27 Oktober, 2017

Doa agar dijauhkan dari Zina


Belum kelar kasus Truth or Dare muncul berita heboh yang sangat memalukan anak bangsa. Video Tidak pantas anak UI tersebar kemana mana, saya yakin video sudah tersebar ke ponsel ponsel diantar kita, baik melalui LIne, Instagram, Twitter, FB dll.

Menghadapai Mudahnya arus Informasi ini, kita mesti punya iman kuat, hanya  iman dan doa sebagai perisai  kita.

Berikut dao doa yang bisa kita panjatkan agar kita terhidar dari Zina.

1. Doa ini dilafalkan ketika kita membersihkan kemaluan/ alat keluar kotoran kita

“Allahumma hasshin  farji  minal fawahisyi wathahhir qalbi  minan nifaqi”.

 “Yaa  Allah,  peliharakanlah  dan  anggota  tubuhku, kemaluanku (farji) Dari   segala kekejian (kejahatan ), dan  sucikanlah  hatiku  dari  pada (perbuatan)  munafiq.”


2.Syakal bin Humaid pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas ia meminta pada beliau untuk mengajarkannya bacaan ta’awudz yang biasa ia gunakan ketika meminta perlindungan pada Allah. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan do’a dengan beliau memegang tanganku lalu beliau ajarkan, ucapkanlah,
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِى وَمِنْ شَرِّ بَصَرِى وَمِنْ شَرِّ لِسَانِى وَمِنْ شَرِّ قَلْبِى وَمِنْ شَرِّ مَنِيِّى
“Allahumma inni a’udzu bika min syarri sam’ii, wa min syarri basharii, wa min syarri lisanii, wa min syarri qalbii, wa min syarri maniyyi”
(artinya: Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari kejelakan pada pendengaranku, dari kejelakan pada penglihatanku, dari kejelekan pada lisanku, dari kejelekan pada hatiku, serta dari kejelakan pada mani atau kemaluanku). (HR. An-Nasa’i, no. 5446; Abu Daud, no. 1551; Tirmidzi, no. 3492. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)


3. Mendoakan agar anak anak kita dijauhkan dari zina atau menjadi korban perzinaan

Allhummaghfir dzanbahu, wa hassin farhaju, wa thahir qolbahu.




25 Oktober, 2017

Truth or Dare : Kids Jaman Now??


Lagi heboh berita Nadine Putri Ruth Sahanaya dan Farrel Putri Vena Melinda Berciuman Vulgar di depan umum
Ternyata itu peristiwa dua tahun lalu. Dan diakui oleh Nadine. Itu adalah hukuman dari permainan anak Remaja yang bernama Turth or Dare.

Kaget...

Inikah Kids jaman Now???

Permainan boleh boleh saja. Tapi hukuman tidak boleh yang melanggar syariat atau berbahaya. Hukuman harusnya yang mendidik, atau yang membuat pemain bertambah wawasan.

Berbahaya sekali misal, jika hukuman nya, minum bir, atau seperti contoh diatas.

Jika berciuman dulu dilakukan sembunyi sembunyi, sekarang sudah terang terangan di muka umum. Melakukan Perbuatan maksiat sudah terang terangan. Apakah ini Indonesia??
Yang 80% warganya muslim

Zaman saya dahulu, tidak dipungkiri, banyak yang pacaran. Dan saya boleh bersaksi, Pacaran itu gak ada hebat hebat nya sama sekali. Sebagai yang pernah pengalaman suka dengan lawan jenis, Pacaran itu lebih banyak mudharat nya. Untuk itu yang belum pernah mending jangan, yang sudah segera putuskan pacar mu. Orangtua harus keras menasehati pura putrinya agar tidak pacaran atau bergaul bebas.

Untuk para orangtua yang mencinai anak anaknya, Nabi pernah menyampaikan sebuah  peristiwa, dimana seorang Pemuda menantang nabi bahwa dia ingin berzina. Selengkapnya ada di bawah ini :


Hadist riwayat Ahmad 5/256-257, dari Abi Umamah ra berkata bahwa pada suatu hari datang seorang pemuda yang meminta izin kepada Rasulullah SAW untuk berzina.  Orang sekelilingnya berpaling kepadanya kemudian marah dan melarangnya melakukan itu. Namun Rasulullah SAW dengan lembut menasehati pria tersebut. Berkata (Rasulullah SAW): “Bawakan dia dekat denganku”. Maka pemuda itu telah mendekati Baginda SAW.

(Abu Umamah) berkata: maka (pemuda itu) telah duduk (dekat dengan Rasulullah SAW).

Rasulullah SAW mula bersabda: “Adakah kamu suka itu (perbuatan zina) terjadi kepada Ibumu?” Lantas pemuda itu menjawab: “Demi Allah, tidak! (Aku lebih sanggup) Allah jadikan aku tebusan (kematianku) bagimu!”

Rasulullah SAW menyambung: “(Begitulah juga halnya) orang ramai tidak suka hal itu (terjadi) kepada ibu-ibu mereka”. 

Rasulullah SAW bersabda lagi: “Adakah kamu suka itu (perbuatan zina) terjadi kepada anak perempuanmu?” Lantas pemuda itu menjawab: “Demi Allah, tidak! (Aku lebih sanggup) Allah jadikan aku tebusan (kematianku) bagimu!”

