dengan cara yang baik. kisah ini juga memberi inspirasi pada kita  bahwa musyawarah tetap dibutuhkan agar mencapai kemufakatan untuk mendapat hasil yang terbaik


Para Tawanan mendapat perlakuan istimewa

Para tawanan  Perang di Madinah mendapat roti dan gandum, sementara sahabat nabi hanya memakan kurma, para tawanan mengendarai unta sementara sahabat nabi berjalan kaki

Salah satu tawanan berdoa
"Semoga penduduk madinah mendapat limpahan berkah dan karunia"
(Majid Ali Khan 132)

_Kajian sirah Nabawi_ dari Kitab Ibnu Hisyam diampaikan oleh Abduh Hisyam
Di masjid Baiturahman PKU Sruweng
Tgl 8 Januari 2020


Sumber : Beberapa tambahan dari web Nu.or.id