12 Februari, 2017

SELINGKUH Again and Again






Sebenarnya saya bosan mengupas ini, ternyata kejadian ini ada dan hampir banyak terjadi sekitar kita.Gak usah jauh2  cerita artis...disekitar kita ya..di sekitar kita..


Seminggu lalu, aku mendapat pesan masuk dari saudara.

Dia curhat...Suaminya selingkuh,  dengan wanita lain, sepertinya selingkuh via Android. Semoga saja belum pernah ketemu darat, baru mau coba coba selingkuh.
Aku bisa memahami perasaan nya.Hatinya hancur

Aku hanya bisa memberi masukan, banyak istighfar, shalat dan sabar,  jika sdh tidak kuat sampaikan pada suami atau saudara untuk menegurnya, dari pada keblabasan.Kalo suami berubah maafkan dia. Karena mungkin dia sedang khilaf

Persoalan perselingkuhan ini bisa terjadi pada siapa saja, baik orang kalangan bawah maupun atas. gak kaya gak miskin, gak ganteng gak jelek, gak religius , gak bobrok, semua bisa terkena virus perselingkuhan ini.

Kok bisa orang Religius  kena virus? Mestinya gak ya? .

Maksud saya disini, mungkin kita mengira jika orang itu kelihatan religius, setia sama istri, apa yang kalian tahu di belangknya? kalian tidak tahu apa yang dia lakukan dibalik Androidnya?

Hmmm, ya berarti itu bukan orang religius kelees...

ERA MEDSOS

Jaman Medsos, perselingkuhan semakin RAWAN  terjadi. 100 kali lipat  potensi selingkuh.
hanya iman kita saja yang bisa menjaga nya. 
Hanya sekali sentuh, anda bisa memilih untuk SELINGKUH, atau SETIA. 
Itu adalah masalah IMAN.

Dulu ketika baru mulai muncul Face book, semua orang  terjangkit euphoria, lalu mencari kawan kawan lama, yang pernah ada sedikit kenangan. Padahal masing  masing sudah memiliki rumah tangga. Luar biasa syetan menggoda manusia...La Taqrabu zina yang selalu di dengungkan sepert tak berbekas...


Dari Facebook, Twitter, instgaram, BBM, sekarang sudah merambah LINE WHATSAAP, yang paling banyak pelanggan nya.
Jarak anda dengan dosa maupun pilihan untuk  tetap menjaga iman setipis kulit ari. ANDALAH PENENTUNYA.

Berawal dari saling berkirim pesan Biasa


Ada yang hanya sekedar mengirim pesan tahajud, atau membangunkan kita setiap pagi...bayangkan setiap pagi, membangunkan orang yang bukan suami/istrinya untuk tahajud...atau sekedar sharing agama, hemmm...sepertinya so sweet banget ya...

Sementara suami/istri yang sah, tak pernah di bangunkan untuk tahajud.

Ada sebuah artikel menarik dari kawan yang akan saya tampilkan disini.
Berikut artikelnya :


Perselingkuhan Dimulai Saat Kau Menghapus Pesan dari Si Dia

“Aku itu dengannya hanya berteman”
Berapa banyak dari kamu yang berlindung di balik kata-kata ini? Karena menurutmu apa yang kamu lakukan tidaklah menjadi bagian dari sebuah perselingkuhan. Tidak ada sesuatu yang istimewa antara kamu dan kawan baikmu itu. Tapi benarkah kamu tidak berselingkuh?

Kalau Hubunganmu Biasa Saja, Kenapa Kamu Harus Menghapus Pesannya?

Perselingkuhan itu bukan berarti kamu harus menciumnya, berhubungan dengannya atau menjalin hubungan fisik dengannya. Ketika kamu memutuskan menghapus pesannya, percayalah ketika itu kamu sudah mulai berselingkuh. Karena tidak ada alasan kenapa pesanmu harus dihapus kecuali kamu tidak ingin orang lain membacanya..

Selingkuh Adalah Segala Hal Yang Tidak Akan Kamu Lakukan Jika Pasanganmu Ada Di Sebelahmu

Kamu selalu berkelit bahwa yang kamu lakukan bukanlah perselingkuhan. Ini adalah perkawanan biasa yang juga dilakukan oleh jutaan orang lain. Sebenarnya ada hal mudah yang bisa kamu jadikan patokan apakah tindakanmu itu termasuk selingkuh atau tidak.
Ketika Kamu bilang kalian hanya menyeruput kopi sama-sama karena kebetulan pulang satu arah. Sekarang bayangkan pasangan yang katanya kamu sayangi, ada di sebelahmu saat itu. Masihkah kamu melakukan semua hal itu? Masihkah kamu memilih mampir dan bukannya meneruskan perjalanan bersama pasanganmu? Apakah semua pembicaraanmu saat itu akan sama jika pasanganmu ada di sebelahmu?
Jika jawabannya iya, maka besar kemungkinan itu bukan perselingkuhan. Tapi jika hatimu mengatakan kamu tidak akan melakukannya jika pasanganmu ada, maka kamu sudah berselingkuh.