Rasulullah SAW menyambung: “(Begitulah juga halnya) orang ramai tidak suka hal itu (terjadi) kepada anak-anak perempuan mereka”.

 Rasulullah SAW mula bersabda: “Adakah kamu suka itu (perbuatan zina) terjadi bibi-bibimu, saudari ayahmu?” Lantas pemuda itu menjawab: “Demi Allah, tidak! (Aku lebih sanggup) Allah jadikan aku tebusan (kematianku) bagimu!”

Rasulullah SAW menyambung: “(Begitulah juga halnya) orang ramai tidak suka hal itu (terjadi) kepada bibi-bibimu”. 

Rasulullah SAW bersabda lagi: “Adakah kamu suka itu (perbuatan zina) terjadi kepada bibi-bibimu, saudari ibumu?” Lantas pemuda itu menjawab: “Demi Allah, tidak! (Aku lebih sanggup) Allah jadikan aku tebusan (kematianku) bagimu!”

Rasulullah SAW menyambung: “(Begitulah juga halnya) orang ramai tidak suka hal itu (terjadi) kepada bibi-bibi mereka mereka”. 

Abu Umamah berkata: Maka Rasulullah SAW meletakkan tangannya di atas pemuda itu, lalu berdoa: “Allahummaghfir zanbahu, wa tohhir qalbahu, wa hassin farjahu” Artinya ("Ya Allah ampunkanlah dosanya, bersihkanlah/sucikanlah hatinya (dari memikirkan sesuatu maksiat), dan jagalah kemaluannya (dr melakukan zina)"

Selepas itu, pemuda itu tidak lagi memandang sesuatu (yg berupa maksiat (terutama zina), natijah maqbulnya doa Nabi SAW).  (HR Ahmad 5/256-257, Dinilai sahih oleh Al-Albani dalam Kitab Al-Silsilah Al-Sahihah 1/645)


Doa diatas bisa dilantukan Bapak ibu di rumah, agar anak anak dan keturunan kita terhindar dari perbuatan Zina, Baik dilakukan sendiri ataupun korban dari orang lain.

Karena jaman sekarang, banyak juga pelecehan seksual dan kekerasan seksual dimana mana, Naudzubillah min dhalik.

Untuk itu hanya pada Allah saja kita mohon perlindungan untuk anak anak kita.

Karena putriku 2 perempuan, teks akan saya rubah menjadi huma (untuk 2 perempuan)


“Allahummaghfir zanbahuma, wa tohhir qalbahuma, wa hassin farjahuma”  NAdia wa Yasmin

Artinya ("Ya Allah ampunkanlah dosanya, bersihkanlah/sucikanlah hatinya (dari memikirkan sesuatu maksiat), dan jagalah kemaluannya (dr melakukan zina)"




18 Oktober, 2017

Berkah dari langit dan Bumi

“Dan jika penduduk negeri beriman dan bertaqwa ( kepada Allah sesungguhnya Kami ( Allah ) bukakan kepada mereka ( pintu-pintu ) berkah dari langit dan bumi; Tetapi mereka mendustakan ( ayat-ayat Kami ), maka Kaminsiksa mereka lantaran apa yang telah me- reka kerjakan.” ( Qs. Al-A’raf: 96 )


Allah akan member Berkah, baik dari atas, langit dan bawah bumi, dengan syarat, kita harus beriman dan bertaqwa.

Tidak usah jauh jauh ke sebuah kota, kecamatan, desa, apalagi negara. Mari kita lihat dari institusi palig kecil, Keluarga.

Bagaimana dengan keluarga kita? Apa sudah kita periksa ? bagaimana keluarga kita?
Apakah sudah beriman dan bertaqwa?

JIka sudah beriman, benarkah iman kita? adakah syirik disana?


Qad aflahal mukminun...mari kita cek, aakah anggota keluarga kita sudah beriman.
Ciri ciri orang beriman saya ambill dari surat al Mukminun 1 -11


      بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم  
 قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ َ
(1) Sesungguhnya menanglah orang-orang yang beriman.

 ٱلَّذينَ هُمْ في‏ صَلاتِهِمْ خاشِعُونَ 
(2) Orang-orang yang khusyu` di dalam melakukan sembahyang.

وَ الَّذينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ َ
(3) Dan orang-orang yang terhadap segala laku yang sia-sia me­nampik dengan keras.

 وَ الَّذينَ هُمْ لِلزَّكاةِ فاعِلُونَ َ
(4) Dan orang-orang yang mengerjakan ZAKAT.

 وَ الَّذينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حافِظُونَ َ
(5) Dan orang-orang yang selalu menjaga faraj (kelamin) mereka.

إِلاَّ عَلى‏ أَزْواجِهِمْ أَوْ ما مَلَكَتْ أَيْمانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومينَ َ
(6)  Kecuali terhadap isterinya atau hambasahayanya, maka tidaklah mereka tercela.

 فَمَنِ ابْتَغى‏ وَراءَ ذلِكَ فَأُولئِكَ هُمُ العادُونَ َ
(7) Tetapi barangsiapa yang masih memilih jalan di luar itu, itulah orang-orang yang telah melang­gar garis.

 وَ الَّذينَ هُمْ لِأَماناتِهِمْ وَ عَهْدِهِمْ راعُونَ َ
(8) Dan orang-orang yang menjaga dengan baik terhadap amanat dan janjinya.

