22 Maret, 2012

Etika merokok

Pulang dari sekolah, anakku yang sulung tiba tiba cemberut. Tahu sebabnya?
Karena Ketika dia naik angkot, banyak kaum adam yang merokok seenaknya. Terpaksa dia menahan asap sambil menutup hidungnya. Dan pulang pulang bajunya bau asap rokok.
Secara langsung dia sudah menjadi perokok pasif.
Itulah sebabnya kadang kadang anak anak sungkan naik angkutan umum. Biasanya anakku naik sepeda, tapi karena paginya hujan, akhirnya kami mengantarnya naik mobil. Dan terpaksa pulangnya naik angkutan umum yang menyebalkan.
Repot memang hidup di negara yang masyarakanya tidak berbudaya. Silahkan mau merokok, meski saya menyarankan untuk mengindari rokok, tapi plis, mbok ya, nek mau merokok tahu tempat. Jangan di depan orang lain apalagi anak anak. Anda sudah merugikan orang lain. BAgaimana ya cara nya menyadarkan orang orang seperti ini?

Wajar saja negeri ini tidak maju maju.Perilaku masyaraknya saja masih seperti ini.

05 Maret, 2012

SIAPA MAU JADI WIRAUSAHAWAN? by : ABDUH HISYAM

SIAPA MAU JADI WIRAUSAHAWAN?

Saat ini cukup banyak seminar tentang kewirausahaan. Rupanya masyarakat sudah cukup sadar bahwa jumlah para pelaku usaha di tanah air ini sangat kecil. Jika ingin maju, suatu masyarakat membutuhkan orang-orang yang gigih dalam berusaha sebesar 2% dari total jumlah penduduk. Jika jumlah penduduk Indonesia adalah 200 juta jiwa, maka dibutuhkan 400 ribu orang pengusaha. Tidak mengherankan jika orang-orang seperti Ciputra bekerja keras untuk mendidik anak-anak muda menjadi wirausahawan sejati. 

Seminggu yang lalu majelis Ekonomi dan kewirausahaan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kebumen menyelenggarakan seminar kewirausahaan. Tujuannya adalah memotivasi para aktifis muda Persyarikatan untuk menggeluti dunia usaha. Jika mereka adalah guru, perawat, atau dokter, hendaknya mereka memiliki jiwa enterpreneurship. 

Seorang wirausaha atau enterpreneur tidak hanya mereka yang bergelut di dunia perdagangan. Mereka bukan hanya orang-orang yang memiliki toko, pemborong, pemilik pabrik, atau pengusaha rumah makan. Wirausahawan adalah mereka yang bekerja secara mandiri dan tidak tergantung kepada orang lain, apalgi kepada negara. Untuk itu seorang pemusik yang dengan keahliannnya bisa menghibur banyak orang sehingga ia mendapat cukup uang untuk hidup adalah juga wirausahawan. Kita bisa menyebut petani, penulis buku, wartawan, pelukis, pemain sepakbola, mubaligh, dll. 

Seorang wirausahawan sangat tergantung kepada etos kerjanya. Jika ia memiliki etos tinggi, jujur, bekerja keras, memiliki banyak kawan, tentu ia mendapat penghasilan yang cukup layak. Namun jika ia malas dan tidak jujur, ia tidak akan mendapat apa-apa. Di sini terjadi hukum fairness, keadilan. Mereka yang bekerja keras akan mendpat imbalan layak, namun mereka yang malas tidak mendapat apa pun. 

Para pelaku usaha adalah manusia-manusia yang sangat toleran kepada ketidakpastian. Tidak ada yang pasti dalam urusan rejeki. Kadang kala seorang wirausahawan mendapatkan rejeki secara berlimpah, namun pada lain waktu ia tidak mendapat apa-apa, bagaikan sungai di musim kemarau. Sekalipun demikian, hal itu merupakan kewajraan dalam dunia usaha. Yang penting seseorang sabar dan istiqomah. 

