26 Juni, 2014

Trip To Pare - Kediri IV

Selepas berpamitan dengan Nadia, kami pun pulang menyusuri jalanan. Ada anak2 SD yang sedang bermain main, rupanya mereka sudah mulai ikutan kursus.



Pulangnya, kita menemukan pohon karsen, dan aku meminta suami memetikan karsen untuk ku, makasih sayang..:)


Ditengah jalan, suami menunjukan masjid yang besar tempat beliau shalat shubuh, sayang gambarnya kurang jelas..:)

 Waktu sudah menunjukan pukul 08.00. Kami harus bersiap siap ke stasiun, karena jam 0930, kereta berangkat. Kami Foto foto dulu di sekitar hotel surya kediri :)




 Selamat tinggal Kediri....Sampai Jumpa lagi...:)))





Kami menuju Kediri memakai angkot. Nah tarifnya 40.000 3 orang sudah diantar sampai stasiun, gak pake insiden heheh. Hampir saja kami terlambat. Jadi kalo mau pulang dari Pare ke stasiun, sebaiknya 2 -3 jam sbelumnya, biar tidak tergesa gesa. Karena angkkutan umum suka ngtem, alias berenti berhenti. Jadi dari rumah setengah sembilan sampai sana persis setengah sepuluh. Kami tak sempat membeli makanan untuk makan siang di kereta, al hasil kami terpaksa makan makanan yang dijual di kereta yang harganya 2 x lipat. Yah sudah lah....heheh



Begitulah akhir cerita Perjalanan Kami ke Kediri, Kami berangkat pukul 09.30 dan sampai di stasiun kutowinangun pukul 15.30, jadi perjalanan kebumen kediri kurang lebih 6 jam dengan kereta.
banyak suka dan duka dalam perjalanan ini, dan banyak pengalaman yang tak ternilai harganya, semoga bisa menjadi inspirasi buat semua..:))

Gud night

Trip to Pre - Kediri III

Siang itu Kami menuju hotel, dan istirahat, mejelang malam, kamipun keluar mencari Kuliner Kediri.
Karena siangnya makan soto, dan rupanya suami merasa masih lapar, maka kami memutuskan malam ini makan makanan yang agak mengenyangkan. Sebenarnya kami mecari Rumah makan Padang, tapi rupanya kami tak menemukannya. Di sekitar Hotel, hanya ada warung yang menjual, sop Klaten, fried chiken.Dan itu tak menggoda selera kami. Kami sudah berjalan jauh hampir 500 meter, tapi tak menemukan makanan yang menggugah selera. Ada satu warung  khas lamongan, akhirnya kami menetapkan pilihan di warung Lamongan. Kami memesan ayam goreng dan lalap.

Bertiga menghabiskan biaya sekitar 59.000,- jadi kurang lebih per porsi 20.000. Tapi memang super kenyang...suami nambah setengah porsi nasi lagi hehe.

Setelah selesai, kamipun menuju hotel, dan istirahat.

Sebelum shubuh aku sempatkan shalat tahajud, suami berjamaah di masjid depan hotel, kata suami, masjidnya besaaar sekali 7x nya masjid agung kebumen. Tapi ketika shalat shubuh yang jamaah hanya 11 orang saja saudara saudara...

Waktu menunjukan pukul 05.30 wib, kami ingin jalan jalan pagi sambil mencari cemilan atau sarapan pagi sambil menengok kakak di kos kosan, tentunya jalan kaki. Ini benar benar jalan jalan ke Pare, jalan jalan dalam maksud yang sebenarnya.

Dari Hotel kami menyusri jalan raya, Pare ini kalo dikebumen seperti Gombong, Luas dan cukup berkembang. Pagi2 petugas kebersihan sudah mulai mebersihakan jalan jalan.

Lalu kami berhenti di sebuah warung kecil yang menjajakan Pecel dan Nasi Kuning. Kami berhenti sejenak, sambil minum teh. Ada Bakwan goreng, ada tempe dan juga tahu. Rencananya kami akan makan di kos nadia, tapi karena keburu lapar , akhirnya kami makan disana.








