30 April, 2014

Perjalanan ke Jakarta - VI (Aku Pulang...................)

Sampailah aku dibandara Sukarno Hatta, tepatnya di terminal  IA.
Jika kita memakai bus damri yang jurusan bandara, otomatis sang supir akan menurukan penumpang persis di depan penukaran tiketyang kita tuju.  Gak mungkin kesasar. Saran saya, dari pada naik taxi , ojek, atau bajai, mending naik bus ini, tarifnya juga standar 30.000 saja

Aku menuju loket Lion Air, dan menukarkan tiket. Waktu masih lama. Aku sampai bandara jam 12.00 wib. Temanku yang tadi di sebelah tempat duduk ku sedang makan di luar, sebenarnya aku mau ikut tapi aku urungkan niatku. 
Makan diluar bandara pastinya lebih murah dibanding di dalam.

Sambil menunggu, Aku berjalan jalan, dan tiba tiba saja aku ingin memesan jus, yah, daripada kebawah lagi, mending diatas lah. Sekalian saja makan siang, nanti pasti sudah tak sempat makan.Aku tahu, pasti agak mahal makan di dalam.

Aku memesan makanan standar, soto lagi ....soto lagi dan jus jambu. Rupanya perutku masih penuh, aku tak menghabiskan makananku, dan aku merasa bersalah. Mubadzir.Ampuni Aku Ya Allah, diluarsana banyak orang yang kelaparan, sementara aku tak menghabiskan makananku....

Untuk menebus dosa, aku habiskan  1 gelas besar jus jambu...:)

Karena sudah selesai aku pulang, aku membayar makananku, semua 60ribu. Sudah bisa diduga, namaya juga makan di dalam kompleks bandara. 
Kalo diluar makan segitu paling mahal nih 20.000,-. Gak papalah sesekali jadi orang kaya, hii..:D

Selesai makan, aku menuju mushola, untuk shalat dhuhur dijama dengan ashar sekalian. Disana aku bertemu dengan seorang Ibu dari medan, yang akan reuni TK di Bali. Kata ibu itu, reuninya gak boleh bawa keluarga, biar seru...sambil mengusap bedak ke pipnya, aku senyam senyum aja..:)

Rasanya aku ingin tidur di mushola, sambil menunggu pesawat , bathinku.tiba tiba disitu ada tulisan "Dilarang istirahat disini"...hemmm..tau aja nih

Aku keluar dari mushola, dan menuju rang tunggu, sambil membaca Rich dead poor dead...menunggu itu emang menjemukan, mana gak ada internet lagi, HPku masih jadul, super duper jadul, coba bawa smartphone nya yasmin yah...huft, bateraipun mulai melemah....:(

Waktu menunjukan pukul 16.00 wib, ada pengumuman, bahwa pesawat jurusan jogja, ditunda satu jam kemudian.Para penumpang menggerutu. Yah...

Wah, bakalan malam nih sampai jogja. Akhirnya Pengumuman  kedua pun datang,  dan menganjurkan penumpang pesawat untuk segear masuk ke pesawat. Aku segera menuju  pesawat, duduk,  sesekali membaca, dan sesekali mencoba memejamkan mata, meski sulit. Beda sekali dengan sebelahku, begitu masuk, langsung jleb, tidur, bangun sudah sampai jogja..:)

Sejam kemudian sampailah aku di Bandara Adisucipto solo.

Aku menuju parkiran, dan aku berharap masih ada bus damri atau efesiensi disitu. 
Aku agak kebingungan.Aku tak pernah naik pesawat sendirian, biasanya minimal berdua dengan teman.

Aku bertanya pada supir bus damri, Pak ke kebumen masih ada? "wah udah habis tadi jam 6 mba, "kata supir damri.

Kemudian ada seorang supir taxi, yang menawariku mengantar sampai di poll efesiensi di ambar ketawang," 175ribu saja mbak, saya antar sampai ambar ketawang, atau mau sampai wates juga bisa," katanya. Sudah malam gak ada angkutan lagi, kalo naik trans jogja bisa, tapi lama," katanya merajuk

"Oke, pak makasih ,saya mau pake trans jogja saja, kataku sambil berlalu.

Didepan bandara ada halte Trans jogja, aku masuk kesitu. baru pertama kalinya aku naik trans jogja.Aku langsung masuk melalui pintu dan dimintai uang 3000 rupiah. Murah ya...batinku. Aku bertanya tanya pada petugas, kalo ke terminal giwangan bisa,? kataku. "Nanti mbak pake yang B3. "katanya." 
Aku menunggu sambil was was, aku khawatir tidak kebagian bus efesiensi.Dan kalo tidak kebagian, aku pake bus biasa, yang bisa berjam jam sampai kebumen.

