30 April, 2015

Shalat Shubuh dan Kebangkitan Turki (I)

Jum'at, 1 Mei 2015

Tak sengaja ketika mengamati TL di Twitter, saya melihat postingan pak Marwan, tentang Kebangkitan Turki. Lalu saya baca tulisan tersebut. Ternyata tulisan tersebut bercerita tentang Kultum Ustad Didin Hafidudin yang baru saja pulang dari Turki.
Turki dengan Pemimpin sekarang Erdogan sedang menggerakkan kembali shalat Shubuh.Mungkin bagi sebagian orang menganggap remeh temeh "Shalat Shubuh". Apa hubungan nya dengan kebangkitan suatu negara? Ah kamu sedang berilusi....mungkin saja...

Asal tahu saja, sekarang  Erdogan di Turki sedang membuat gebrakan, gebrakan itu adalah :

1. Gerakan Shalat Shubuh Berjamaah
2. Gerakan Infaq sodaqoh
3. Gerakan Ekonomi Umat.

Semua sudah tahu, Turki di tangan Erdogan maju pesat, Hutang lunas. Aku bilang itu Erdogan Efek.
Rupanya Postingan tersebut membuat aku terdorong untuk shalat shubuh di masjid.Biasanya yang sering shalat Shubuh di masjid Suami, aku tak prnah ikut. Yah, aku tergerak, terinspirasi oleh Erdogan. Rindu rasanya melihat Kebangkitan islam, yang sering di denung dengungkan. Mungkinkah Shalat Shubuh berjamaah merupakan awal kebangkitan umat Islam?


Sudah 4 hari ini aku shalat Shubuh di masjid, bersama suami dan anak anak.
4 Hari mengikuti shalat shubuh di masjid, sungguh memprihatinkankan, jamaah nya bisa dihitung dengan jari. Pertama kali datang, jamaah nya hanya 5. Suamiku, Pengurus Masjid pak Joko, aku , nadia dan Jasmin.
Hari Kedua, lumayan naik menjadi 6 orang, ditambah satu jamaah lagi Pak Slamet Ketua PCM Pejagoan. Beliau rajin jamaah, biasanya suka shalat di legok juga, jadi kalo tak terlihat di  Masjid Al Kautsar kemungkinan beliau sedang shalat di  Masjid Assalam Legok.

Hari berikutnya bertambah, satu lagi orang entah siapa, sepertinya warga dekat masjid. Dan Hari ini hari ke empat , aku shalat jamaah shubuh, ada tambahan dua orang yang shalat shubuh, seorang bapak dan anak gadisnya yang masih berumur sekitar 6 tahun.
Aku kagum pada anak kecil itu, dia ikut shalat di sebelahku, dari tatapan matanya, anak ini sudah terbiasa shalat, dan pancaran mukanya juga menunjukan sorang anak yang shalehah.

Dari kultum yang disampaikan Ustad didin Hafidudin, beliau mengatakan bahwa  tahun 1990 ketika berkunjung ke Turki, masjid sepi ketika waktu jamaah shalat Shubuh, beda sekali dengan sekarang, Shalat Shubuh di turki seperti shalat Jumat. Banyak mobil di pelataran masjid. Banyak anak anak muda ikut shalat Shubuh berjamaah.Luar Biasa !!!



Mungkin ini adalah awal kebangkitan Turki, dimulai dengan Gerakan Shalat Shubuh yang di pelopori oleh sang pemimpin Erdogan
Nabi sendiri mengatakan :

dua rakaat sebelum shubuh lebih baik dari dunia dan seisinya (Hadits)

Yah, itu bukan main main, jika 2 rakaat shalat shubuh selalu kita lakukan, jangankan hanya Indonesia, itu lebih baik dari dunia dan seisinya. 
Dunia akan tunduk pada kita. Jangan kebalik, kita yang ditundukan dunia.

Siapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia barada dalam jaminan Allah. Maka, jangan kamu mencari jaminan Allah dengan sesuatu (selain dari shalat), yang pada saat kamu mendapatkannya justru kamu tergelincir ke dalam api neraka. (HR Muslim).

Banyak sudah ayat al Qur'an maupun Hadits nabi tentang Keutamaan shalat shubuh. Tapi Banyak dari kita yang tak melaksanakan nya. Apalagi Shalat Shubuh Berjamaah.

Badningkan dengan Shalat Jumat. Di Masjid Al KAutsar, jumlah jamaah shalat Jumat kira2 150 orang, sementara jamaah shlt Shubuh hanya 6 orang.
Perbandingan nya  25. 1
Shalat Jumat hampir semua pria melaksanakan nya, dan Bisa saja Seorang muslim hanya sahalat di saat itu saja, apalagi jumat siang, semua orang melihat, kecenderungan riya disini sangat besar. Bandingkan dengan shalat Shubuh, Hari itu masih gelap, dan dimana saat orang orang sedang nyenyak nyenaknya tidur. Bisa Shalat shubuh itu suatu kelebihan tersendiri.

(Masih Lanjut, mau makan dulu...:)


04 April, 2015

Sambal Trasi Vs Sambal Ijo


                                                                                VS







Sambal adalah menu favorit keluarga kami. Hampir setipa hari ada sambal. entah itu sambal Terasi, sambal bawang, atau sambal ijo.
Kalo menunya lodeh, atau sayur asem, biasanya kami memakai sambal terasi. Kalo Sop, memakai sambal bawang. Kalau di kulkas hanya ada Sayuran hijau, tempe  dan Telur, maka aku akan membuat sambal Hijau(Padang), sebagai teman lalapan.
Apa bedanya Smbal Terasi dan Sambal Hijau?
Ya jelas, kalo terasi pake terasi, kalo Hijau / bawang tanpa memakai terasi.
Perbedaan lain nya. Sambal terasi hanya disukai 3 anggota keluarga kami, yaitu Aku, Suami dan nadia. Jasmin tak suka sambal terasi, katanya dia gak suka baunya. Sementara Sambal Hijau /bawang hampir semua menyukainya.
Jadi Kalo pas menunya memakai sambal terasi, hanya Jasmin yang tak bisa menikmatinya.
Inilah keistimewaan sambal Ijo, hampir disukai oleh semua orang atau semua lidah. Beda dengan sambal terasi. Ya, sambal ijo produk dari makanan Padang.Kita lihat Rumah makan Padang, semua orang menyukainya, Yang Jawapun suka. Bagaimana dengan Masakan jawa? Tak semua orang luar jawa menyukainya. Disini, menu Masakan Padang sudah bisa mendunia, layaknya Humberger dan Pizza.
Ini adalah suatu penemuan yang dahsyat. 
Bagaimana membuat produk yang disukai semua orang? Mari kita berpikir bersama..:)