 وَ الَّذينَ هُمْ عَلى‏ صَلَواتِهِمْ يُحافِظُونَ َ
(9) Dan orang-orang yang meme­lihara dan menjaga semua waktu sembahyangnya.

 أُولئِكَ هُمُ الْوارِثُونَ َ
(10) Mereka itulah yang akan me­warisi.

 ٱلَّذينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فيها خالِدُونَ َ
(11) Yang akan mewarisi syurga Firdaus dan di sanalah mereka mencapai khulud (kekal) selama­lamanya.



Ciri orng oran beriman :
1. Orang yang khusyu sholatnya.
Khusu, dijelaskan dalam surat Al Baqarah ayah 45 - 46 , yaitu orang 2 yang merasa akan bertemu dengan Tuhan nya. Orang yang merasa akan bertemu dengan Tuhan Nya akan selalu erasa diawasi, Sholatpun merasa sedang berhadap hadapan meski ta terlihat. Disitulah kekhusyuan akan timbul


وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ


Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',
الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ


(yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya




2. Orang yang meninggalkan hal hal yang sia sia
Kita sering lalai dengan ini. Kita sering menghabiskan waktu unuk hal hal yang tidak bermanfaat.
Kadang waktu kita habis untuk bercanda yang tidak perlu, apalalagi sekarang dijaman digital, baca qur'an rasanya malas, tapi begtu buka Whats appa bisa berjam jam.
Kadang hanya bercanda dengan kawan kawan yang tidak jelas, bahkan ada yang bercanda dengan yang bukan muhrimnya. Dan dia lakukan dengan santai tanpa merasa bersalah. Memandang2 foto yang gek perlu. Kalo untuk tausiyah , bagus bagus saja.
Semua pendengaran , penglihatan dan hati akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah.(al Isra 36)
Nikmat yang kita peroleh, rumh, mobil, lapop, hape kita gunakan untuk apa? semua ada hisab nya.
Apa hape yang kita pakai untuk melihat yg haram? apa mobil yg kita miliki untuk kebaikan dan memberi manfat? mari introspeksi


3 Oang orang yang berzakat.
Jangan lupakan dari harta kita, ada hak orang lain disana. 2,5% harus kita setorkan ke Amil  Zakat.

4. Orang orng yang menjaga kemaluan mereka, kceuali kepada yang  istri dan hamba sahaya .
    menjaga kemaluan, adalah ciri orang beriman, menjaga kemaluan dimulai dengan menjaga     kehormatan. Apa yang diharamkan dilarang kiat melihatnya. Yang bukan mahram kita hendaknya kita berhati hati  menjaganya. Karena bisa jadi itu awal dari perzinaan.


La taqrabu zina ( Al Isra 32). Jangan kau mendekati Zina. Mendekati nya saja tidak boleh, apalagi zina nya.
 Diantara mendekati zina adalah pacaran, bergaul bebas dengan yang bukan muhrim tanpa keperluan yang jelas, dan kini banyak sekali  di sekitar kita , pacaran, perselingkuhan, di tempat kerja, di media sosial, dll. Sebagai orang yang mengaku beriman, sudah selayaknya kita menjaga diri dari hall hal yang diharamkan Allah. Kalo ada yang halal, kenapa repot2 cari yang haram?

JIka ada yang melanggar di luar itu, dia sudah melampaui batas, keluar jalur. MAri kita cek diri kita, anggota keluarga kita, suami/istri dan anak anak kita, masihkah di jalur yg banar? Kalo masih bisa diingatkan, mari kita ingatkan.

5.  Orang yang memgang amanat dan janji
Amanat dan janji sangatlah berat, jangan mudah berjanji jika hanya untuk di ingkari. KIta semua adalah Pemimpin, Dan Pemimin akan ditanya tentang urusan nya, Suami istri adalah Pemimpin, kelak akan ditanya bagaiman kita mendidik anak anak kita, apakah sesuai agama, atau tidak? atau malah dibebaskan melakukan apa saja? nau dzubillah.

JAgalah dirimu dan keluagamu dari api neraka, yang bahan bakarnya manusia dan batu (Attahrim 13)

6. Orang yang menjaga waktu sembayangnya
    Orang yang mengaku beriman adalah orang yang menjaga shalatnya, shalat diusahakn tepat waktu.
    Dalam sebuah hadits nabi, 3 hal yang paling disukai Allah yaitu :
    Shalat pada waktunya, berbakti pada orangtua, dan Berjuang di Jalan Allah.
     Usahakan shalat
 wajib 17 rakaat selalu dijaga, dan untuk menyempurnakan ditaah dengan shalat sunnah rawatib, sebelum shubuh, sebelum dan selepas dhuhur, setealh maghrib dan isya, shalat Dhuha, Shalat Tahajud, shalat syukrul wudhu, Tahiyatul masjid, anatar adzan dan iqamah dll.


BERTAQWA.

JIka sudah taqwa benarkah? Taqwa itu paling simpelnya  menjauhi larangan, dan mentaati yang diperintahkan.

Dalam beberapa ayat al qur'an, dijelaskan action taqwa itu.