Akhirnya setelah menunggu sekian lama bus trans jogja jurusan terminal giwangan datang juga, aku naik. Aku menikmati pemandangan kota Yogyakarta dari dalam bus trans Jogja. Asik juga, Begini nikmatnya memakai kendaraan umum, murah, bus nya juga cukup nnyaman, dan lebih aman dibanding naik taxi. Soalnya kalo naik bus kan rame rame, Kalo taxi cuma berdua sopir, ih takuttt...malam lagi...

Setelah berputar putar tidak lama sih, 15 menit, sampailah aku di terminal giwangan. Karena malam aku agak sedikit bingung. Sepertinya sepi sekali.
Aku langsung menuju toko, dan bertanya dimana parkir bus efesiensi, Sang karywan toko menunjukan, disana mbak, kesana aja ada bus bus disana.

Aku langsung mencari bus, alhamdulillah ada bus efesiensi sedang parkir. tapi kok sepi, aku bertanya lagi pada seseorang, " ini bus efesiensi kok belum ada yang masuk" kataku, wah gak tau mbak, terus orang tersebut menunjukan, coba disana mba,katanya.

Aku langsung menuju deretan bus yang sedang terparkir di depan ruko2. Oh masih ada satu, dan penumpangnya cuma 2, ibu dan anaknya. Aku langsung masuk.
Aku ingat ingat, aku kan sudah pernah ke terminal ini bersama yasmin, waktu itu aku dr Hotel satyagraha, ada acara LINA NASIONAL.Karena malam, aku agak sedikit "Hilang orientasi"..:)

Aku membeli aqua dan happytos untuk cemilan di salah satu toko di terminal. Bus pun mulai melaju, rupanya aku belum beli tiket, langsung aku bayar tiket diatas bus. Bus menuju ambarketawang dan mengambil penumpang. 

Bus malam itu tidak penuh, aku yang awalanya harus duduk dengan rombongan para pria,  dibelakang pula, akhirnya aku pindah tempat duduk yang lebih nyaman. Aku memilih  tempat duduk yang masih kosong, dan tak ada penumpang, jadi aku santai sambil  mengangkat kaki ke atas kursi, sampai kebumen.

Akhirnya, Sampai  juga di kedung bener, aku menlpon suami, agar aku dijemput di Simpanglima.

Rupanya bus lewat depan rumahku, tapi karena aku sudah terlanjur meminta dijemput di simpang lima, aku tetap menuju simang lima, disana sudah ada suami yang memarkir mobil di depan kedai kopi. Aku turun dan disambut pelukan oleh suami. Didalam monil ada nadia dan jasmin, akupun memeluk mereka...

Kamipun menuju rumah, menikmati teh poci...
Alhamdulilalah...home sweet home...

Perjalanan ke Jakarta V ("Tiket tak jadi mubadzir)

Setelah menikmati traktiran daeng di Telaga Sampireun, kamipun tepar, masing masing melepaskan beban dengan tidur. Tentunya shalat isya dan gosok gigi lah..
Tapi yang masih sibuk si dina....ngurusin administrasi dan laporan yang belum kelar. Satu satu pulang kerumah masing masing. Upik, Fitri...


Akhirnya  si dina selesai juga, dan di Kantor PPNA hanya ada kami bertiga. Aku Ulfa dan Danik.

Rencanaku semula sebenarnya akan pulang dengan mobil malam itu juga, bersama mba susi, teman dari kebumen, yang ketemu di kereta malam pas baerangkat. Dia menawari kumenumpang mobilnya. Aku senang saja, dan aku mengira itu gratis. Ahhh..kau ini mana ada yg gratis di dunia ini...:))

Padahal aku sudah mengantongi tiket pesawat lion air, dan pulang jam 16.00 wib.

Waktu aku masih makan di telaga sampireun, beberapa kali susi menelpon, tapi HP aku silent. jadi aku gak tahu. lalu susi sms, bahwa, kalo aku setuju ikut dengan mobilnya, aku diminta membayar 350.000,-. 
Ihik...wah kirain aku cuma menumpang aja, ternyata harus bayar, apalagi aku sudah punya tiket pulang dengan lion air. kalo lion gak aku pake, mubadzir dong...

Lalu aku menlpon suami, meminta pendapatnya. Kata beliau, lebih baik pakai pesawat saja, meunggu sehari tak apa, kamu kan bisa istirahat di kantor, toh siang nya aku juga sudah harsu ke bandara agara tidak terkena macet.

Lalu, aku sms ke mba susi yang baik yang sudah menawariku menumpang mobilnya, bahwa aku tidak jadi ikut, karena memang tiket sudah terlanjur dipesan, sedangkan, waktu janjian pun sepertinya juga meleset. Dia minta pulang habis isya, sementara aku sampai kantor PP baru jam 21.30 wib. Kasihan dia kalo lama menunggu.

