19 Maret, 2014

Kisah Aisyah mengayuh becak ada di sekitar kita

Kalo kita baca kisah aisyahdi medan, mengayuh dan tinggal di becak, sambil merawat ayahnya yang sakit, orang normal pastilah terenyuh. Kecuali jika anda si bebal. kecuali jika mungkin anda pejabat yang bagi2 IPOD seharga 700 ribu kepada 2500 undangan.

Dimana letak empatinya? disaat Aisyah mau mendapatkan rumah saja tak bisa? di seberang sana di Ibu kota pejabat malah bermewah mewahan bagi bagi souvenir IPODseharga 700rb. Presiden  SBY saja souvenirnya cukup sederhana, begitupun Hatta rajasa, tas rotan mungkin sekitar harga 50 ribuan. Lha ini Sekretaris MA???

Mau ngeles? oh..itu hadiah dari si besan, yang ternyata sudah almarhum, ngeles lagi oh itu trenyata si mantu seorang pengusaha. Hemm, Aburizal Bakri juga pengusaha, tapi tidaksemewah itu souvenirnya.

Okelah mari kita tinggalkan para pejabat indonesia yang hedonis itu, kembali kita ke cerita Aisyah, Aisyah gadis sekecil itu mestinya harus menikmati masa kanak kanaknya, seperti anak lain, bermain dan mengenyam pendidikan gratis, tapi apalah daya, dia lebih memilih merawat ayahnya yang sakit. Sungguh anak yang berbakti. Dia mempunyai kecerdasan emosional yang baik, mungkin disisi lain, dia tak mendapatkan ilmu seperti anak anak yang beruntung lainnya, tapi dia sudah mendapatkan tujuan pendidikan yang sebenarnya, memanusiakan manusia, yah...apalah artinya sekolah tinggi tinggi jika dia tak punya empati, jika dia tidak bisa memanusiakan manusia. Oh sungguh si Aisyah gadis yang luarbiasa.

Di sekitar kita pasti ada anak anak seperti Aisyah, bisalebih tragis, atau lebi baik keadannya. Masih banyak orang orang miskin di negri bedebah ini.

Aku mempunyai tetangga, dulu di pernah bekerja di rumahku, sekarang sudah tidak lagi, namanya yu sop, mungkin aku pernah bercerita di blog ini.

Anak yu sop berjumlah 6. Sekarang sudah bercerai, dan tinggal di rumah kontrakan , berdinding kayu (gedeg).

Kini karena harus merawat anaknya yang kecil, yu sop tak bekerja lagi dan harus menghidupi ke 6 anaknya. Alhamdulilah 2 anak sudah bisa bekerja di batam, dan sedikit bisa membantu kebutuhan yu sop. Kini Yu sop tinggal dengan ke 4 anaknya, dan tambah 1 bonus, harus merawat ayahnya yang sakit di gubug berukurun 3x3.

Kemarin aku berkunjung kesana, sekedar membawa oleh oleh
tian dan adiknya diatas tempat tidur sedang menikmati indomie


kamar anak anak yu sop, dan satu lemari seadanya, itu baju kak yasmin untuk seni, masih bagus kan?

Kontrakan kecil itu ada 3 kamar, 1 ruang untuk tidur ayahnya, 1 ruang untk tidur yu sop dan anak anaknya yang berjumlah 4, dan satu ruang dapur.

Semoga keadaan yu sop lebih baik lagi, dan aku  diberi kemudahan rizki untuk bisa berbagi dengan yang membutuhkan.



HARAM

Allah mengharamkan sesuatu pasti karena ada kemudharatan yang banyak didalamnya. Kita harus mengimaninya.
Sayang, aku cukup terlambat untuk memahami apa yang diperintahkanNya. Ampuni hamba Ya ALLAH.

Sabda Rasululullah SAW, “Akan datang kepada umat ini 
suatu masa nanti ketika orang-orang menghalalkan riba dengan alasan: aspek perda­gangan” (HR Ibnu Bathah, dari Al ‘Auzai).

Padahal dalam Al Qur'an Allah jelas jelas melarangnya.

“Mereka berkata sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba; padahal Allah telah menghalal­kan jual beli dan telah mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepada mereka larangan tersebut dari Rabbnya lalu berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya (dipungut) pada waktu dulu (se­belum datangnya larang ini) dan urusannya (terserah) Allah. Sedangkan bagi orang-orang yang mengulangi (meng­ambil riba), maka orang-orang tersebut adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya” (QS Al Baqarah : 275).