Berikut ciri2 orang yang mengaku bertaqwa copas dari sebelah : jadipintar.com


Ciri-Ciri Orang bertaqwa; Sifat dan Amalannya Menurut Al-Qur'an

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Serial Tafsir Istilah kata
Melanjutkan postingan sebelumnya tentang Makna Taqwa dan Iman, maka saya nukilkan lagi sebagian penjelasan terdahulu agar bisa menyambung dengan judul artikel ini, yakni ciri-ciri orang yang bertaqwa.
Taqwa berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara. "memelihara diri dalam menjalani hidup sesuai tuntunan/petunjuk allah" Adapun dari asal bahasa arab quraish taqwa lebih dekat dengan kata waqa yang bermakna melindungi sesuatu, memelihara dan melindunginya dari berbagai hal yang membahayakan dan merugikan.
*****************************************************************
هُدً۬ى لِّلۡمُتَّقِي.......
 petunjuk bagi mereka yang bertakwa (Q.S. al-Baqarah: 2).
***********************************************************
Taqwa pada dasarnya berarti menjaga diri dari hal-hal yang dibenci, karena kata taqwa berasal dari kata "الوقاية "al-wiqaayah (penjagaan).
Penjagaan yang bagaimanakah yang dimaksud al-Qur'an ? Marilah kita telusuri identifikasi dan ciri-cirinya agar menjadi jelas penafsiran kita, insyaallaah.

Ciri-Ciri Orang Yang Bertaqwa Menurut Al-Qur'an

1. Beriman kepada yang GhaibMendirikan shalat, dan berinfaq
ٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡغَيۡبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَـٰهُمۡ يُنفِقُونَ
[yaitu] mereka yang beriman kepada yang ghaib yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki  yang Kami anugerahkan kepada mereka, [Q.S. al-Baqarah: 3].

2. Beriman kepada kitab-kitab Allah dan meyakini adanya akhirat. 
 وَٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبۡلِكَ وَبِٱلۡأَخِرَةِ هُمۡ يُوقِنُونَ 
dan mereka yang beriman kepada Kitab [Al Qur’an] yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu  serta mereka yakin akan adanya [kehidupan] akhirat (Q.S. al-Baqarah: 4).

3. Beriman kepada: Allah, Hari akhir, para malaikat, kitab-kitab, para nabi; berinfaq, memerdekakan budak, mendirikan shalat, zakat, menepati janji dan sabar.
 لَّيۡسَ ٱلۡبِرَّ أَن تُوَلُّواْ وُجُوهَكُمۡ قِبَلَ ٱلۡمَشۡرِقِ وَٱلۡمَغۡرِبِ وَلَـٰكِنَّ ٱلۡبِرَّ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ وَٱلۡمَلَـٰٓٮِٕڪَةِ وَٱلۡكِتَـٰبِ وَٱلنَّبِيِّـۧنَ وَءَاتَى ٱلۡمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ ذَوِى ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَـٰمَىٰ وَٱلۡمَسَـٰكِينَ وَٱبۡنَ ٱلسَّبِيلِ وَٱلسَّآٮِٕلِينَ وَفِى ٱلرِّقَابِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّڪَوٰةَ وَٱلۡمُوفُونَ بِعَهۡدِهِمۡ إِذَا عَـٰهَدُواْ‌ۖ وَٱلصَّـٰبِرِينَ فِى ٱلۡبَأۡسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَحِينَ ٱلۡبَأۡسِ‌ۗ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ ٱلَّذِينَ صَدَقُواْ‌ۖ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡمُتَّقُونَ 
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir [yang memerlukan pertolongan] dan orang-orang yang meminta-minta; dan [memerdekakan] hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar [imannya]; dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa(Q.S.al-Baqarah: 177).

4. Berinfaq di waktu lapang atau sempit, menahan amarah, dan pemaaf.
ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلۡڪَـٰظِمِينَ ٱلۡغَيۡظَ وَٱلۡعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ‌ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ
[yaitu] orang-orang yang menafkahkan [hartanya], baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan [kesalahan] orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Q.S. Ali-Imran: 134)
 وَٱلَّذِينَ إِذَا فَعَلُواْ فَـٰحِشَةً أَوۡ ظَلَمُوٓاْ أَنفُسَہُمۡ ذَكَرُواْ ٱللَّهَ فَٱسۡتَغۡفَرُواْ لِذُنُوبِهِمۡ وَمَن يَغۡفِرُ ٱلذُّنُوبَ إِلَّا ٱللَّهُ وَلَمۡ يُصِرُّواْ عَلَىٰ مَا فَعَلُواْ وَهُمۡ يَعۡلَمُونَ 

5. Berpuasa Ramadhan
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡڪُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِڪُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa(Q.S.al-Baqarah:183)

6. Tidak Silau Keindahan duniawi
زُيِّنَ لِلَّذِينَ كَفَرُواْ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا وَيَسۡخَرُونَ مِنَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ‌ۘ وَٱلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ فَوۡقَهُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ‌ۗ
Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwaitu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat (Q.S.al-Baqarah: 212).

7. Selalu berbuat kebajikan.
وَمَا يَفۡعَلُواْ مِنۡ خَيۡرٍ۬ فَلَن يُڪۡفَرُوهُ‌ۗ وَٱللَّهُ عَلِيمُۢ بِٱلۡمُتَّقِينَ
Dan apa saja kebajikan yang mereka kerjakan, maka sekali-kali mereka tidak dihalangi [menerima pahala] nya; dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang bertakwa. (Q.S. Ali Imran:115).