Mungkin dia mengira aku keberatan kalo membayar, hehe iya juga sih, secara aku sudah punya tiket. selain aku harus membuang tiket pesawat, aku harus mengeluarkan lagi?. Dan lagi aku juga baru kenal dengan nya. Bukan bermaksud curiga tapi, keadaan yang tidak membuat aku harsu pulang bersamanya.
maafkan aku mba susi yang baik hati...atas tawaran tumpangannya.

Rasanya malam itu lelah sekali, memang sudah takdir aku untuk tetap memakai pesawat, coba kalo aku langsung nekat pulang dengan mba susi memakai mobil dari jakarta ke kebumen, aku pasti lelah sekali, dan jalanan dipastikan macet, karena hari itu hari libur, semua orang keluar kota.
Dan benar, saudaraku beberapa hari lalu bercerita bahwa, Perjalanan dari jakarta ke kebumen, hari yang sama, sangat macet, dari jakarta subuh sampai kebumen jam 11 siang keesokan harinya. wah memang Tuhan maha pengasih..

Subuh, aku terbangun, dan segera shalat, dan aku mulai kelaparan, kebetulan di kantor ada mie gelas, lalu akuseduh mie dengan air panas. Dan aku melahapnya, lalu aku membuat teh , rasanya segar sekali pagi itu. Akupun membuka internet untuk mencari berita sembari membunuh waktu. Ulfa dan danik masih terlelap.

Hari mulai siang, sekitar jam 9 pagi ulfa dan danik sudah rapi, dan mereka mengajak ku mencari makan. Kami berjalan menyusuri gang gang di dekat Menteng, danik ingin mampir warteg yang menjuat cumi hitam, tapi sayang cuminya sedang kosong. Akhirnya, pilihan jatuh di makanan jawa timur. Aku pesan soto ayam, Ulfa soto ceker, dan danik bebek goreng.

Selepas berbincang bincang sambil makan , kami menuju Kantor, dan Ulfa rupanya ada janjian untuk  segera pergi ke bogor. aku sekalian meminta ulfa untuk mengantarkan aku ke stasiun Gambir. Akupun mebonceng Ulfa, ruapanya dekat sekali ya menteng dengan Gambir, 5 menit tanpa helm lagi.

Ulfa mansehatiku, agar mencari bus damri yang menuju bandara. Kamipun berpisah.
Ku menuju deretan bus damri, disana sudah ada beberapa orang yang duduk di dalm bus.

Aku bersebelahan dengan seorang gadis dari semarang, yanga ka pulang untk liburan. Namanya akau lupa. Bus melaju ke bandara, aku tertidur, lelap sekali....



Perjalanan ke Jakarta IV "Telaga Sampireun"

Karena kita kesasar beberapa kali, rupanya daeng lupa lupa ingat itu resto tepatnya letaknya dimana..hihi

Alhasil ya harus muter muter... ya sebenarnya aku pingin banget pipis(jangn bilang bilang ya) kira kira  1,5 -2 jaman lah muter2 cari telaga sampureun...heheh bener gak tulisannya..:)

Yang pasti Daeng keukeuh harus disana, beberapa kali kita menawarkan alternatif rumah makan lain, tapi lagi lagi tidak jadi.

Sepertinya Telaga Sampireun ini istimewa banget, jadi makin penasaran.
Kita meledek daeng jangan jangan ada kenangan bersama seseorang di Telaga Sampireun itu hahahah. Yang cukup menghibur adalah....lagu di mobil.

Untung lagu lagi di mobil daeng dan anis, bagus bagus, lagunya bruno, maroon five, lagunya Jasmine banget, aku menahan pipis sambil bersenandung. Nah ini dia repotnya di jakarta, kalo terjebak macet, gimana mau pipis..ihikkk...ini mah aku masih bisa nahan, cuman sebentar, coba bayangkan jika macet 6 jam lebih OMG, bisa kencing batuuuu uhuhuuuuuuk, udah kalo gini mending tinggal di desa , kebumen ku tercinta..:))

Nah setelah muter2, dan bertanya tanya kepada orang dijalan, akhirnya...
sampai juga itu restoran dari kejauhan. Sebenarnya tinggal nyebrang aja sampe. Tapi...yah karena tidak dibolehkan jadi kudu muter lagi. Yang pasti itu resto sudah kelihatan udah tenang.....:)

Dan sampailah ke parkiran, suasana indah, dengan gubug gubug serta air kolam yang romantis dan lampu lampu antik yang cantik. Tapi hanya satu yang jadi tujuan ku.Toliet!!!!


ini suasana di Telaga Sampireun. Romantis kan?...:)


Restoran yang indah, wah asik juga ya, kita akhirnya memesan menu, ada ikan bakar , kepiting cumi dll, wah lengkap deh, yah kira kira seperti pring sewu, tapi menunya lebih lengkap, mungkin lebih mirip boyong kalegan di jogja.

