18 Juni, 2013

ISSABELLA

Selepas berthawaf  di  alun alun, hanya 2 putaran sih...:), aku istirahat sebentar di bangku taman. Sambil menunggu suami  yang sedangn menyelesaikan joggingnya -- - biasanya doi thawaf  7 kali,  yah itung2 kaya thawaf mengelilingi ka'bah..:)

Sambil membuka buka Hape ku, tiba tiba aku dikejutkan dengan tepukan seseorang.
Pluk Pluk...dadaku berdegub kencang, aku berbalik dan memandang  ke arah tepukan itu.

Seorang gadis hitam manis yang ramah,  cukup sehat, berusia kurang lebih 13 tahun, memakai jilbab,  berkacamata dengan frame pink, berbaju seragam smp negri 2 gombong lengan pendek, dan bercelana panjang,bajunya agak sedikit kotor,   menggendong tas sekolah, dan  bersepatu kets , jalannya gagah.

"Minta...uang...," katanya merajuk sambil tersenyum.
Kata-katanya kurang jelas, sepertinya dia kesulitan bicara.  Bicaranya  pelo.
Aku bertanya padanya ," siapa namamu."
Dia menjawab : isabela, dari jakarta, dengan suara pelo nya.
Dia tersenyum, dia gadis yang ramah.
Lalu aku ajak gadis itu duduk di bangku disebelahku. Banyak orang memandang kami,  Mungkin Orang2 berpikir anak itu kurang waras dan heran megapa aku mengajaknya bicara.
"Namamu bagus sekali, kataku, "
"seperti sebuah lagu, "kataku  sambil tersenyum
Lalu akupun mengajaknya bernyanyi ,"Isabela adalah...kisah cinta dua dunia...mengapa kita berjumpa...namun akhirnya terpisah...,"
Dan isabellapun tertawa, kebekuan pun mencair.

Tak seperti peminta minta lain,  aromanya wangi.
Ya, Aroma wangi tercium dari badannya. "Kamu wangi sekali?, 'Kataku.
Habis mandi ya, " kataku lagi
"Masa sih kamu dari jakarta? yang bener, dari kebumen aja kali," kataku menggoda,
Diapun kembali tersenyum, dan tak menjawab apa apa.
"Minta uang...,' katanya lagi sambil tersenyum.
Lalu aku ajak gadis itu duduk di bangku disebelahku.
Isabella, duduk di sebelahku.
Dia mengeluarkan bekas bungkus permen ukuran besar, sebagai tempat untuk menyimpan uang hasil dia meminta minta.
Dia tumpahkan uangnya di bangku, dan memintaku untuk menghitungnya.
Uang ribuan dan recehan tergeletak di bangku. LAlu kami mulai menghitungnya.
"Seribu, dua ribu, tiga ribu, empat ribu, lima ribu, enamribu, tujuh ribu, delapan ribu, sembilan ribu, sepuluh ribu, sebelas ribu, lima ratus....semuanya sebelas ribu lima ratus rupiah.", kataku

Isabella pun tersenyum
Aku bertanya padanya, " em, kenapa kamu meminta minta, kamu kan harusnya sekolah?, tuh seragammu ada labelnya smp negri 2 gombong," kamu kelas berapa? kataku.
"dua, " katanya dengan suara pelo sambil tersenyum.
"Kamu smp gombong? kok disini, smp kebumen  kali ya,? kataku,".
 "Iya, katanya sambil tersenyum.
Akupun semakin bingung....:D
"Kamu tinggal dimana?,'" Pasar hewan ya? , "kataku asal.
 hehe entah kenapa tiba tiba "kata pasar hewan melintas di otakku.

"Minta uang," katanya lagi dengan suara pelonya.
" hemmmmm, mba gak bawa uang....(kebetulan aku  memang tidak membawa dompet).
lalu kutanyakan, " nih mbak aja gak punya jam tangan sebagus kamu,', Kamu malah lebih kaya dari mbak, kataku menggoda.