Aku sudah tahu ayat ini sejak smp, tapi baru mengalami besarnya kemudharatan yang diakibatkan riba.

Yah, dimana mana sekarang kredit pasti ada bunganya. Dan jika kita kesulitan Bank baik syariah ataupun non syariah tidak mau tahu.
Tidak ada itu bank islam? hanya kedoknya saja. Apalagi yang sudah besar2, wah...hanyakamuflase saja.

Masih mending BMT 2 kecil, atau koperasi. Mereka masih punya naluri, bahwa usaha tak selamanya mulus. 

KPR ku masih lama, dan aku berdo'a semoga Allah berikan kemudahan rizki agar aku bisa segera lepas  dari RIBA. Bismillah....

10 Maret, 2014

Lanjutan Si Urban Legend

Kegagalan berumah tangga hingga dua kali dan Allah masih memberi kesempatan seorang Duda melamarnya. 
Ya, begitu sayangnya Allah pada nya.
Kali ini pernikahan jika berhasil, adalah pertama kalinya pernikahan yang direstui oleh orangtuanya, terutama Ibundanya. Dua pernikahan yang lama tak direstui, yang pertama kawin lari, yang kedua nekat menikah dengan suami orang. 

Saya rasa semua orangtua akan berpikiran sama. Dua pernikahan yang tak direstui orangtuanya punya dasar dan keyakinan yang kuat :
1. Pernikahan pertama, karena menurut Bunda, Sang suami agamanya dan keluarganya kurang kuat agamanya,  meski akhirnya bercerai.
2. Menikah dengan pria bersuami, yang istrinya masih saudara sang perempuan.

TUhan masih membuka pintu taubat kepada hambanya.

Acara lamaran untuk pernikahan "ketiga" pun datang.
Bagi kebanyakan orang, hampir  semua berpendapat, karena ini pernikahan ketiga, mestinya jika memang sudah cocok,  apalagi mereka sudah tua, setelah lamaran, langsung di syahkan saja, akad nikah menjadi suami istri. 
Jadi sudah tak ada beban, mengurangi zina dll.
Jika memang tak memungkinkan waktunya, bisa nikah secara agama dulu sementara nanti, setelah waktu memungkinkah , besok atau lusa, secepatnya,akad nikah di KUA secara resmi. Tak perlulah pesta besar besaran, yang penting syukuran diketahui saudara dekat dan tetangga. Itu Pikiran orang orang disekitar. Pesta mau dilaksanakan tanggal lahir atau tanggal 17 agustus monggo, yang penting sudah resmi.

Ketika lamaran sudah selesai, semua yang hadir sepakat agar mereka  segera dinikahkan , toh apa yang ditunggu? semua sudah sepakat , baik yang menikah (mempelai), orangtua, saudara dan tamu2 setuju. Untuk apa ditunda lama lama hingga 2 bulan?

Sang pria duda itupun setuju, rupanya si janda dua kali ini tak sepakat. Dia menolak, apa alasannya?
"Kalian yang melarang nikah siri, seperti yang saya lakukan dulu, kenapa sekarang malah menyuruh saya nikah siri?'

Logika yang aneh.Sepertinya si janda ini ada kesalahan di dalam otaknya. Nikah siri yang dia lakukan dulu, karena memang takut diketahui banyak pihak, sembunyi2, dan menjadi penggangu rumah tangga orang, tak ada niat baik, menikah hawa nafsu yang tidak disetujui semua orang, kecuali orang gila.

Nikah siri (agama) yang dihadiri saksi orangtua dan saudara besar ini hanya sementara dan nantinya secepatnya akan disyahkan di KUA, bukan nikah siri yang sepertisi janda ini lakukan dulu. Yang penuh dengan maksiat.siri selamanya.

Entah apa yang ada di otak sang janda dua kali ini, akhirnya dengan sikap sombong dia menolak, dan meminta pernikahan tetap diadakan 2 bulan lagi menunggu hari yang sudah ditentukan.

Dari sikap sang janda ini, aku menarik kesimpulan, bahwa si janda ini punya cara berpikir yang salah, sombong dan tak mau diarahkan ke jalan yang baik.