Aku memesan kelapa muda, dan begitu datang langsungkuseruput  abis.Haus apa haus?...:). Sempet juga foto apa sekjen NA, Ulfa Mawardi..:)



Dari beberapa makanan yang dipesan, aku mencicipi Ikan bakar dan udang bakar hemm enak, dan tak lupa tumis kangkuanggg. Masih ada beberapa menu lagi sih, tapi kebanyakan manis, aku kurang suka makanan yang mansi manis. habis aku udah manis sih...kata suamiku, hahaha



Jadi kesimpulannya, Kenapa si Daeng keukeuh minta di telaga Samipreun ini, memang tempanya asik dan ok banget. Ditangah hiruk pikuk kemacetan Jakarta, mampi di Telaga ini cukup menyegarkan suasana, hilang deh seua lelah dan duka. Restorannya juga diiringi dengan musik sunda.

jadi kesimpulannya,  untuk keluarga  yang pada mau bersantai atau pingin kumpul keluarga, bersantai, atau buat rapat rapat, atau buat apa aj deh...tempat ini sangat recomended, tapi jangan lupa bawa uang yang banyak yah hahahah.sebenarnya tergantung yang dipesan sih..:)

Dan ada layanan disitu jika dalam 1/2 jam makanan tak kunjung datang diganti uang 100.000. WOW hebat juga...layanannya cukup cepat untuk menu yang segitu banyaknya..:)

Waktu meunjukan pukul 19.30 kita sudah shalat maghrib, dan setelah bersantai dan ngobrol ngalor ngidul sampai masalah politik segala, kitapun akhirnya pulang menuju rumah masing masing. Daeng anis dan rohmah ke daerah cawang, aku dan rombongan xenia disitu ada dina, upik, danik, fitri, dll ke menteng.

Perjalanan dari telaga sampireun ini ternyata seperti dari kebumen ke jogja, yah 2 jam maklum malam hari macet. GIla ya dari satu tempat ke tempat lain seperti keluar kota. hehe. yah itulah jakarta. Siapa suruh datang jakarta...siapa suruh datang jakarta...

Dijalan menuju gedung PP Muhammadiyah aku tertidur, dan tahu tahu sudah ada di depan gedung PP Muhammadiyah Menteng Raya.....





24 April, 2014

Perjalanan ke Jakarta III - Pelatihan Kewirausahaan PPNA @ Great Western Resort

Acara pelatihan kewirausahaan PPNA akhirnya baru dimulai pukul 10.00wib.
Acara dibuka oleh MC, dilanjutkan pembacaan Ayat suci Al qur'an, lalu menyanyikan lagi Indonesia Raya dan Sang Surya, sambutan dari kak Ulfa selaku sekretaris NA, sambutan dr PP muhammadiyah Mas  Mukti, sambutannya keren banget, sangat memotivasi dan tidak membosankan... lalu, dari Dinas UMKM tangerang dengan logat sundanya, dan yang terakhir sekaligus membuka oleh  wakil dari pejabat kementrian UMKM.

Setelah Itu acara Pelatihan dimulai, di sesi Pertama diisi oleh Kak Anissa Kumala dan Suami nya Daeng. Wah kebetulan banget suami istri ngisi, hehe.
Sesi kak Daeng juga asik, Kak Daeng turun mendekati peserta menanyakan sebagaian peserta apa cita cita mereka dll.Kak Anis  tak banyak bicara tapi cukup mengesankan, karena waktu hanya seperempat jam, dan waktu sudah menunjukan puluk 12 lebih, saatnya peserta istirahat shalat dan makan. Waktunya sangat pendek, jam 15.00 harus selesai.

Para peserta mulai shalat dan makan pukul 12.30 - 13.30 wib. Acara baru mulai lagi jam 13.30 wib, dan aku menjadi moderator di sesi tersebut, aku memand pembicara dari Bank Bukopin syariah dan Lziz, aku sebenarnya ingin banyak bicara, tapi waktu super mepet, jam 3 harus selesai, padahal aku hanya punya waktu 1 setengah jam saja. Selepas sesi ini sebenarnya aku memiliki tugas, sebagai pembicara sesi succes story, karena aku dianggap salah satu wirausaha dari NA yang berhasil, hehe aku sebenarnya belum berhasil hanya saja aku berani mencoba.

Yah semua materi yang sudah aku siapkan tak terpakai, tapi gakpapa, setidaknya bisa untuk lain waktu. Acara bisa aku selsesaikan tepat jam 15.00 wib. Dan ketika aku akan menambah bicara, waktu itu ada penyerahan kenang2 an dari PPNA untuk dua pembicara yang aku pandu. Microfon sudah dimatikan oleh Pengelola gedung. DAHSYAT...!!!! bener2 KAPITALIS, 1 menit pun kelebihan waktu tak ditolerir oleh mereka. Apakah ini yang dinamakan Profesional???
hemm, katanya habis ini ada acara Paskah, jadi harus selesai sekarang. Padahal aku tahu acara paskahnya baru besok.