***

Di satu sisi kita ingin mencetak generasi muda berjiwa wirausaha yang tangguh, 
namun di sisi lain pemerintah justru tidak terlihat mendukung upaya ini. Kebijakan-kebijakan Pemerintah lebih mengarahkan generasi muda agar menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Ini sangat disayangkan. Seorang PNS mendapat gaji pokok, tunjangan jabatan dan keluarga serta asuransi kesehatan. Sementara seorang petani tidak mendapatkan keistimewaan seperti itu. Akibatnya lebih banyak anak-anak muda tertarik menjadi PNS, sekalipun orangtua mereka adalah petani. Di mata anak-anak muda, menjadi PNS sangat nyaman. Tiap bulan mereka pasti pulang dengan membawa gaji, mendapat kendaraan dinas, dan kerjanya pun ringan. Bahkan seringkali tidak ada pekerjaan di kantor, sehingga mereka bisa baca koran, main catur, atau jalan-jalan ke pusat perbelanjaan. Rajin atau malas tetap mendapat gaji.

Hari-hari ini kita dikejutkan dengan berita adanya seorang pegawai departemen keuangan dengan masa kerja kurang dari sepuluh tahun namun memiliki rekening puluhan milyar rupiah. Dulu kita kaget karena kasus Gayus Tambunan, kini ada Dhana Widyatmoko. Keduanya pegawai pajak. Yang terakhir konon sangat santun dan relijius dan pernah jaadi tokoh idola di majalah milik sebuah partai Islam. PPATK juga pernah melaporkan banyaknya rekening mencurigakan milik para PNS muda. Di antara mereka banyak yang sering berlibur ke Singapura, atau umroh sekeluarga yang fotonya dipajang di facebook. Alangkah makmurnya para pegawai negeri di Indoneisa. Para pengusaha genteng dengan karyawan berjumlah 50 orang pun banyak yang belum mampu pergi umroh. Lha PNS kok bisa umroh sekeluarga. 

Bandingkan dengan anak-anak muda yang menekuni bidang usaha. Mereka sama sekali tidak mendapatkan dukungan apa pun dari pemerintah. Anak-anak muda yang bertitel sarjana di daerah Brebes, misalnya, banyak yang menekuni budi daya bawang merah. Mereka ada jadi petani, distributor, atau bergelut di bidang transportasi bawang merah ke luar Jawa. Mereka adalah anak-anak muda yang ulet. Mereka mandiri dan berpendidikan tinggi. Akan tetapi kebijakan pemerintah seringkali bertolak belakang dengan cita-cita rakyatnya. Kini anak-anak muda itu sedang gusar karena pemerintah membiarkan bawang impor dari Pakistan masuk ke pasar-pasar. Akibatnya harga bawang merah jatuh, dan ribuan pekerja menganggur. Padahal produksi nasional bawang merah surplus. Mengapa pemerintah mengimpor bawang merah? Sungguh aneh. 

Jika nasib para pemuda yang memilih menjadi pelaku usaha dibiarkan terpuruk sementara para PNS justru hidup makmur, sudah jelas menjadi wirausahwan bukan pilihan strategis. Buat apa jadi pengusaha jika kebijakan ekonomi negara tidak jelas, bunga pinjaman tetap tinggi dan tidak ada insentif sedikit pun dari pemerintah. 
Adalah benar jika beberapa tahun yang lalu MAW Brower pernah menulis sebuah risalah berjudul “Indonesia Negeri Pegawai”. Anak-anak muda sekarang lebih senang bekerja dengan sepatu mengkilap, baju seragam, dan tiap hari ke kantor. Handphone mereka selalu yang terbaru. . Tidak sedikit yang memakai blackberry. Tidak jarang obrolan di antara mereka adalah, “Ayo kita BBM-an.” Atau “ Hey, minta pin BB-nya dong.” Para istri PNS itu pun sering bergaya bak sosialita. Masyallah! 

Bandingkan dengan gaya hidup para pengusaha. Mereka semestinya bisa hidup mewah, namun justru memilih hidup sederhana. Mobil yang mereka pakai rata-rata bukan terbaru. Handphone pun banyak yang jadul. 

Masih adakah anak muda yang berminat menjadi wirausahawan? Jika kebijakan pemerintah masih seperti sekarang ini, maka menjadi pengusaha di negeri ini akan sangat berat. Anak-anak muda pun akan tetap bercita-cita jadi PNS. Kerja tidak jelas, namun gajinya jelas. Naudzubillahi min dzalik!

