23 Oktober, 2013

Taman Bacaan Nasyiah



Hari itu, tepat hari Idul Adha 1434 H , musholaku, yang merupakan mushola karyawan ramai sekali dikunjungi anak anak. Sudah 2 minggu ini, aku meletakkan rak buku bekas ku, dan juga buku buku bacaan anak anak dan meletakkannya disana. Aku ingin membuka taman bacaan, selain ada TPQ setiap sore di rumah. Pagi itu  Sekitar 12 anak putra dan putri  berkumpul disana. Awalnya mereka ingin melihat penyembelihan sapi dan kambing qurban, yang kebetulan diadakan di rumahku. Kebetulan kami memiliki gudang genteng yang cukup luas,  yang bisa digunakan untuk proses memotong  dan merawat hewan qurban.

Setelah mereka ramai ramai melihat pemotongan hewan qurban, ayah dan ibu mereka bekerja bergotong royong memebrsihkan , memotong dan memilah milah serta mengatur daging daging qurban tersebut untuk didistribusikan kepada warga sekitar. kebetulan penyelenggara pemotongan hewan ini adalah Pimpinan Rating Muhammadiyah Kedawung.
Sementara Bapak dan ibu mereka bekerja, anak anak menunggu sambil membaca, dan menulis di taman bacaan Nasyiah. Ada juga yang menggambar. Aku juga membagikan kertas buram, dan meminta mereka menulis apa saja yang ada di pikiran mereka. Rupanya mereka senang sekali. Terlihat dari wajah mereka yang berseri seri, dan dari hasil tulisan mereka. mereka mengungkapkan perasaan mereka lewat tulisan.

Tapi anak anak sebanyak ini, hanya datang ketika peristiwa idul adha saja, setiap hari yang rutin mengaji, hanya 3 orang, yaitu Seni, Adi, dan Tian, mereka adalah anak anak mantan pekerja rumahtangga yang  pernah bekerja padaku. Karena sekarang Ibunya  sedang memiliki anak kecil, dia belum bisa aktif bekerja lagi. Dan setelah peristiwa idul adhaitu, mereka mulai tahu bahwa ada taman bacaan disini,  kini taman bacaan Nasyiah ini, sudah bertambah 3 murid lagi. yaitu vanya, Wulan dan Rizki. Setiap sore, mereka mengaji qur'an. Ada yang sudah bisa membaca qur'an, ada pula yang baru mengenal huru alif ba, ta stsa. ya jilid satu qira..:)

Selepas mengaji, biasanya, anak anak menyanyi lagu apa saja yang mereka suka, kebetulan, anak ku yasmin Bisa menggitar, Yasmin membantu mengiringi anak anak dengan gitarnya.

kalo tidak menyanyi mereka, juga menulis. Aku memberikan mereka, satu buku untuk masing masing anak, mereka harus menulisa apa saja dibuku itu. Boleh puisi, atau kejadian sehari hari yang mereka alami, pokonya menulis.

Sudah 1,5 bulan taman bacaan ini berjalan, aku tak berharap muluk, muluk, aku hanya berharap, anak anak sekitar yang tak memiliki akses untuk mendapatkan buku secara gratis, bisa mengandalkan taman bacaan ini. taman bacaan ini masih jauh dari sempurna, buku bukanya juga masih sedikit, hanya buku buku bekas Anakku yang sekarang sudah menjelang remaja. Jadi jika ada yang mau menyumbangkan buku buku bacaan drumah yang sudah tak terpakai, aku sangat senang..dan bahagia..:)