Kalo mau Profesional, sebenarnya kita juga bisa menuntut, kenapa LCD yang harusnya dua sisi, hanya ada satu saja, peserta bagian kiri tidak bisa melihat layar ketika ada materi. Karena fasilitas yang sudah satu paket dengan gedung tersebut harusnya dua, tapi mereka hanya menyediakan 1 saja. Alasan mereka sedang dipakai. NAH LHO...CAPE DEH...

Bau tahu di jakarta ternyata begini, katanya profesional? mana? huft...

Akhirnya acara selesai, para petugas pengelola gedung mulai mebersihkan dan merapikan kursi dan memasang Podium untuk acara Paskah. Podium itu ada salibnya. yah namanya juga acara Paskah.

Wah gedung ini bener bener berkah yah, Pagi dipakai acara Nasyiah, besoknya untuk Paskah...:)
Pagi nya dibacakan Ayat ayat suci Al Qur'an...Besoknya dibacakan ayat ayat dari Injil...:)

Disitu juga ada mushola, lalu aku dan teman teman mulai shalat ashar, aku jama' dengan dhuhur. AKu Kan Musafir..:)
Lalu kami berfoto bersama diatas gedung. Serasa dekat sekali dengan langit.dekat dengan Tuhan.

Kami menuju daerah Bintaro, Daeng mau nraktir kami di Rumah makan yang bikin penasaran, karena sekali lagi kita harus kesasar beberapa kali....

Bersambung...mau belanja dulu, belanja Kaos Konveksi RUZZ..:)


23 April, 2014

Perjalanan ke jakarta II - Jakarta..

Entah si Ojek itu tau apa gak letak Gedung PP muhammadiyah yang di menteng, yang pasti harusnya dari Gambir ke Menteng Raya itu paling sekitar 5 menit. 200 meter lah. Tapi si ojek ini kok lama banget ya lebih dari 10 menit, dia melaju ke menteng, menteng mana aku tak tahu, karena gelap. Akhirnya dia berhenti dan bertanya kepada sopir taxi. Untungnya si sopir taxi tahu, "Oh Gedung PP dimenteng raya, bla bla bla.."Motorpun melaju kencang dan akhirnya sampai juga di depan Gedung PP . Alhamdulilalah kataku dalam hati.
Mau ditungguin apa mba," kata si ojek. Gak nanti juga ada yang buka," kataku.
Yah gerbang PP Muh masih terkunci, satpam tak ada, Teman teman kutelpon HP nya gak ada yang angkat, mungkin pada kecapean kerja semalam bathinku, Orang orang juga mungkin, masih pada di mushola shalat shubuh.
Lama menanti, sambil memandang bulan bulat indah di atas di sebelah gedung PP, wouh indahnya...itu bulan purnama. wah seandainya bawa kamera, HP ku juga ngedrop...:(

Akhirnya ada sesosok gadis dari kejauhan, nampaknya si dina, bathinku.
Dina pun menyapa sambil mengucek matanya, kelihatan barusan bangun. Tapi gerbang masih terkunci. Akhirnya satpampun datang, dan membuka kan gerbang. "hai din, kataku menyapa di balik pagar.aku cipika ccipiki, sambil mengobrol dan menuju lantai 4 Gedung Dakwah. Lama tak naik loteng, kakikupun pegal bukan kepalang.

Aku masuk ke kantor sekretariat PPNA di menteng. Baru pertama kalinya aku ke kantor NA ini, ke kantor PP sudah pernah sekali, waktu pernikahan Pak dien syamsudin,itupun hanya di bawah saja.

teman teman masih tertidur, lalu aku menuju kamar mandi membersihkan diri, lalu shalat shubuh. Setelah shalat shubuh, aku leyeh leyeh, meluruskan kaki.

beberapa yang tertidur sudah mulai bangun dengan kedatanganku, dan mereka shalat shubuh. Baru beberapa menit memejamkan mata, suara suara hadir membangunkan," ayo ayo kita harus segera bersiap siap ke Hotel, perjalanan bisa macet,"  ternyata suara kak Upik.
waktu itu pukul 06.00.

Aku pun ,mau tak mau , harus bangun, lalu menuju kamar mandi, mandi, dan berganti baju seragam NA. kebetulan ada nasi uduk, akupun sarapan nasi uduk.

Waktu menunjukan pukul 06.30wib, teman teman sudah mulai rapi, dan segera menuju lantai bawah menuju mobil untuk segera berangkat ke Hotel. Hotel yang akan dituju adalah Hotel GRW _Great Western Hotel letaknya di alam sutra tangerang.

Kami semua ber 8 menuju hotel dengan mobil xenia. perjalanan ke hotel cukup lancar, hanya, beberapa kali keliru jalan alias kesasar. Begitulah di jakarta. Orang jakarta sendiri belum tentu tahu letak  tempat yang akan dituju. karena saking luasnya. gak kaya dikebumen. heheh

Akhirnya setelah melalui rintangan sampai juga kita di Hotel. untuk parkirpun salah. yah biasa mah..