Isabella pun tersenyum

Lalu isabela memandang gerobak yang menjual mendoan, dan mengabil uang seribu rupiah dari bekas bungkus permen, "Aku mau beli mendoan," katanya masih dengan lafal yang tak jelas
Diapun membeli mendoan dengan uang seribu rupiah, dan dia mendapat 2 mendoan hangat dan 2 cabe cengis.
Lalu isabella pun makan mendoan dengan nikmat, dan menawariku satu buah. Aku menolaknya, karena aku sudah kenyang.
"terima kasih, aku sudah makan," kataku.
Lalu dia menghabiskan mendoannya.

Dari jauh suamiku sudah menungguku untuk pulang, lalu aku berpamitan dengan isabella yang ramah itu, dan diapun mencium tanganku dengan senyumannya yang ramah.

"Dadaaaaah,' Katanya manja.
Akupun menjawab " dadaaaaaaaaaaaaaaaah..."

Dia menuju Gazebo di dekat alun alun, dan duduk disana.
Itulah pertemuan singkatku ku dengan isabella, anak gadis yang ceria, tapi harus mencari uang dengan meminta minta dan aku yakin anak itu hanya disuruh, kasihan sekali...:(

Seandainya aku bisa bertemu dan berkomunikasi dengan baik, tapi sulit, karena dia ada keterbatasan dalam berbicara. Dan  mungkin aku  bisa mengunjungi rumahnya. Entah dia anak siapa, tapi anak itu sangat ramah, dan masih punya masa depan yang panjang, meski banyak kekurangan pada dirinya.Aku tau, dari keramahannya, dia mempunyai hati yang lembut...

Isabella, semoga nasib menuntunmu ke arah yang lebih baik, aku masih ingin berjumpa dan melakukan sesuatu untukmu, semoga Tuhan akan menolongmu...

12 Juni, 2013

Bunda Bunda hebat

Aku bersyukur, mempunyai ibu yang luarbiasa, beliau  seorang Ibu yang sudah sejak 1997 menjanda, dan tetap tegar  dan sabar mendidik kami ke 7 putra putrinya agar menjadi anak anak yang sholeh, Meski sudah menjanda, dan semakin hari usia tak muda lagi, bunda, juga tetap aktif di organisasi sosial di Aisyiyah, begitupun bunda mertua, adalah seorang yang tegas dan disiplin serta sangat menyayangi putra putrinya. Beliau seorang aktivis juga di Aisyiyah Tegal . Aku bersyukur memiliki bunda bunda yang hebat. Dan mereka berdua menjadi inspirasiku untuk banyak berbuat bagi sesama, untuk itu perjuangan adalah sampe titik darah penghabisan, perjuangan untuk menjadikan masyarakat lebih baik, sampe tutup usia kita.

Jika banyak ibu  atau nenek nenek diluarsana yanga hanya menimang cucu, Ibu tetap aktif  rapat dan berfikir serta bergerak untuk berjuang di masyarakat. Menimang cucu sudah pasti, tapi itu tetap menjadi tugas anak anak nya untuk merawat dan mendidik anak anaknya sendiri.
Kadang kadang aku sedih jika melihat, nenek - nenek yang harus mengasuh cucu-cucu mereka,  sementara Ibu mereka malah enak enakan .
Sudah kewajiban orangtua yang melahirkan untuk merawat bayinya sendiri, bukan malah diserahkan pada sang nenek. Sang nenek boleh saja, tapi tidak semua diserahkan pada nenek. Dimana tanggung jawab orang tua?

Jika banyak para ibu diluarsana mengharap anak anak yang sukses secara materi, ibu kami adalah ibu2 yang mengharapkan anak anaknya menjadi anak yang sholeh yang mau berjuang dan peduli pada masyarakat.