04 Maret, 2012

merica

Waktu aku mengunjungi rumah mba kusbaniyah, aku kaget ternyata dia punya tanaman merica. beberapa kali aku kesitu aku nggak ngeh kalo itu si merica. BAru kamrin perhatian. KAta mbak kus, dia tidak pernah beli merica. Dia selalu memanen sendiri mericanya untuk keperluan sehari hari. Dia hanya punya 3 tanaman saja. Aku langsung mengambil Batang yang ada akarnya dan aku bawa pulang untuk ditanam di rumahku. Aku ingin seperti mbak kus, jadi setiap kali aku buat sup favorit keluarga, aku tinggal memetik si merica ini. Ahayyy, betapa indahnya jika untuk keperluan sehari hari kita tinggal memetiknya di pekarangan rumah kita....:))))

Usaha Jahit dan Bordir "RUZZ" milik PDNA Kebumen

Minggu siang aku bermain ke petanahan . Yah butuh waktu sekitar 1/2 jam dari rumahku. AKu kesana bersama temanaku Fitri, dia masih lajang. tempatnya Ke selatan jauh  dari kota. Aku mau melihat hasil karya penjahit2 perempuan di Petanahan. Alhamdulilah PDNA kebumen, baru membuka usaha konveksi dan Bordir .Penjahitnya para peremuan perempuan di petanahan, yang sudah pernah bekerja di konveksi dan kini menganggur.

Sebenarnya sudah lama mesin mesin jahit dan bordir itu menganggur. Mesin mesin itu bantuan dari Pemerintah ,kami dipercaya untuk melatih menjahit  para wanita di petanahan .Kini pelatihan sudah usai. Mesin jahit tidak terpakai lagi.Jika dibiarkan , ya mesin itu akan berkarat dan rusak.

Pernah suatu waktu kami pindahkan di  desa KAlirancang, disana kita mengumplkan ibu2 muda untuk bekerja mengisi kekosongan membuat taplak meja , kurung bantal yang terbuat dari bahan blacu dan batik, tapi karena pengelolaan dan pemasaran kurang baik. AKhirnya mesin mesin itu kembali diam, berkarat dan berdebu.

KAmi mulai bangkit lagi. Awal mulanya dari pertemuan aku dan mba fitri diatas mobil, waktu kami melakukan perjalanan ke temanggung. WAktu itu acara pertemuan Aisyiyah dan NA se kedu.Dia bercerita bahwa, dia sekarang di Majlis dikdasmen pimpinan  cabang Aisyiyah  Gombong dan diminta mengelola seragam TK, dan dia kebingungan, dimana mencari penjahitnya. Langsung saja kusambar dia, AHhh jahit di PDNA saja kita punya mesin, dan akan segera dihidupkan di petanahan.

Seperti botol ketemu tutup, dia langsung setuju. Esoknya aku langsung mencarter mobil bak terbuka membawa mesin jahit dan bordir dari desa kalirancang yang letaknya diujung utara, menuju ke petanahan yang letaknya di selatan. hehee..Di kalirancang, aku miris melihat Mesin mesin jahit tersebut teronggok, berdebu dan berkarat. Aku dan mba kus serta Ibu mas Imam membersihkan debu debu dengan lap. AKhirnya semua mesin sudah terangkut.dan langsung di bawa ke tempat adiknya pak dakir.

Aku lupa nama pemilik tempat tersebut. Yang pasti Ibu ini juga luarbiasa mau menyediakan tempat untuk mesin mesin itu secara gratis tanpa dipungut uang sewa. Kebetulan rumahnya kosong. Mungkin jika sudah jalan  pastinya kita akan membayar sewa listrik dan tempat.

Alhamdulilah waktu terus berjalan, dan hari itu aku melihat hasil jahitan seragam TK yang bagus dan lebih baik dari contohnya. Aku berharap usaha ini terus berjalan. Selain untuk membuka lapangan pekerjaan bagi ibu2 di petanahan, keuntungan usaha ini masuk ke organisasi. Di organisasi  hasil keuntjngan  ini dipergunakan untuk melakukan kegiatan kegiatan pemberdayaan perempuan yang seabreg  . Ini aru awal, akan ada banyak rintangan di depan....Mudah an2 berkah....Bismillah....