Kita menuju lantai 5, dan disana sudah mulai berdatangan rombongan mahasiswa dari UMT. UMJ dan Uhamka.
Wah banyak juga bathinku.

Akhirnya kita masuk ke hotel dan gedung tersebut. Wah gedungnya mewah juga, kapasitas 500 orang, sementara yang diundang 200 peserta. Disana para petugas gedung sedang beres beres, memasang banner, menata meja makan dll.

Aku mengusulkan kalo ada  fasilitas Keyboard/Orgen di hotel untuk disiapkan untuk mengiringi musik pada acara pembukaan . Karena kita akan menyanyikan lagu Indonesia raya dan Mars NA, yang ternyata akhirnya diganti dengan Mars Muhammadiyah, "Sang Surya".

Setelah berembug dengan pihak gedung, yang ternyata berbeda dengan pihak hotel, ternyata fasilitas keyboard itu tidak satu paket dengan gedung. jadi harus ada biaya lagi. Pak petugas tersebut menawarkan 1juta. Wah gila, mahal amat, cuma untuk acara pembukaan saja kok pak, tanpa pengiring lagi, yang akan main saya sendiri. 

Kita berembug harga, akhirnya pengelola hotel menyepakati  harga 500.000.
Aku belum sepakat, aku masih berembug dengan teman yang lain, coba ditawar 300.000,-. Aku mulai tawar menawar , kata sang pengelola gendung " wah jangan mba, ini kan milik gereja, bukan punya saya," katanya.
Oh,..tadi sebenarnya kalo mba  mau, saya siapkan piaon besar, biasanya disini dipakai piano besar untuk acara gereja.
wah jangan piano mas, gak praktis, kita butuh yang mudah diangkat.

"Akhirnya harga disepakati 500.000,'. Mba mau keyboard merk apa? "kalo ada yamaha aja ," kataku. Aku biasa dengan keyboard yamaha.
"Adanya Rolland mba, gimana" Oh ya udah gak papa" kataku.
Aku bisa juga dengan roland, cuma tidak terbiasa saja.

Akhirnya para petugas pengelola gedung tersebut mulai menyiapkan Keyboard diatas penggung berikut dengan salonnya.

Aku mulai mencoba keyboard tersebut, dan mulai memainkan beberapa lagu untuk memeriahkan suasana."Juwita malam, Fly me to the moon, Selamanya cinta, Cinta sejati...sayang tak ada penyanyinya..:)))
Aku berharap ada yang mau menyanyi di depan, sambil menunggu acara dibuka. Tapi....tak ada satupun yang naik ke atas panggung megah tersebut. padahal mereka mahasiswa lo...apa gak ada yang bisa nyanyi? masa sih...atau grogi sama akau...? walah...tambah ngaco....

Aku masih saja memainkan lagu diatas keyboard, Rupanya acara molor.Gak tahu menunggu pejabat siapa?
Ada seorang petugas yang sedari tadi berada di sekitar keyboard, 'aku menawarinya menyanyi, "hahah dia hanya tertawa, lalu mulai bertanya padaku, " belajar dimana mba? katanya'. belajar sendiri mas, hehe, makanya kuncinya hanya bisa di C heheh, kataku.
Oya mas, transpose nya dimana ya? kataku.
Rupanya si mas petugas lumayan tahu keyboard, mungin saja dia bisa atau pemain profesional, cuman merendah saja didepanku heheh.

Sebelumnya aku bertanya pada ulfa, siapa yang akan menjadi petugas dirigen, agar aku bisa bekerjasama dengannya kamapan aba aba lagu itu dimulai, seorang gadis berkaca mata ke atas, dan aku mulai berembug dengannya.
Sepertinya di sudah faham, bathinku. lalu beberapa lama kemudia, seorang gadis kembali keatas, kali in tanpa kaca mata, gadis ini berkata, bahwa nanti dia yang akan menjadi dirigen, rupanya si mba kaca mata mengundurkan diri. lalu aku mulai menerangkan kembali hal yang sama pada gadis tersebut.

Aku masih melanjutkan permainanku, sampai akhirnya sang MC menuju panggung, dan aku mulai menghentikan permainanku, acara pelatihan kewirausahaan pun di mulai......


bersambung....







20 April, 2014

Perjalanan ke Jakarta I -Akhirnya aku berangkat juga

Akhirnya setelah" munda mundu" aku berangakatjuga  ke Jakarta. Sebelumnya aku sudah siap sih,  tapi...jika tiket pulang sudah tersedia. Tiket berangkat sudah dibelikan oleh hesti , memakai kereta api taksaka. Nah tiket pulang yang belum pasti membuat aku ragu untuk berangkat.