Pernah suatu ketika, adikku membeli mobil Alpard, lalu ibuku berkata :
"Kenapa kamu beli mobil alpard? ibu gak bangga kamu pake mobil alpard..Ibu lebih bangga jika kamu  menjadi anak yg sholeh dan tetap menjalankan shalat"

Dan ternyata, sepertinya kata kata ibu manjur, Mobil alpardnya pun kini sudah tak berbekas lagi. Ibu khawatir jika menggunakan mobil mewah membuat adikku menjadi sombong, karena pada dasarnya dia belum mampu untuk memilikinya.

Dulu, waktu kuliah, aku bercita cita jika menikah, terus punya anak, bahagia, ya sudah. Aku tidak pernah berfikir kalo sekarang aku aktif di organisasi sosial. Sama sekali tidak.

Baru setelah mengenal suamiku, dan aku sepertinya di tunjukan pada jalan yang lebih baik.Terimakasih honey..:)

Dulu Bapakku adalah seorang pengurus Muhammadiyah juga, hanya karena mungkin aku masih kuliah, aku tidak sempat kenal dengan organisasi. Kenal organisasi hanya IPM, dan sesekali ikut organisasi kemahasiswaan hanya  sebagai pelengkap penderita. Menjalankan organisasi yang sebenarnya baru aku lakukan sekarang.Di Nasyiatul Aisyiyah dan Aisyiyah.

Dan rupanya, jiwaku ada disana, Aku bahagia bisa memberikan sesuatu pada orang lain, baik berupa tenaga, fikiran ataupun materi.

Mudah2an aku bisa istiqamah seperti Bunda bunda ku yang di usia senja tetap berkiprah dan berguna bagi masyarakat.

Robbana Laa tuzigh quluubana ba'da id hadaitana wa nsurna 'alal qaumil kafiriiin...


Sedikit tentang Ali dan fatimah

Beberapa bulan ini membaca buku sejarah Muhammad karya Martin Ling . Bagus sekali .
Ada kisah tentang Ali bin abi Thalin dan fatimah, yang meminta bantuan Ayahnya (nabi Muhammad) agar diberi pembantu, karena beliau memiliki banyak tawanan. Ali bekerja sebagai pengangkut air, dan fatimah menggiling jagung. Fatimah dan Ali meminta tolong pada Nabi. tapi jawaban Nabi, masih banyak yg lebih membutuhkan. Dan akhirnya malam harinya , sang Ayah mengunjungi mereka berdua dan berbicara pada mereka : Sebelum tidur bacalah Subhanallah, Alhamdulillah, dan allohu akbar sebanyak 30 kali, mudah2 an Allah memudahkan langkah kalian.

Nabi percaya orang hebat seperti Ali bin Abi thalib dan putrinya Fatimah pasti bisa mengatasi keadaan, dan Nabi hanya memberi jawaban untuk bersabar dan berdo'a.

Tadi malam, aku tak bisa tidur dan aku membaca Subhanallah, Alhamdulilah, dan Allohuakbar sebanyak 30 kali, dan dengan mudahnya aku pun tertidur dengan sendirinya..

Subhanallah....Allhumma shalli 'ala Muhammad...

Hanya merenung

Aku duduk bersama bunda di sebuah kantin.
2 orang dokter praktek baru yang cantik cantik masuk.
Mereka langsung saja masuk tanpa tersenyum.
Alangkah indahnya jika mereka menyapa dan tersenyum.
Aku sudah tersenyum, tapi mereka ngloyor saja, mungkin saking sibuknya. Spertinya baju putihnya membuat mereka merasa lebih dari yang lain, sehingga tidak ingin menengok ke arah manapun.
Semoga itu prasangka buruk ku saja..
Lalu masuk lagi seorang dokter praktek yang tak kalah cantik
perilakunya sama saja...

Penggel Khas kebumen

Bismillah..