8. Bersegera kepada ampunan Allah.
وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٍ۬ مِّن رَّبِّڪُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَـٰوَٲتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa(Q.S. Ali Imran: 133)

9. Selalu mengingat Allah dan memohon ampun atas dosa-dosanya.
وَٱلَّذِينَ إِذَا فَعَلُواْ فَـٰحِشَةً أَوۡ ظَلَمُوٓاْ أَنفُسَہُمۡ ذَكَرُواْ ٱللَّهَ فَٱسۡتَغۡفَرُواْ لِذُنُوبِهِمۡ وَمَن يَغۡفِرُ ٱلذُّنُوبَ إِلَّا ٱللَّهُ وَلَمۡ يُصِرُّواْ عَلَىٰ مَا فَعَلُواْ وَهُمۡ يَعۡلَمُونَ
Dan [juga] orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri , mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (Q.S.Ali-Imran: 135).

10. Bersabar saat diuji harta dan dirinya.
 لَتُبۡلَوُنَّ فِىٓ أَمۡوَٲلِڪُمۡ وَأَنفُسِڪُمۡ وَلَتَسۡمَعُنَّ مِنَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَـٰبَ مِن قَبۡلِڪُمۡ وَمِنَ ٱلَّذِينَ أَشۡرَكُوٓاْ أَذً۬ى كَثِيرً۬ا‌ۚ وَإِن تَصۡبِرُواْ وَتَتَّقُواْ فَإِنَّ ذَٲلِكَ مِنۡ عَزۡمِ ٱلۡأُمُورِ
Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan [juga] kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwamaka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan(Q.S. Ali Imran: 186).

11. Menjadikan akhirat sebagai TUJUAN hidup.
 وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا لَعِبٌ۬ وَلَهۡوٌ۬‌ۖ وَلَلدَّارُ ٱلۡأَخِرَةُ خَيۡرٌ۬ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ‌ۗ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwaMaka tidakkah kamu memahaminya? (Q.S. al-An'am: 32).

12. Menyebarkan da'wah.
وَمَا عَلَى ٱلَّذِينَ يَتَّقُونَ مِنۡ حِسَابِهِم مِّن شَىۡءٍ۬ وَلَـٰڪِن ذِڪۡرَىٰ لَعَلَّهُمۡ يَتَّقُونَ 
Dan tidak ada pertanggungjawaban sedikitpun atas orang-orang yang bertakwa terhadap dosa mereka; akan tetapi [kewajiban mereka ialah] mengingatkan agar mereka bertakwa(Q.S. al-An'm: 69).

13. Menutup aurat
يَـٰبَنِىٓ ءَادَمَ قَدۡ أَنزَلۡنَا عَلَيۡكُمۡ لِبَاسً۬ا يُوَٲرِى سَوۡءَٲتِكُمۡ وَرِيشً۬ا‌ۖ وَلِبَاسُ ٱلتَّقۡوَىٰ ذَٲلِكَ خَيۡرٌ۬‌ۚ
Hai anak Adam  sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. (Q.S. Al-A'raf: 26).

14. Berdzikir manakala ditimpa kebimbangan.
إِنَّ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ إِذَا مَسَّہُمۡ طَـٰٓٮِٕفٌ۬ مِّنَ ٱلشَّيۡطَـٰنِ تَذَڪَّرُواْ فَإِذَا هُم مُّبۡصِرُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya. (Q.S. al-A'raf: 201).

15. Menyuruh Keluarga Mendirikan shalat dan sabar mengerjakannya.
وَأۡمُرۡ أَهۡلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصۡطَبِرۡ عَلَيۡہَا‌ۖ لَا نَسۡـَٔلُكَ رِزۡقً۬ا‌ۖ نَّحۡنُ نَرۡزُقُكَ‌ۗ وَٱلۡعَـٰقِبَةُ لِلتَّقۡوَىٰ
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat [yang baik] itu adalah bagi orang yangbertakwa. (Q.S. Thaha: 132).

16. Tidak sombong dan tidak berbuat kerusakan
تِلۡكَ ٱلدَّارُ ٱلۡأَخِرَةُ نَجۡعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّ۬ا فِى ٱلۡأَرۡضِ وَلَا فَسَادً۬ا‌ۚ وَٱلۡعَـٰقِبَةُ لِلۡمُتَّقِينَ
Negeri akhirat  itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di [muka] bumi. Dan kesudahan [yang baik]  itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa(Q.S. al-Qashash: 83).

17. Muslimah hendaklah menjaga pandangan dan kata-kata dalam berbicara.
يَـٰنِسَآءَ ٱلنَّبِىِّ لَسۡتُنَّ ڪَأَحَدٍ۬ مِّنَ ٱلنِّسَآءِۚ إِنِ ٱتَّقَيۡتُنَّ فَلَا تَخۡضَعۡنَ بِٱلۡقَوۡلِ فَيَطۡمَعَ ٱلَّذِى فِى قَلۡبِهِۦ مَرَضٌ۬ وَقُلۡنَ قَوۡلاً۬ مَّعۡرُوفً۬ا
Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwaMaka janganlah kamu tunduk  dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya , dan ucapkanlah perkataan yang baik(Q.S. al-Ahzab: 32).

18. Membawa kebenaran dan membenarkannya.
وَٱلَّذِى جَآءَ بِٱلصِّدۡقِ وَصَدَّقَ بِهِۦۤ‌ۙ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡمُتَّقُونَ 
Dan orang yang membawa kebenaran [Muhammad] dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa(Q.S. Az-Zumar: 33).

19. Menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji.
ٱلَّذِينَ يَجۡتَنِبُونَ كَبَـٰٓٮِٕرَ ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡفَوَٲحِشَ إِلَّا ٱللَّمَمَ‌ۚ إِنَّ رَبَّكَ وَٲسِعُ ٱلۡمَغۡفِرَةِ‌ۚ هُوَ أَعۡلَمُ بِكُمۡ إِذۡ أَنشَأَكُم مِّنَ ٱلۡأَرۡضِ وَإِذۡ أَنتُمۡ أَجِنَّةٌ۬ فِى بُطُونِ أُمَّهَـٰتِكُمۡ‌ۖ فَلَا تُزَكُّوٓاْ أَنفُسَكُمۡ‌ۖ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَنِ ٱتَّقَىٰٓ
[Yaitu] orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui [tentang keadaan]mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa(Q.S. An-Najm: 32).

20. Selalu mengambil pelajaran dari al-Qur'an.
وَإِنَّهُ ۥ لَتَذۡكِرَةٌ۬ لِّلۡمُتَّقِينَ 
Dan sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (Q.S. al-Haaqqa: 48).




17 Oktober, 2017

DEKET SAMA MANTAN?? AWAS DOSA TAKHBIB


Baru tahu yang dinamakan TAKHBIB. Artikel diambil Dari Konsultasi Syariah.
Silahkan dinikmati. Bagi yang suka curhat-curhat an sama lawan jenis, mantan, dan yang bukan mahram nya, hati hati sangat mungkin terjerumus dalam TAKHBIB.



Dosa Takhbib
Diantara dosa besar yang mungkin jarang diketahui oleh kaum muslimin adalah dosa takhbib. Menjadi penyebab perceraian dan kerusakan rumah tangga. Karena kehadirannya, membuat seorang wanita menjadi benci suaminya dan meminta untuk berpisah dari suaminya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam banyak hadis, memberikan ancaman keras untuk pelanggaran semacam ini. Diantaranya,
1. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ مِنَّا مَنْ خَبَّبَ امرَأَةً عَلَى زَوجِهَا
”Bukan bagian dariku seseorang yang melakukan takhbib terhadap seorang wanita, sehingga dia melawan suaminya.” (HR. Abu Daud 2175 dan dishahihkan al-Albani)
2. Juga dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَمَنْ أَفْسَدَ امْرَأَةً عَلَى زَوْجِهَا فَلَيْسَ مِنَّا
”Siapa yang merusak hubungan seorang wanita dengan suaminya maka dia bukan bagian dariku.” (HR. Ahmad 9157 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Dalam penjelasannya tentang bahaya cinta buta, Ibnul Qoyim menjelaskan tentang dosa takhbib,
وقد لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم من فعل ذلك ، وتبرأ منه ، وهو من أكبر الكبائر ، وإذا كان النبي صلى الله عليه وسلم قد نهى أن يخطب الرجل على خطبة أخيه وأن يستام على سومه : فكيف بمن يسعى بالتفريق بينه وبين امرأته وأمته حتى يتصل بهما
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melaknat orang yang melakukan takhbib, dan beliau berlepas diri dari pelakunya. Takhbib termasuk salah satu dosa besar. Karena ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang untuk meminang wanita yang telah dilamar oleh lelaki lain, dan melarang seseorang menawar barang yang sedang ditawar orang lain, maka bagaimana lagi dengan orang yang berusaha memisahkan antara seorang suami dengan istrinya atau budaknya, sehingga dia bisa menjalin hubungan dengannya. (al-Jawab al-Kafi, hlm. 154).
Bahkan, karena besarnya dosa takhbib, Syaikhul Islam melarang menjadi makmum di belakang imam yang melakukan takhbib, sehingga bisa menikahi wanita tersebut. (Majmu’ Fatawa, 23/363).
Makna Takbib
Dalam Syarah Sunan Abu Daud Adzim Abadi (w. 1329 H) menjelaskan, takhbib secara bahasa artinya menipu dan merusak. Dengan menyebut-nyebut kejelekan suami di hadapan istrinya atau kebaikan lelaki lain di depan wanita itu. (Aunul Ma’bud, 6/159).
Di bagian lain, beliau juga menyebutkan,
مَنْ خَبَّب زوجة امرئ أي خدعها وأفسدها أو حسن إليها الطلاق ليتزوجها أو يزوجها لغيره أو غير ذلك
‘Siapa yang melakukan takhbib terhadap istri seseorang’ maknanya adalah siapa yang menipu wanita itu, merusak keluarganya atau memotivasinya agar cerai dengan suaminya, agar dia bisa menikah dengannya atau menikah dengan lelaki lain atau cara yang lainnya. (Aunul Ma’bud, 14/52).
Ad-Dzahabi mendefinisikan takhbib,
إفساد قلب المرأة على زوجها
”Merusak hati wanita terhadap suaminya.” (al-Kabair, hal. 209).
Dalam Fatwa Islam, usaha memisahkan wanita dari suaminya, tidak hanya dalam bentuk memotivasi si wanita untuk menuntut cerai dari suaminya. Yang juga termasuk takhbib adalah ketika seseorang memberikan perhatian, empati, menjadi teman curhat terhadap wanita yang sedang ada masalah dengan keluarganya.
وإفساد الزوجة على زوجها ليس فقط بأن تطلب منها الطلاق ، بل إن محاولة ملامسة العواطف والمشاعر ، والتسبب في تعليقها بك أعظم إفساد ، وأشنع مسعى يمكن أن يسعى به بين الناس .
”Merusak hubungan istri dengan suaminya, tidak hanya dalam bentuk memotivasi dia untuk menggugat cerai. Bahkan semata upaya memberikan empati, belas kasihan, berbagi rasa, dan segala sebab yang membuat si wanita menjadi jatuh cinta kepadamu, merupakan bentuk merusak (keluarga) yang serius, dan usaha paling licik yang mungkin bisa dilakukan seseorang.” (Fatwa Islam, no. 84849)
Memahami hal ini, berhati-hatilah dalam bergaul dengan lawan jenis siapapun dia. Bisa jadi pada awalnya seseorang memiliki niat baik, niat saling menolong, niat merasa kasihan, perlu ada teman untuk berbagi rasa. Kan gak ada masalah kalo cuma jadi teman curhat, yang penting gak ada perasaan apa-apa. Kita kan niatnya baik, saling mengingatkan dan menasehati. Saya merasa dekat dengan Allah semenjak kenal dia, kita saling mengingatkan untuk tahajud, untuk puasa sunah, saya menjadi rajin ibadah karena nasehatnya, hatiku merasa nyaman dan tentram bersamanya, semoga dia menjadi pasanganku di surga…, dan seabreg khayalan kasmaran lainnya.
Ibnul Jauzi menukil nasehat dari Al-Hasan bin Sholeh yang mengatakan,
إن الشيطان ليفتح للعبد تسعة وتسعين بابا من الخير يريد به بابا من الشر
“Sesungguhnya setan membukan 99 pintu kebaikan, untuk menjerumuskan orang ke dalam satu pintu keburukan.” (Talbis Iblis, hlm. 51).
Waspada bagi para lelaki, jangan sampai menerima curhat wanita tentang keluarganya. Bisa jadi ini langkah pembuka Iblis untuk semakin menjerumuskan anda. Terkecuali jika anda seorang ulama, tokoh agama, yang berhak memberikan fatwa dengan ilmunya. Anda bisa menjelaskan halal-haram satu masalah.
Semoga Allah, menyelamatkan kita dari bahaya besar lingkungan yang kurang memperhatikan adab pergaulan.
Allahu a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina www.KonsultasiSyariah.com)