Akhirnya aku memberitahu hesti, kemungkinan aku tidak bisa berangkat ke jakarta jika tiket pulang tidak ada. Lalu Mba norma menelpon dan meyakinkan aku untuk harus berangkat, karena memang ini tugasku sebagi sekretaris departemen ekonomi, dimana acara di jakarta adalah acara bidang ekonomi. Tapi pikirku waktu itu, sudah ada Ketua dan anggota dll yg sudah membantu, jadi kedatanganku mungkin tidak begitu penting.  Meski sebenrnya juga ada tugas lain, menyampaikan materi "succes story" dalam berbisnis.
Aku sudah menyiapkan materi tersebut.Pokoknya aku siap berangkat.

Sekali lagi mba norma meyakinkanku untuk berangkat, dan mendengar telepon mba norma entah mengapa kekuatan itu ada, meski tiket pulang belum aku dapatkan.
Malam itu pukul 19.00 wib, hesti juga belum mendapatkan tiket. Tiket kereta habis. Tiket pesawat ada, tapi harganya 1,6 juta. Jakarta jogja . Itupun hari sabtu. Aku mencoba berbagai cara, aku searcging lagi, dan aku menemukan ada satu tiket dengan harga cukup terjangkau tidak semahal yg dicari hesti hanya 600 ribu jakarta jogja, dan masih di hari jum'at. Alhamdulillah, lalu aku hubungi hesti untuk memesan tiket tersebut.

Jam 20.00 aku segera bersiap siap ke jakarta, persiapan yang mendadak membuat aku sedikit bersalah dengan anak anak, karena anak anak sedikit kaget, dan akhirnya aku ungsikan ke rumah eyang.
Akupun belum memberitahu eyang kalo aku akan ke jakarta, begitu juga dengan suami, suamiku tahunya aku gak jadi berangkat, karena aku belum mendapatkan tiket. Dan satu alasan lagi suamiku agak khawatir denganku, karena aku belum pernah ke jakarta sendirian, apalagi ke PP muhammadiyah, dan waktunya malam pula.

Anak anak mengantarku ke stasiun sampe kereta datang jam 21.00.Sambil bercanda dengan dua anak gadisku yang beranjak dewasa, aku menunggu kereta datang. Ada seorang mbak mbak berbaju ungu, sama dengan warna bajuku malam itu, yang menyapa,"mau ke jakarta juga mba," katanya. Iya kataku, Aku turun di gambir, " kataku meneruskan," oh, Aku di jatinegara mbak, aku baru pertama naik kereta ke jakarta, makanya diantar bapak," katanya. Udah dapat tiket pulang belum? kataku," belum, tapi tadi ada yang jual lo PP,"katanya,"Oya, wah boleh juga tuh,"kataku. Lalu keretapun datang," aku memeluk dua anak gadisku, dan melambaikan tangan pada mereka," Aku mendapatkan kursi di tempat paling belakang, sendirian, nomer IC.
LAngsung aku duduk, dan segera membaca buku Robert Kiyosaki, buku lama, tapi masih oke juga buat bacaan ringan menjelang tidur.

Antara tidur dan tidak, petugas kereta membangnkanku, dan mengatakan sudah hampir sampai,katanya. Aku ke toliet, dan disan ada seorang Ibu yang menunggu untuk turun, Mau turun bu,? turun dimana, kataku,' dibekasi."Saya di gambir, masih lama gak bu? kataku, oh masih, setengahjaman katanya
Lalu ku masuk tolilet,dan kembali duduk ke kursiku. Petugas menawarkan minum hangat, ada teh , kopi, coklat panas. Hem rasanya mulut kecut sekali, akupun memesan segelas cokelat panas. Lalu aku minum sampai habis. Kereta berhenti, rupanya sudah sampai jatinegara. Dijatinegara kita kan berpisah....daku bersenandung lagu juwita malam..:)

Si mbak, yg berambut panjang dari kebumen tadi lewat, dan aku taklupa menyapanya untuk meminta nomer hapenya, siapa tahu nanti ada kereta yang bisa pulang bersama secepatnya.
Lalu kami pun berpisah.
Kereta melaju, dan akhirnya sampailah di stasiun gambir. Aku bergegas, dan mengkuit orang orang yang turun. Di bawah sudah disambut oleh banyak lelaki yang berprofesi sebagai tuakng ojek, supir taxi dll. 
Kata suami, Gedung dakwah PP muhammadiyah dengan gambir itu dekat sekali, beliau biasa jalan kaki. Tapi karena aku buta sama sekali, dan lagian waktu itu shubuh, jadi rada susah ya, aku memilih memakai jasa ojek, sebenarnya ojek yang aku pilih ini berlawanan dengan kata hatiku, intuisiku berkata ini orangnya rada gimana gitu, tapi anehnya aku menunjuk dia juga. 