Aku bangun jam 4 pagi, rupanya suami sudah bangun untuk tahajud, kebetulan aku sedang "libur", lalu setelah membangunkan yasmin untuk belajar, aku pun melanjutkan tiduran.
Seperti biasa, suami berangkat jamaah shubuh, dan sebelum berangkat mencium keningku dulu...:))

Rupanya tiduran membuat tidur beneran, dan aku bangun kembali pukul 5.30 wib. Aku harus memasak untuk sarapan anak anak, apalagi jasmine berangkat selalupagi jam 06. 15. Sementara nadia agak siang karena sudah tidak ujian.

Melihat isi kulkas : telor ayam, pare, sawi. Hari kemarin sudah memasak dadar telor, masa hari ini telor lagi hihi. Bosan juga. Aku akhirnya menanyakan yasmin dan nadia, mau "Penggel" gak?
Mereka jawab : Mauuu.

Langsung aku bergegas memakai kerudung, berganti pakaian, dan menyalakan motor . Brem brem..
Aku menuju warung yang menjual penggel, tidak jauh dari rumah, hanya 5 menit. Aku mengeluarkan uang 10.000,- : dapat sayur kikil 2 potong, dan sayur Kethewel alias gudeg. Tapi gudegnya bukan seperti gudeg jogja lo ya...:)

Sudah, aku bergegas pulang.

Aku membuka bungkusan, dan kuletakkan dalam mangkuk sayur, Yasmin dan nadiapun makan sayur penggel dengan lahap.Cukup Murah, 10.000, bisa untuk bertiga.

11 Juni, 2013

BJ Habibie


Bangsa Indonesia sesungguhnya pernah diperhitungakan bangsa-bangsa lain saat Habibie masih berpengaruh di begeri ini.  Ia berhasil membangun industri pesawat terbang nasional yang disegani bangsa lain, namun anehnya dicibirkan oleh bangsa sendiri.  Saat berkunjung ke  Iran, wakil presiden Iran saat itu dalam pidatonya berkata, “Mr. Habibie, in technology you are not only our leader; you are our Imam.” IPTN dipercaya dan diberi lisensi oleh Casa, pabrik pesawat terbang Spanyol. Namun orang Indonesia tidak pernah percaya diri bahwa mereka mampu membuat pesawat yang sangat canggih bahkan paling canggih di kelasnya.  Saat Habibie meluncurkan produk CN 250, yang diperdengarkan bangsa ini bukan pujian namun celaan. 

Ada anekdot yang sangat menghina diri bangsa ini.  Begini:  “Dalam perang antara Irak lawan AS,  ada sepasukan tentara Irak berjaga-jaga.  Saat lewat pesawat buatan Inggris, tetara Irak itu teriak: “tembak!”  Pesawat itu pun ditembak dengan meriam, namun tidak kena.  Meriam yang menembak pesawat itu tidak mengani sasaran.  Demikian pula saat lewat pesawat  buatan Amerika. Mereka segera membidik, namun saat ditembak, pesawat itu gesit menghindari terjangan peluru. Nah saat lewat pesawat buatan Indonesia, para tentara Irak itu malah duduk2 saja. Sang komandan bertanya, “Mengapa tidak kalian tembak itu pesawat?” Jawab tentara, “Tidak usah ditembak, toh nanti juga jatuh sendiri.”  Anehnya anekdot itu diciptakan oleh bangsa Indonesia sendiri.  Anekdot itu ditujukan untuk menghina Habibie.

Saat pesawat CN 235 dibeli oleh pemerintah Thailand dengan barter beras ketan,  koran-koran di Indoneisa   termasuk Kompas, mengolok-olok  Habibie.  Mereka mempertanyakan, mengapa tidak dibayar dengan uang tunai.  Padahal saat pemerintahan  Megawati  beli pesawat tempur Sukhoi dari Rusia, Indonesia  membayarnya tidak dengan uang tunai melainkan dengan minyak sawit.   Dan Koran Rusia tidak ada yang mengejek Vladimir Putin  karena pesawatnya tidak dibayar dengan uang tunai. Tidak ada yang salah dengan model jua beli semacam ini.   Saya menjual genteng, si pembeli membayarnya dengan kayu bakar, that’s ok!  Ada apa dengan beras ketan?  Hinakah makanan yang bernama beras ketan itu?  Barangkali yang menilai rendah  beras ketan memang benar-benar tidak suka makan beras ketan.