Pernikahan siri yang dia lakukan dulu dengan merebut suami orang saja,  yang nota bene si istri suami tersebut masih saudaranya sendiri, dia bela belakan nekat, sampai harus menyakiti ibu, dan saudara sudaranya, rela minggat dari rumah demi si laki laki bejat tersebut.Dia rela menikah siri untu pernikahan yang diawali dengan maksita,karena sebelum bercerai sudah sering berduaan dengan si laki laki tersebut.Bahkan satu kamar.

Tapi nikah siri yang ini, (yang semua org tau, ini hukan hanya sekedar main main, meski namanya siri, hanya sekedar untuk mengurangi maksiat) yang disaksikan dan di restui orangtua kedua belah pihak dan saudara2, dia tak mau. ANEH!!!. Dimana logikanya? yang diridhoi gak mau, yang gak diridhoi malah segera dilakukan.

Ada apa dengan si janda? Urban legend ini,  yang dulu saya pernah tulis,wajahnya memang tak separah dulu, tapi wajahnya tak mulus lagi, sisa sisa jerawat masih membekas merah, mudah2 an ini menjadi peringatan baginya atas kesalahan kesalahan yang dia lakukan. Durhaka pada ibu.Merebut suami orang dll.

Tapi aku tak yakin, dia sudah bertaubat, dari kisah ini, rasanya, dia masih punya rasa sombong yang tinggi.

Aku kasihan dengan  calon suami barunya, sungguh. Betapa nantinya dia akan menderita, aku pastikan itu.
Semoga pendapatku salah.


Mikir kalo Mahal

Semalam aku diundang rapat rumah sakit di rumah makan, tumben tumbenan rapat di rumah makan yang cukup besar. Kita biasa rapat di kantor dengan snack seadanya, air putih pun ayo...

Begitu diminta memilih menu, aku lihat semua harga  diatas 17 .000, bagiku itu mahal...dan selanjutnya 2...3...tau sendiri...:)

Lalu aku dan tanteku memilih menu, sambil melihat lihat, emmm gimana kalo sapi lada hitam...kata tante, wah jangan mahal tan... kataku 

Kan bisa buat berdua, ini satu porsi katanya, hihi sambil cekikikan aku bilang kita ndeso amat ya. Okelah, dan setelah dimakan ternyata sapi lada hitam seporsi tersebut cukup untuk 3- 4 orang. Hatiku pun jadi nyaman dan perut tak jadi mual.

Pernah  suatu malam, kami mencari rumah makan,  dan kami pun mencari cari tak ada rumah makan yang buka, kebetulan suami mintanya makanan yang berkuah, akhirnya kami pun berhenti di restoran besar,  satu satunya yang buka ya  restoran besar itu, yang depan nya  ada pom bensinnya. 

Dan di jalan jalan sudah ada iklan nya "Sup buntut".."Sup Ayam"...dll
Karena itu restoran sudah cukup terkenal, kami pikir, harganya paling mahal nih...kira kira seporsi 25.000 - 30.000 dengan nasi. Minumpun kami pilih air putih.

Ehhh.....begitu kami sampai di kasir....Mak jleppp....semua 100.000 mba..kata sang kasir.
Rasnya jadi mual, mana nasinya gak habis lagi.  Sebelumnya kami memang poasitif thinking aja, dan cuek karena tak ada terpampang daftar harganya.


Kamipun keluar resto dengan langkah gontai...dan  si restoran berhasil menyapu bersih isi dompet kami.Itu satu satunya rupiah yang ada di dompet kami...:)



09 Maret, 2014

LALAP DAUN PEPAYA...

Di sekitar rumahku, banyak ditumbuhi pohon pepeya liar. Dan beberapa hari ini suami suka  memetik daun pepaya untuk lalap. Beliau memetik, lalu merebusnya berkali kali. Hasilnya...tetap pahit

Beliau tidak putus asa, beliau memetik lagi dan  kali ini beliau merebusnya dengan campuran tanah. Ya, mencampurnya dengan tanah, Ini seperti warisan nenek moyang  kita dulu, dan setelah direbus dengan tanah, wow...hasilnya, tidak pahit!!!
Warisanitu benar adanya..:)

Suamiku berhasil, al hasil sekarang kami sering menikmati lalap daun pepaya di rumah, tentunya di temani sambal terasi buatanku. untuk mendapatkan gizi dari sayur sayur, kita tak perlu membelinya di luar, Tuhan teleh memberi kita  Pohon pepeya secara gratis.