Aneh kan? orangnya masih muda dari matanya rada sedikit pecicilan. "Mas ngojek ke menteng berapa? pp Muhammadiyah, kataku datar""35 rb  aja, katanya
"Eh deket banget masa 35rb, 20 rb aja, kataku
"Ya udah deh, naik mba," katanya
Akupun membonceng motornya.
Tas nya mau ditaruh depan apa? katanya" "Gak usah, bisa aku bawa," kataku
Enak aja, entar kalo di samber, gimana, pikiran aku negatif aja...
Diapun melajukan motornya dengan kencang, dan mundur mundur terus badannya, akupun jadi takut dan ikut mundur, dijalan yang aku ucapkan hanya " astaghfirullahal adzim, lahawla walaquwwata illa billah"....

Bersambung...mau nyuci dulu...:)



13 April, 2014

SOPIR Intelek

Kemarin aku naik travel ke Jogja, ada keperluan Rapat PPNA yang mendadak.
Aku berangkat naik trevel Rahayu jam 13.00. Kemungkinan , samapi jogja jam 15.30, kalo lancar.
Aku duduk di depan, dan menghabiskan waktu dengan membaca buku. Kebetulan aku membawa buku " Habibie dan Ainun".
LAin dari supir yang lain, sang supir bertanya," Baca buku apa mbak,"
deg...aku kaget, seumur umur belum pernah ada supir yang suka bertanya2 tentang buku.
Perilakunya juga cukup sopan, tidak ugal ugalan, tidak merokok seperti supir yang biasanya kutemui.
"Em, buku habibie,pak, Kataku"
Saya pernah membaca buku Sukarno"Dibawah bendera revolusi" tebalnya 990 halaman, kata pak supir"
Oya, saya malah belum pak, kataku.
terus dia bercerita panjang lebar tentang politik, tentang Golkar , bagaimana perlakuan golkar ketika Pemilu
"Main bola saja gak boleh, dicurigai "katanya.
Aku mendengarkan saja. Terus dia bercerita. "Mbak kalo buku prabowo di jual digramedia gak?" katanya"
"Oh Buku putih prabowo"? kataku." Kayaknya dijual pak, coba saja," haha aku sok teu.

Kendaraan tak terasa melaju dan hampr sampai.
 Kata Pak supir," Mba ngajar dimana?"
"Hehe saya gak ngajar pak," kataku
"Wah jangan berbohong mbak," kata pak supir
"Bener pak, saya cuma aktif di kegiatan sosial, saya aktif di nasyiatul aisyiyah"
"Oh,nasyiatul Aisyiyah..." kata pak supir.mungkin sambil mikir
"Oya ini kartu nama saya, " kataku ,yang ku beri kartu nama suamiku,
" itu suami saya pak." kataku menjelaskan
"oh pak abduh," katanya sambil mengingat ngingat sesuatu. 
"Sepertinya saya kenal, tapi rumahnya bukan di mas sokka timur, yang barat mbak,"
"yah memang saya dulu tinggal bersama ibu saya di sebelah barat sekarang sudah pindah pak,'kataku.
"Oh ya, ya...dulu saya sering bersama ke jogja dengan pak abduh,'katanya
"Pak.... berhenti di gedung muhammadiyah jalan ahmad dahlan pak, kataku
Mobil pun berhenti. dan aku mengucapkan terimakasih, lalu turun.

12 April, 2014

PEMILU LEGESLATIF 2014

Usai sudah pemilu legeslatif 9 April 2014. Aku nyoblos di TPS sebelah rumah bersama suami.
Pilihanku sudah ditangan, semua yang aku coblos dari PAN. Why? Yah PAN sudah seperti saudara, sejak awal pembentukan PAN, disitulah kami ada. Maksudnya di daerah ya. Meski banyak juga anggota dewan yang mengecewakan dari PAN, tapi aku tetap masih berharap pada PAN. Apalagi sekarang Ketua PAN nya kakak ku sendiri, mas barli.
Setiap ada kegiatan Muhammadiyah atau Nasyiatul Aisyiyah sering minta sumbangan ke PAN, Partai lain mana kenal hehe.Ada sih beberapa caleg yang gak begitu kusuka dari PAN  terpaksa dipilih juga. Mudah2 an PAN kedepan lebih baik, seperti yang dicita citakan Pendirinya mr Amien Rais, menjadi Indonesia baru yang berkedaulatan dan berkeadilan sosial.

Oya  dari hasil,  sebenarnya PAN naik dari tahun lalu yang cuman 6% tapi, menurutku itu bukan prestasi yang hebat. Pak amien berharap PAN bisa dua digit. Dengan infrastruktur dan sumberdaya baik materi maupun manusia yang sudah lumayan banyak, punya menteri juga, masa perolehannya hanya  naik 1/2 persen dari pemilu 1999?

Koreksi bagi pengurus PAN di pusat sampe ranting? apa mereka turun kebawah? atau hanya datang ketika perlu saja?

Ini hasil Pemilu Legeslatif versi Quick Qount :