Aku dan suami makan nasi pecel, jasmine mintanya nasi kuning. Aku beli 4 bungkus, ditambah 3 gelas teh manis, dan gorengan 8. semua hanya 25.000 saja. Murah kan?dan kenyang. Sebenarnya terbersit, untuk membeli makanan untuk persiapan di kereta, tapi tidak jadi kulakukan.  Kami menuju kos kosan nadia, sambil melihat pemandangan dikanan kiri kami. Banyak anak bersepeda. Yah di Pare ini, pemilik kos kosan menyewakan sepeda untuk anak anak yang kursus. Persepeda ada yang mulai disewakan 35.000/ bulan - 75.000/bulan. Tentunya yang baru pasti mahal. Di tempat kos nadia, sepedanya rata rata baru.









daerah jl kemuning - Pare


anak anak sedang beli makanan di warung

sepeda sepeda yang disewakan untuk anak anak kursus



Lalu kami berjalan menuju kos kosan nadia. Sesampainya disana rupanya nadia tak ada ditempat, lalu kami sejenak melihat2, tempat kursus nadia, Elfas.Elfas cukup megah, kami hanya melihat parkirannya saja, tak sempat masuk. Setelah menunggu sekian lama, tiba tiba muncul nadia dan Rahma dari kejauhan dan menyapa kami. Kami langsung berpamitan, dan memeluk merek berdua,"Baik baik saja ya, kataku

Tempat Kursus ELFAS


mejeng depan Elfas

Nadia dan Rahma

Sudah dulu ya sanag, baik2 di Pare, semoga pulang2 bisa cas cis cus bahasa inggrisnya..:)

Trip to Pare - Kediri II

Setelah insiden kceil, masalah transportasi selesai, aku mengantar nadia ke kost kostan. Kost nya persis depan Tempat Kursus "Elfas". Perbulan 350.000. Satu kamar 3 orang, berikut penampakan nya.

Nadia satu kamar denagn Silmi, yang baru kelas II smp, dan Si aduh rahma ya(Lupa) dari Pontianak.
Karena kami harus menginap satu malam lagi di Kediri, kami mencari penginapan di sekitar Kost Kostan.
Sebelumnya kami juga menanyakan kepada pemilik kost, siapa tahu ada kamar yang bisa kami pakai semalam saja, nanti biaya bisa dirundingkan. Ternyata pemilik tak bisa memberi kepastian.  Inggris"
Kaena sudah siang, kami memutuskan mencari makan siang sambil berjalan jalan, siapa tahu ada hotel di sekitar Kost kostan.
Jasmine ingin makanan yang berkuah, sepertinya yang paling cocok adalah Soto. Disalah satu warang tertulis "Soto ayam", lalu kami masuk, begitu kami memesan, ternyata si penjual bilang ," Sotonya gak ada bu," heheh
Kamipun nyengir.
Lalu kami berjalan lagi, ada warung yang asik, ada menu Sop harga terjangkau cuma 5000 saja. Tapi sayang nama Warung makan nya "Selingkuh". Hadehhh, aku bilang jangan disini namanya gak bagus.

Lalu kami menyusuri jalanan di Pare, melalui gang gang di Pare, lalu, menemukan jalan Raya yang cukup ramai, hampir di semua rruas jalan pare pasti ada tempat kursus bahasa inggris, makanya kampung ini dinamakan "kampung Inggris". Tapi selama kami disana, jarang orang2 bercakap dalam bahasa iNggris, hanya jika sedang di dalam tempat kurusu saja, terdengar  sang guru sedang mengajar muridnya memakai bahsa inggirs, dan sang murid  beramai ramai meniruka sang guru dan berteriak dalam bahasa inggris.

Dari kejauhan ada Tulisan "SOTO LAMONGAN", lalu kamipun berlabuh disana. Sotonya cuku enak, harganya juga terjangkau, kami berempat hanya menghabiskan 34.ooo saja, sudah sama minum teh dan jeruk hangat.

Setelah selesai mengisi perut, kami masih menyusuri jalan di PAre sambil mencari hotel, dan kami tak mendapatykan nya. Kami pun pulang ke  Kos Kosan Nadia, aku shalat dhuhur dan sitirahat sejank, sementara suami masih mencari hotel.
akhirnya suami menemukan hotel terdekat, jaraknya sekitar 500 meteran dari kost. Kami menginap di Hotel "Surya Kediri".