Dan, Meski sudah sering dipotong, daun itu terus saja memperbaharui diri dengan terus menerus tumbuh, jadi itu daun tak habis habis.


Tapi tak mungkin juga setiap hari makan daun pepaya, sesekali ingin yang lain,  biar gak bosan, mungkin kita harus menanam singkong , bayam, dll


di belakang rumah. why not..mudah2 an nanti deh...:))

Perjalanan Purwokerto - Tegal



                                                             Oleh : Abduh Hisyam
Jika anda berada di Purwokerto dan hendak bepergian ke Tegal, anda tidak akan mendapat bus yang nyaman. Saya bisa pastikan itu.  Walaupun jumlah penumpang Purwokerto –Tegal dan sebaliknya cukup banyak, tidak ada angkutan umum yang cukup nyaman. 
Saat tiba di terminal bus Purwokerto , anda akan didekati dan diserbu oleh para calo penumpang bus.  “Mau ke mana, mas, mbak, pak, Bu?  Mereka akan mengikuti dan saat kita menjawab bahwa kita akan ke Tegal. Maka saat itu juga kita setengah dipaksa harus naik bus yang sudah ditunjukkan oleh para calo tersebut.
Sebagian besar bus yang melayani rute Purwokert -Tegal adalah bus berukuran kecil.  Bus berukuran besar sangat jarang.  Bus dengan ukuran tiga perempat itu ada yang ber-AC, akan tetapi jangan dianggap bus PATAS.  Bus ber-AC ini akan menaikkan penmpang di tengah jalan, dan jalannya tidak kencang.  Para pedagang asongan leluasa masuk dan menawarkan dagangan kepada para penumpang. Mereka biasanya berpidato terlebih dahulu dan meninggalkan  dagangannya di pangkuan para penumpang. Cara yang tidak sopan dan sangat mengganggu.  Jika anda sedang tertidur, maka para pedagang itu dengan sengaja akan membangunkan anda, dengan menjatuhkan dagangannya ke pangkuan anda.  Mereka tidak segan membangunkan anda untuk bertanya apakah anda akan membeli dagangan mereka.
Saat anda menaiki bus, memang di bangku belakang ada beberapa orang yang sudah duduk.  Akan tetapi ternyata mereka bukan penumpang bus melainkan pedagang asongan. Bus ber-AC biasanya dilengkapi dengan layar video yang tersu menerus memutar lagu-lagu dangdut.  Silakan anda menikmati para penyanyi dangdut yang rata-rata berbusana seksi.  Tidak jarang volume video itu luar biasa keras.  Mungkin volume suaranya  benar-benar maksimal.   Jika anda duduk bersama kawan, sudah barang tentu tidak bisa bincang-bincang dengan baik karena suara tape yang luarbiasa keras.  Sekalipun saya sudah meminta kepada kru bus agar mengecilkan volume sound system, namun mereka tidak mengecilkannnya.  Di sini supirlah yang berkuasa.
Ketidaknyamanan tidak sampai di situ saja.  Di sepanjang jalan, akan bergantian naik anak-anak jalanan untuk mengamen.  Lagu yang mereka nyanyikan hampir semua sama.  Isinya kadang dengan bahasa kasar, dan didahului dan diakhiri dengan pidato.  Anehnya mereka bisa leluasa mengecilkan volume tape video.
Ucapan mereka seusai menyanyi dengan suara jelek, adalah : “bagi penumpang agar tidak pura-pura tidur, karena itu tandanya orang pelit.”  Saya pernah jengkel, karena saat itu saya benar-benar sedang pusing dan ingin tidur.  Untung saya bisa kuasai diri.  Saya sampaikan pesan kepada anda agar hati-hati menghadapi para pengamen ini, karena mereka gampang tersinggung.  Tidak jarang mereka akan mengeluarkan kata-kata kasar atau kotor kepada anda.  Para pengamen itu setelah meminta uang kepada para penumpang banyak yang tidak langsung turun, melainkan ikut duduk di bangku penumpang, sambil memainkan alat music yang mereka bawa.  Kru bus pun tidak meyuruh mereka untuk turun.