Saat jadi presiden, tiap hari ada demonstrasi menentang kepemimpinan Habibie. Setiap hari, bung!  Akan  tetapi tidak ada seorang pun demonstran yang ditangkap, sekalipun yang mereka suarakan tidak proporsional.  Ke mana sekarang para demonstran itu?  Apakah kepemimpinan SBY lebih baik daripada Habibie sehingga tidak perlu lagi ada demonstrasi? 

Butet Kartarajasa, saat menggambarkan Habibie dalam monolognya bahkan berkata, “…cilik! Apa nggak ada stok lain?” Adakah yang keliru dengan fisik kecil namun punya integritas.  Apakah  fisik besar lebih baik sekalipun  tidak berani ambil resiko.  Habibie berbadan kecil, namun para ahli teknologi seluruh dunia, setuju atau tidak, hormat kepadanya.  Ia berani mengambil resiko mengadakan referendum di Timor Timur, yang akhirnya membuat Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia.

Habibie pula yang mampu menekan nilai tukar dollar hingga Rp. 7000,-, padahal sebelumnya dollar mencapai Rp. 15.000,- bahkan lebih.   Di masa pemerintahannya pula diselenggarakan Pemilu paling demokratis setelah tahun 1955.  Semua orang boleh bikin partai.  Tidak ada sensor terhadap suratkabar.   Tidak perlu SIUPP untuk menerbitkan surat kabar.   Demikian indah pretasi yang diukir oleh Habibie, akan tetapi ia dihina  bahkan di depan umum.

Pada sidang umum MPR, usai Presiden Habibie membacakan pidato pertanggunjawaban, beberapa anggota DPR berteriak   “hu….hu…” kepada Habibie.  Mereka ingin merendahkan Habibie. Untung saat itu ada AM Fatwa yang mengingatkan para anggota DPR bahwa Habibie adalah seorang presiden dan personifikasi bangsa Indonesia yang harus mereka hormati.  Bayangkan, anggota DPR yang terhormat berperilaku seperti itu.

Kini pak Habibie sudah tua.  Mereka yang membenci Habibie mungkin sedang berkuasa saat ini.  Namun apa yang diberikan oleh para pembencinya itu untuk negeri dan bangsa ini?  Habibie telah berusaha membangun pusat teknologi dirgantara yang cocok untuk Indonesia yang merupakan negara kepulauan.  Hasil jerih payahnya sengaja dibuat bangkrut dan dilupakan. Amal solehnya diabaikan.  

Banyak yang membenci Habibie karena beliau pernah dekat dengan pak Harto.  Ada pula yang membencinya karena beliau pernah menjadi ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).  Orang-orang Katholik dan Kristen sangat ketakutan dengan keberadaan ICMI.  Orang-orang  mantan pejabat Orde baru yang kemudian tersingkir tiba-tiba ketakutan.  Beni Moerdani, Soemarlin, tiba-tiba tidak terdengar perannya.  Padahal mereka tadinya adalah orang-orang yang sangat dekat dengan Soeharto. Orang seperti Sarwono Kusumaatmaja  mendirikan Persatuan Cendekiawan Pembangunan Pancasila (PCPP) yang diketuai Prof. Rubianto Misman, rektor Unsoed saat itu.   Abdurrahman Wahid juga adalah orang yang saat itu berseberangan dengan Habibie. 

