28 April, 2017

Menghadirkan Allah dalam segala aktivitas kita

Malam Sabtu, 28 April 2017

Dalam Islam, doa doa yang diajarkan  Allah dalam Al Qur'an dan Nabi dalam beberapa hadits  selalu menghadirkan Allah dalam setiap aktivitas.
Ketika mau melakaukan aktivitas kita menucap Bismillah (Dengan Nama Allah)
Ketika usai melaksanakan akivitas kita mengucap Alhamdulillah (segala Puji hanya bagi Allah)
Ketika mendoakan orang sakit, kita mengucap Syafakillah (Semoga Allah menyembuhanmu) untuk perempuan.
Ketika kita mengucap terimakasih atas kebaikan seseorang pun, kita dianjurkan mengucap Jazakillah (Semoga Allah membalas kebaikanmu ) untuk Perempuan.
Ketika kita berjanji kita ucapkan "InsyaAllah"
Ketika kita kagum, kita ucapkan "MasyaAllah" atau "Subhanallah"
Ketika berduka, Inna Lillah...dan lain sebagainya

Ada seorang yang pernah mengatakan padaku, kenapa sih harus pake arab arab segala. Kita kan punya bahasa sendiri.
Dulu aku juga pernah beranggapan seperti itu, kenapa ketika ada orang sakit kita tidak mengucap memakai bahasa indonesia saja, semoga lekas sembuh. Cukup.

Tapi  kalimat semoga lekas sembuh, tidak menghadirkan Allah disitu. Jika kita ingin memakai bahasa Indonesia, tetap hadirkan Allah dalam doa kita,  bisa dengan ucaan "Semoga Allah menyembuhkan mu". Nah , masalahnya memang kalo memakai bahasa indonesia, kalimatnya boros, banyak sekali, coba memakai bahasa arab cukup "SYAFAKILLAH' (PR) atau SYAFAKALLAH (Laki2). Singkat kan?

Misal ketika kita mengucap terimakasih kepada kebaikan kawan kita, ucapan "Terima Kasih" dengan "Jazakillah" artinya sangat berbeda, sama sama ucapan terimakasih, tapi "Jazakillah" menghdirkan Allah, dan disitu ada doa agar ALlah membalas kebaikan yag dilakukan kawan kita. Luarbiasa bukan??

Bisa kita ucapkan dengan bahasa indonesia, Semoga Allah membalas kebaikanmu, tapi coba kalo memakai bahasa arab, singkat "Jazakillah...atau Jazakallah"...singkat kan??