Read more https://konsultasisyariah.com/20686-ketika-dicintai-wanita-bersuami.html

10 Oktober, 2017

Apakah kita yang diinginkan oleh Allah untuk mendapat kebaikan??

Berikut ini adalah tanda tanda bahwa Allah menginginkan kebaikan untuk kita.
Yuk disimak, diambil  dari  Muslimah.or.id , dan sedikit tambahan :)

Di antara manusia ada orang-orang yang Allah inginkan kebaikan padanya. Kita berharap mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang diinginkan oleh Allah untuk mendapatkan kebaikan tersebut. Tentunya kita tidak ingin kita termasuk orang yang Allah kehendaki keburukan ada pada diri kita. Lalu siapakah orang-orang yang Allah inginkan kebaikan bagi mereka? Berikut ciri-cirinya:
1. Dijadikan ia senantiasa beramal sholih sebelum kematian menjelang
Disebutkan dalam hadits yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan lainnya[1], bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إذا أراد الله بعبد خيرا استعمله قيل : ما يستعمله ؟ قال : يفتح له عملا صالحا بين يدي موته حتى يرضي عليه من حوله
Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah jadikan ia beramal.” Lalu para sahabat bertanya, “Apa yang dimaksud dijadikan dia beramal?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dibukakan untuknya amalan shalih sebelum meninggalnya sehingga orang-orang yang berada di sekitarnya ridha kepadanya.”
2. Dipercepat sanksinya di dunia
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إذا أراد الله بعبده الخير عجل له العقوبة في الدنيا و إذا أراد بعبده الشر أمسك عنه بذنبه حتى يوافي به يوم القيامة
Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada hamba-Nya, Allah akan segerakan sanksi untuknya di dunia. Dan apabila Allah menginginkan keburukan kepada hamba-Nya, Allah akan menahan adzab baginya akibat dosanya (di dunia), sampai Allah membalasnya (dengan sempurna) pada hari Kiamat.” (HR. At-Tirmidzi dan Al Hakim dari Anas bin Malik)[2]
Namun kita tidak diperkenankan untuk meminta kepada Allah agar dipercepat sanksi kita di dunia, karena kita belum tentu mampu menghadapinya.
3. Diberikan cobaan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من يرد الله به خيرا يصب منه
Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan, Allah akan memberinya musibah.” (HR. Al-Bukhari).
Cobaan pasti akan menerpa kehidupan mukmin, karena itu merupakan janji Allah. Allah berfirman,
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ
Sungguh, Kami akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan kabar gembira bagi orang-orang yang bersabar” (QS. Al Baqarah: 155).
Bersabarlah ketika kita mendapatkan cobaan, karena cobaan itu untuk menggugurkan dosa atau mengangkat derajat.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يَزَالُ الْبَلَاءُ بِالْمُؤْمِنِ أَوْ الْمُؤْمِنَةِ فِي جَسَدِهِ وَفِي مَالِهِ وَفِي وَلَدِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ مِنْ خَطِيئَةٍ
Senantiasa ujian itu menerpa mukmin atau mukminah pada jasadnya, harta dan anaknya sampai ia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak mempunyai dosa.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi, dishahihkan oleh Al-Albani).
4. Dijadikan faham terhadap agama Islam
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين
Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan ia dalam masalah agama (ini).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Kefaqihan adalah pemahaman yang Allah berikan kepada seorang hamba. Pemahaman yang lurus tentang Al-Qur’an dan hadits didasari dengan kebeningan hati dan aqidah yang shahih. Karena hati yang dipenuhi oleh hawa nafsu tidak akan dapat memahami Al-Qur’an dan hadits dengan benar.