Selingkuh Dimulai Saat Kamu Berbagi Hal Di Belakang Pasanganmu

Gail Saltz, MD, Associate professor bidang psikiatri di New York-Presbyterian Hospital mengatakan perselingkuhan dimulai ketika kamu mulai menghabiskan energi-energi emosional kamu dengan orang selain pasanganmu.
Akhirnya kamu berbagi hal-hal yang tidak lagi kamu ceritakan dengan pasanganmu. Kamu bercerita pada orang lain itu, harapan masa depanmu, mimpi karirmu, hobi jalan-jalanmu, kesenanganmu akan puisi, renungan spiritualitasmu dan hal lainnya yang seharusnya bisa memperkuat ikatanmu jika saja kamu bagi dengan pasanganmu. Itulah kenapa hal ini termasuk berselingkuh.

Ketika Kamu Sudah Bergantung Secara Emosional, Pada Saat Itu Kamu Sudah Selingkuh

Pasanganmu seharusnya menjadi orang yang paling mengetahui keadaan emosimu. Kapan kamu marah, kapan kamu senang, kapan kamu sedih dan lain sebagainya. Namun seringnya yang kamu lakukan adalah lari kepada orang lain yang bukan pasanganmu ketika kamu emosi senang atau justru sedang buruk. Sesungguhnya inilah saat paling berbahaya dalam sebuah hubungan.
Menurut psikolog Janis Abrahms Spring, PhD, pengarang buku After the Affair: Healing the Pain and Rebuilding Trust When a Partner Has Been Unfaithful, ketergantungan emosional seperti ini sangat sulit untuk diputus. Satu-satunya cara mengakhirinya adalah dengan memutus hubungan emosional itu secara total. Tidak ada kompromi setengah-setengah dengan membiarkan celah hubungan masih bisa terjalin.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Gail Saltz seperti dikutip dari WebMD. Menurutnya Kamu harus mengakhiri hubungan itu, dan tidak ada setengah-setengah. Jika kamu tidak mungkin memutus hubungan total (karena hubungan profesional pekerjaan) dengan orang tersebut, nyatakan secara tegas bahwa kamu tidak mau lagi melakukan hal tersebut (bercerita, berbagi) dengannya.

Tak Mau Memutus Silaturahmi Bukan Berarti Kamu Bebas Bercerita Apa Saja

Ketika pasanganmu memintamu mengakhiri hubungan dengan “kawan” itu, alasan paling klasik yang sering digunakan adalah “aku tidak ingin memutus silaturahmi”. Kalimat ini terdengar mulia. Namun bukan berarti menjadi pembenar bahwa kamu boleh terus-terusan berbagi cerita dan perasaan dengan semua orang bukan? Ada beda tegas antara menjaga tali silaturahmi dan tergantung secara emosional kepada orang lain.

Ketika Kamu Membelanya Mati-matian Di Saat Pasanganmu Rela Mati Untukmu

Untuk dia yang kamu sebut kawan biasa itu, kamu rela berkelahi dengan pasanganmu. Mengatakan hal-hal buruk bahwa pasanganmu sakit dan terlalu mengekangmu. Coba tanyakan pada dirimu, inginkah kamu membela pasanganmu di depan kawanmu itu? Pernahkah kamu menyampaikan bahwa kamu tak bisa berhubungan karena pasanganmu keberatan? Jika tidak, bukankah hubungan itu menjadi berat sebelah? Siapa yang sebenarnya pasangan sejatimu itu?
SOLUSI

Hampir semua orang mungkin pernah mengalaminya, sekarang bagaimana Solusinya?

Ya...LA TAQRABU ZINA...
Jangan dekati zina....karena berhubungan dengan seorang yang bukan muhrimnya sudah mendekati zina, meski hanya denga berkirim pesan agama. Kecuali sesuatu yang hanya insidental
Misal masalah jual beli, atau keluarga, yang tidak terjadi setiap hari.
Yang layak mendaptak perhatian kita setiap detik hanyalah keluarga, bukan orang lain.
STOP SEKARANG JUGA !!!!
Jika anda lelaki atau perempuan yang sudah berkeluarga, ada sesorang yang naga naganya akan menggoda anda, segera kurangi percakapan intens itu, tentunya dengan cara yang baik. Nanti lama lama dia akan mundur secara teratur.
Syetan itu datang nya sangat halus,Jika anda seolah terasa tidak tega memutus hubungan,  rupanya anda lebih tega dengan pasangan dibanding dengan kawan baru anda.

Mari kita semua bisa menjaga kehormatan dan agama kita dan keluarga kita, semoga Allah selalu menjaga hati kita untuk tetap taat dan menjaga kehormatan. Aamin



كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيْبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَمَحَالَةَ، فَالعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ، وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الإِسْتِمَاعُ، وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الكَلاَمُ، وَاليَدُ زِنَاهَا البَطْشُ، وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الخُطَا، وَالقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ .

“Dicatat atas Bani Adam bagiannya dari zina, pasti dia mendapatkanya tidak mungkin tidak, maka dua mata zinanya adalah memandang, dua telinga zinanya adalah mendengar, lisan zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, dua kaki zinanya adalah melangkah, dan hati menginginkan dan mendambakan, hal itu dibenarkan oleh kemaluan atau didustakannya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).

Firman Allah, “Hai isteri-isteri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik.” 
(Al-Ahzab: 32).