Amien Rais yang sederhana



Oleh : Abduh Hisyam
Kemarin 8 Maret 2014, saya memenuhi undangan Amin Rais makan siang di rumahnya yang asri di Pandeansari Condongcatur  Yogyakarta.  Saat saya tiba belum banyak yang hadir, kecuali beberapa kawan lama seperti Alvin lie.  Beberapa saat kemudian saya diminta menuju ruang makan.  Saat saya keluar  untuk mengajak  supir ikut makan siang, kulihat pak Amin mengayuh sepeda menuju lokasi pertemuan.  “Asalamualaikum,” sapanya  seperti biasa. Ia tampil sederhana dengan kemeja batik lengan pendek warna biru.  
Bicara tentang sosok Amin Rais tidak bisa dilepaskan dari politik kontemporer  Indonesia.  Ia salah satu tokoh peletak dasar reformasi politik di negeri ini.  Jadi kalau dalam tulisan ini saya lebih banyak  menulis tentang politik seputar PAN, itu karena sulit memisahkan sosok Amin Rais dari  politik dan dari partainya.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh para inisiator PAN se-Jawa Tengah itu, Amin Rais mengatakan bahwa Pemilu 2014 ini adalah praktek politik yang sangat immoral.  Orang tidak lagi mengandalkan ide atau program, melainkan berapa besar uang yang  dikeluarkan calon anggota DPR untuk calon pemilih.   Orang sekarang selalu bertanya, “wani piro?” 
 
Ia berharap walaupun kinerja PAN pada periode 2008-2013 tidak begitu baik, namun karena ini satu-satunya partai yang mengusung agenda pembaharuan Muhammadiyah, maka kita hendaknya selalu mengikuti dan melakukan kritik.   Kebanyakan inisiator  PAN sudah tidak lagi duduk dalam struktur partai, akan tetapi sebagian besar sangat loyal dan memiliki komitmen tinggi demi kemajuan Partai.  Orang seperti Alvin Lie sekalipun kini tidak lagi menjadi anggota DPR dan tidak duduk dalam struktur kepengurusan DPP, akan tetapi ia tetap di PAN  dan selalu hadir di kantor DPP.  Faisal Basri yang keluar dari PAN  tidak pernah berkeinginan  masuk partai lain, sekalipun banyak yang manawarinya.  Ia tetap menjawab bahwa tidak ada partai sebaik PAN.  Memang ada beberapa orang yang loncat menjadi anggota partai lain, namun jumlahnya tidak banyak dan sebaiknya dibiarkan saja.
PAN di bawah kepemimpinan Hatta Rajasa  seolah-olah di balik ketiak  Partai Demokrat.  PAN seperti adiknya Partai Demokrrat.   Hatta Rajasa, selain menjadi Menko di kabinet SBY juga adalah besannya.   Tiap kali ada pernyataan keras dari PAN terhadap kinerja pemerintah, pasti ada orang Cikeas yang menelpon Hatta Rajasa, dan Hatta Rajassa kemdian menelpon pimpinan fraksi agar tidak bersuara keras.   Akibatnya keputusan yang telah diambil PAN menjadi buyar.   Sekalipun sudah sangat loyal kepada SBY akan tetapi PAN tetap hanya punya tiga orang menteri.  Bandingkan dengan PKS yang sangat keras kepada SBY akan tetapi justru punya lima menteri.   Inilah kenyataan kekuatan dan kemampuan kader-kader PAN di  parlemen.
Sikap apa yang harus diambil oleh PAN?  “Secara teori, menjadi partai oposisi adalah sama pentingnya dengan partai penguasa.  Memang saya pernah mengatakan begitu,”  demikian Amin Rais.   Akan tetapi dalam kenyataanya, jika partai kita kecil dan tidak memiliki pendanaan  besar, justru akan tidak dilihat dan merugikan dalam kontestasi Pemiihan Umum.   PDI-P berani bersikap oposisi karena  ia partai besar, pernah berkuasa dan memiliki sumber dana cukup besar.  Partai ini banyak disokong para cukong, sementara partai kita dananya pas-pasan.   Untuk itu menjadi bagian dari kekuasaan menjadi penting. Kita harus realistis.  Saya teringat kepada pidato salah seorang jenderal di masa awal Orde Baru yang mengatakan bahwa kita boleh bersikap idealis namun harus sesuai dengan kenyataan.   “Bersiakap idealis saja namun melawan kenyataan yang ada,  seperti melawan militer yang sedang berkuasa, jelas konyol.  Bisa ditembak.   Kalau sudah mati kan habis.”
Dalam sesi tanya jawab, ada seorang kawan lama dari Wonosobo, Suhardi  mengatakan bahwa semua kesalahan berawal dari Amin Rais, katanya.  Mengapa dulu pak Amin tidak langsung mengambil jabatan presiden.   Akibatnya kini kita yang repot.  Pak Amin menjawab bahwa memang penonton sepakbola seringkali lebih pandai daripada sang pemain.  Saya kan pemain saat itu.   Saya tahu  banyak pihak yang tidak senang  terhadap saya dan para tokoh reformis yang tiba-tiba saja muncul ke puncak elit Negara.   Tentara dan kelompok minoritas non-muslim banyak yang tidak percaya kepada saya, sekalipun mereka dalam pertemuan-pertemuan menyatakan siap mendukung.   Apalagi pihak asing seperti Amerika. Sungguh mereka sangat tidak mempercayai saya, demikian pak Amin.