يُؤتِي الْحِكْمَةَ مَن يَشَاء وَمَن يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلاَّ أُوْلُواْ الأَلْبَابِ ﴿٢٦٩﴾
2/Al-Baqarah-269: Yutee alhikmata man yashao waman yuta alhikmata faqad ootiya khayran katheeran wama yaththakkaru illa oloo alalbabi

Bahasa Indonesia

Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)


Firman-Nya: yu’til hikmata may yasyaa-u (“Allah menganugerahkan al-Hikmah [pemahaman yang dalam tentang al-Qur an dan as-Sunnah] kepada siapa yang Dia kehendaki.”) 
Ali bin Abi Thalhah menceritakan dari Ibnu Abbas: “Yaitu pengetahuan mengenai al-Qur’an, yang meliputi ayat-ayat nasikh dan mansukh, muhkarn dan mutasyabih, yang didahulukan dan yang diakhirkan, halal dan haram, dan semisalnya.”
Ibnu Abi Najih menceritakan dari Mujahid: “Yang dimaksud dengan hikmah di sini adalah tepat dalam ucapan.” Sedangkan Abu Aliyah mengatakan: “Hikmah berarti rasa takut kepada Allah swt, karena sesungguhnya rasa takut kepada Allah merupakan pokok dari setiap hikmah.”
Ibrahim an-Nakha’i mengemukakan: “Hikmah berarti pemahaman.”
Ibnu Wahab menceritakan dari Malik, Zaid bin Aslam mengatakan: “Hikmah berarti akal.”
Dan Imam Malik mengatakan: “Sesungguhnya terbetik di hatiku bahwa hikmah itu adalah pemahaman tentang agama Allah dan sesuatu yang dimasukkan Allah ke dalam hati yang berasal dari rahmat dan karunia-Nya. Yang dapat memperjelas hal itu adalah bahwa anda mungkin mendapatkan seseorang yang ahli dalam urusan dunianya, jika ia berbicara tentangnya. Dan anda mendapatkan orang lain yang lemah dalam urusan dunianya tetapi ia sangat ahli dan luas pandangannya dalam bidang agama, ini merupakan karunia yang diberikan kepadanya dan dihalangi dari orang yang pertama. Jadi, hikmah berarti pemahaman dalam agama Allah Ta’ala.”
Sedangkan as-Suddi mengemukakan, “Hikmah berarti kenabian.”
Yang benar, sebagaimana dikatakan oleh Jumhurul ulama, hikmah itu tidak dikhususkan pada kenabian saja, tetapi lebih umum dari itu. Yang tertinggi dari derajat hikmah adalah kenabian, sedangkan risalah lebih khusus lagi.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, ia menceritakan: aku pernah mendengar Rasulullah bersabda: “Tidak diperbolehkan dengki kecuali terhadap dua orang: Seorang yang diberi harta kekayaan oleh Allah, lalu ia menghabiskannya dalam kebenaran, dan seorang yang diberikan hikmah oleh Allah, lalu ia memutuskan perkara (urusan) berdasarkan hikmah itu dan ia mengajarkannya.”
Hadits tersebut juga diriwayatkan Ibnu Majah melalui beberapa jalan, dari Ismail bin Abi Khalid.
Dan firman-Nya: wa maa yadz-dzakkaru illaa ulul albaab (“Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran [dari firman Allah].”) Tidak ada yang mengambil pelajaran dari suatu nasihat dan peringatan kecuali orang-orang yang memiliki hati dan akal, yaitu ia memahami apa yang sedang dibicarakan dan makna yang terkandung dalam firman Allah swt.
5. Diberikan kesabaran
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
و ما أعطي أحد عطاء خيرا و أوسع من الصبر
Tidaklah seseorang diberikan sesuatu yang lebih baik dan lebih luas dari kesabaran.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Kesabaran dalam keimanan bagaikan kepala untuk badan. Badan tak akan hidup tanpa kepala, demikian pula iman tak akan hidup tanpa kesabaran. Untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya amat dibutuhkan kesabaran. Karena iblis dan balatentaranya tak pernah diam dari menyesatkan manusia dari jalan Allah. Allah berfirman,
وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
Tidaklah diberikan (sifat-sifat yang terpuji ini) kecuali orang-orang yang sabar, dan tidaklah diberikannya kecuali orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.” (QS. Fushshilat: 35).
Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang Engkau inginkan kebaikan, beri kami kesabaran untuk menjalankan perintah-Mu dan menjauhi larangan-Mu, beri kami kesabaran dalam menghadapi musibah yang menerpa, beri kami kefaqihan dalam agama dan bukakan untuk kami pintu amal shalih sebelum wafat kami.



Sumber: https://muslimah.or.id/8895-orang-yang-diinginkan-kebaikan-oleh-allah-2.html