Tidak ada rasa terimakasih di dunia ini.  Padahal kata Rasulullah, “Siapa yang tidak berterimakasih kepada sesama manusia, maka ia tidak berterimakasih kepada Allah.”  Bilakah bangsa ini tampil terhormat kembali di bidang ilmu dan teknologi?  Jawabannya ada pada kita.

04 Juni, 2013

Suatu Siang di Jalan Raya Gombong-Kebumen



Ini peristiwa sekitar dua tahun yang lalu. Saya sedang berkendaraan pulang dari sebuah rapat di Stikes Muhammadiyah Gombong. Saat itu pukul 2 siang. Panas matahari terasa membakar wajah. Kendaraan saya jalankan pelan, karena jalanan padat. Sepeda motor berseliweran dari arah depan dan belakang, menambah ruwet jalanan. Saat itu anak-anak sekolah memenuhi jalanan karena sudah jam pulang.

Ada seorang kakek tua hendak menyeberang jalan. Ia tampak kesulitan dan ragu-ragu hendak menyeberang. Sekali ia melangkah maju, namun kemudian mundur lagi. Lalu lalang sepeda motor yang demikian kencang membuatnya tidak bernyali untuk menyeberang. Tiba-tiba ada seorang pelajar menepikan sepedanya, turun, dan menggandeng sang kakek. Dengan perlahan ia menuntun kakek tua itu sambil tangannya ia lambai-lambaikan sebagai isyarat agar kendaraan-kendaraan memelankan lajunya. Akhirnya ia berhasil menyeberangkan si kakek ke sisi jalan yang lain. Sang kakek hanya bisa menatap anak yang barus saja menolongnya. Si pelajar itu segera berbalik, menyeberang jalan, dan menaiki sepedanya kembali.

Dalam hitungan detik, saya berjalan sejajar dengan pelajar tadi. Sekilas saya baca tulisan di lengan baju seragam biru putih sang pelajar, dan di situ tertulis: SMP MUHAMMADIYAH GOMBONG.

Saya sampaikan cerita di atas di hadapan guru-guru, siswa dan orangtua siswa SMP Muhammadiyah Gombong. Saya ingin mengatakan, seorang pemimpin adalah seorang yang peduli kepada sesama. Menjadi anak pintar itu biasa, lulus dengan nilai UN tinggi, itu hal biasa. Namun mencetak anak menjadi sosok manusia yang penuh kepedulian, itu luar biasa. Itulah yang dimilki sekolah-sekolah Muhammadiyah. Itulah yang dikerjakan guru-guru Muhammadiyah. Kita tidak sedang mencetak seseorang yang nantinya menjadi pejabat, politisi, bos perusahaan, atau ulama. Tidak! Yang kita kerjakan adalah: mencetak seorang manusia.!