Siang itu acara berlangsung hingga ukul 15.00 dengan suasana sederhana dan penuh tawa.   Usai Pemilu akan diadakan kembali pertemuan serupa.  Acara ditutup dengan doa oleh  KH Hisyam Adnan dari Tegal, bapakku.  Pak Amin rupanya terkesan dengan bapak yang dalam kedaan sakit menyempatkan diri datang ke Yogya.  Ia pun meminta bapak duduk  di sampingnya selama pertemuan berlangsung.   Aku sudah dua kali ini bertemu pak Amin bersepeda.  Saat saya berolah raga pagi di daerah Sawitsari, saya juga bertemu pak Amin bersepeda sendirian, tanpa pengawalan.   Padahal saat itu ia baru saja dielu-elukan sebagai calon presdien 2004.  Beliau masih tetap sederhana hingga sekarang.***

04 Maret, 2014

Riba tidak berkah

Sedang merenung, kenapa barang barang yang aku beli lewat kredit yang berbunga banyak yang rusak, atau tak terpakai? apa ini yang namanya tidak berkah?
1. Aku beli HP lewat kartu kredit, dua duanya sekarang tak terpakai karena yang satu rusak, yang satu gak nyaman dipakai, sementara nokia jadulku sejak tahun 2009 masih awet padahal pernah terjatuh berkali kali
2. Beli Mobil.
Waktu itu aku sudah DP , nah sisanya diangsur lewat leasing,pasti berbunga lah... berkali kali mobil ini mengalami kecelakaan, baru beberapa bulan di pakai sudah diseruduk orang, dan kini sudah 8 bulan mobil di bengkel daihatsu karena belum kelar juga akiubat kecelakaan terakhir di randudongkal,  8bulan saudara saudara. dan selama itu pula sampai sekarang harus mengangsur mobil yang tidak kami pakai.Sepertinya aku akan mengembalikan saja mobil itu ke dealer.

3. Mesin Hidrolis, aku beli 2 mesin hidrolis yang satu kredit, pake bunga tentu saja dan belum lunas sampe sakarang, nah yang satu kredit tapi tanpa bunga,  karena di berikemudahan  boleh angsur oleh  sang penjualnya, orang baik sih...:), ndilalah, yg kredit dengan bunga sampe sekarang kok gak lunas lunas yah? terus gampang rusak juga, yang satu yang tidak pake kredit berbunga, aman aman and fine fine aja, dan sudah lunas, padahal lebih mahal lho mesin nya,

Aku dulu pernah memprotes oarangtuaku yang membeli mobil cash, kenapa harus cash kalo bisa kredit pak? uangnya kan bisa diputar? kataku dulu.
Ternyata, aku salah, kalo memang kita ada uang kenapa tidak beli cash saja?. Tak ada bunga, dan hati kita lebih tentram. Dan kita taat pada Allah.

Mungkin ini yang namanya keberkahan, mudah2 an aku bisa bebas lepas dari pinjam meminjam yang memakai bunga/riba. Lebih baik jika ingin sesuatu, sabar menunggu sampai kita punya uang yang cukup untuk membeli cash. Kesabaran berbuah manis...