03 Juni, 2013

Hadits Tentang Musik

Hadis Pertama
Diriwayatkan oleh Buraidah bahwa Rasulullah SAW hendak menuju perperangan, ketika kembali dari perperangan seorang Jariyyah hitam datang menghampiri Rasulullah SAW seraya berkata ”wahai Rasulullah SAW sesungguhnya aku telah bernadzar apabila Engkau kembali dengan selamat aku akan menabuh Duff dan bernyanyi di hadapanmu, Rasulullah SAW bersabda ”apabila kau telah bernadzar maka tabuhlah sekarang karena apabila tidak maka engkau telah melanggar nadzarmu”. Kemudian Jariyyah tersebut menabuh Duff dan bernyanyi, kemudian Abu Bakar ra masuk ke rumah Rasulullah SAW ketika Jariyyah itu masih menabuh Duff dan bernyanyi, kemudian ketika Ali ra masuk dia masih menabuhnya dan ketika Utsman ra masuk dia juga tetap menabuh, ketika Umar ra masuk beliau langsung melemparkan Duff itu ke arahnya yang kemudian Jariyyah itu duduk. Lalu Rasulullah SAW bersabda ”wahai Umar sungguh setan akan takut kepadamu, sungguh ketika Aku duduk, dia menabuh Duff, ketika Abu Bakar masuk dia juga masih demikian, Ketika Ali masuk juga demikian, ketika Utsman masuk dia juga tetap menabuhnya akan tetapi ketika engkau masuk wahai Umar engkau lemparkan Duff itu”.
(Hadis Sunan Tirmidzi no 3690 dimana At Tirmidzi mengatakan hadis ini hasan shahih gharib, hadis ini juga dinyatakan shahih oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Tirmidzi. Juga diriwayatkan dalam Musnad Ahmad bab Buraidah no 22989 dengan sanad yang kuat, dan diriwayatkan dalam Shahih Ibnu Hibban hadis no 6892).
.
Hadis Kedua
Diriwayatkan dari Rubayyi’ binti Mu’awwidz beliau berkata ”Rasulullah SAW datang, pagi-pagi ketika pernikahan saya kemudian Beliau SAW duduk dikursiku seperti halnya kau duduk sekarang ini di depanku, kemudian aku menyuruh para Jariyahmemainkan Duff,dengan menyanyikan lagu-lagu balada orang tua kami yang syahid pada perang Badr, mereka terus bernyanyi dengan syair yang mereka kuasai, sampai salah seorang dari mereka mengucapkan syair yang berbunyi…”Diantara kita telah hadir seorang Nabi yang mengetahui hari depan”…Maka Nabi SAW bersabda ”Adapun syair ini janganlah kamu nyanyikan”.(Hadis Shahih Bukhari Kitab Nikah Bab Dharbal Duff Al Nikah Wa Al Walimah no 5147, juga diriwayatkan dalam Shahih Ibnu Hibban no 5878).
Hadis Ketiga
Dari Aisyah ra Suatu hari Abu Bakar ra masuk ke rumah Rasul SAW disana ada duajariyah yang sedang bernyanyi dengan memainkan rebana, mereka sudah biasa bernyanyi, sedangkan Rasulullah SAW terhalang dengan tirainya. Abu Bakar melarang keduanya sehingga Rasulullah SAW membuka tirai sambil bersabda ”Wahai Abu Bakar biarkanlah(mereka bernyanyi) karena hari ini adalah hari Id(hari raya)”. (Hadis Shahih Bukhari dan Shahih Muslim sebagaimana disampaikan Syaikh Al Albani dalam Ghayatul Maram Takhrij Al Halal Wal Haram Fil Islam hadis ke 399Al Maktab Al Islami Al Ula hal 227).

Hadis Keempat
Diriwayatkan dari Aisyah ra yang berkata ”di kamarku ada Jariyyah Anshar kemudian aku menikahkannya maka Rasulullah SAW masuk pada hari pernikahannya itu Beliau SAW sama sekali tidak mendengar nyanyian ataupun lahwu(permainan) kemudian Beliau SAW bersabda ”wahai Aisyah apakah engkau tidak memberikan nyanyian untuknya?”. Kemudian Beliau SAW bersabda lagi ”bukankah di kampung ini kampungnya orang Anshar yang mereka itu sangat menyukai nyanyian”.(Hadis dalam Shahih Ibnu Hibban no 5875 semua perawinya tsiqat).

Hadis kelima
Dari Amir bin Said dia berkata ”Aku masuk ke rumah Abi Mas’ud dan Qardhah bin Ka’ab dan diantara mereka ada beberapa Jariyah yang sedang bernyanyi,kemudian aku bertanya ”Apakah kalian melakukan semua ini padahal kalian itu sahabat Nabi SAW?” Abu Amir berkata lalu keduanya menjawab ”duduklah, jika engkau suka dengarkanlah bersama kami, akan tetapi jika tidak pergilah sungguh kami telah diberikan keringanan untuk bersuka ria selama walimah pernikahan”(Hadis Sunan An Nasa’i Bab Al Lahwu Wa Al Ghina ’Inda Al ’Arus hadis no 3168, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih An Nasa’i).