Trip to Pare - Kediri I


Perjalanan ke Pare, dimulai dini hari. Karena kita memakai Kereta ekonomi, hanya ada 1 jadwal pemberangkatan yaitu pukul 02.45 wib. Tiketnya sangat terjangkau hanya 50.000,-. jadi berempat total 200.000.
Sejak sore kami sudah bersiap siap, pakaian juga makanan untuk makan pagi di kereta. Aku membawa mie goreng, nasi putih, dan telor ceplok. Tak lupa bawa minuman . Ini adalah tips hemat perjalanan, Kalo beli makanan di kereta, hemmm bisa dua kali lipat harga biasa. 
Kami berangkat dari stasiun Gombong, perjalanan dari rumah ke stasiun sekitar 20 menit. Kami diantar dengan mobil oleh kang amad. Lalu kang amad pulang. Sambil menunggu kereta datang, lumayan, kereta datang terlamat sekitar 15 menit, aku mengambil foto dari pada bengong..:)







Yap, tepat jam 03.00, kereta Ekonomi Kahuripan pun datang, dan kami segera mencari tempat duduk.
Gerbong 1 sangat penuh, dan tempat duduk kami ada diujung kereta. Ada seorang nenek tua sekitar 60 tahunan, yang sudah keriput, dan menyendiri. Wajahnya datar, tak tampak senyum diwajahnya. Mungkin bila sedikit senyum dia berikan pada ku, aku akan memotretnya, tapi karena tak ada senyuman, dan aku juga sedkit takut, seperti nya kok jadi seram ya, ya mungkin karena tak ada senyuman dari nya.
Aku mencoba bersikap ramah, aku bertanya padanya, Mau kemana bu, dia hanya menjawab singkat : Ke kediri. Wah bakalan bersamanya terus selama 6 jam. Gak papa sih, cuma, kok gak senyum yah...huftt.
Ini penampakan gerbong 1. Semua orang ngantuk, dan penuh....Suami masih asyik membaca buku..:)




Kursi yang diduduki nadia sudah rusak, kursi kelas ekonomi emang super keras, kayak tembok hehe, tapi lumayan lah...:)Oya, Kursi yang diduduki nadia ,
jadi jika kita duduk, kita akan ndlosor kebawah.
Sangat tidak nyaman.Ketika ada petugas, suamiku bertanaya dan protes kepada petugas, bahwa kursi yang kami duduki rusak. Tak lama sekitar 10 menit kemudian, petugas dengan ramah memberi kami alternatif kursi lain. Di Gerbong 3. Wah disana sedikit penumpangnya, dan kursinya lebih nyaman dan luas, aku bisa tiduran sendiri di satu kursi. Alhamdulillah, akhirnya bisa tidur juga..:)

Gambar disamping setelah pindah. Tuh gak ada orang kan? nyaman deh...

Oya, mejelnag shubuh, kita shalat shubuh dikereta, lalu aku tertidur sejenak. dan ketika aku membuka mata, aku melihat sinar matahari berwarna merah. Indah sekali. ...Bulat penuh. sayang di foto tak seindah aslinya...




Didalam kereta, aku juga membaca buku. Buku yang aku bawa adalah buku hebat karya amien rais, judulnya "Selamatkan Indonesia "




Buku pak amien Rais ini mengkritisi kebijakan para pemimpin kita, dan agenda mendesak bangsa yg harus segera dilakukan.
Akhirnya, sampai juga kami di Kediri. Untuk menuju Pare, kita haus mencari angkutan. Nah menuju ke Angkutan itu ngetem, kita memakai becak. Biaya nya 10.000,- kalo minta lebih ditawar saja. Kira2 500 meter sampai di tempat Angkutan ngetem.

Sampai disana ada Angkutan kecil bertuliskan Kediri -Pare. Tarif normal 7000,-. JAdi kalo mau naik harus kesepakatan dulu. Jangan asal naik. Karena mereka akan meminta uang 20.000/orang sampai ke Pare.
Ibu2 dari Sulawesi yang mau Ke rumah sakit Pare, awalnya ngasih 7000,- tapi ditolak oleh sopir. Akhirnya setelah "ribut" si Ibu yerpaksa membayar 20.000,-

Begitupun kami, suami "keukuh"membayar 7000,-/ oang sesuai tarif yang ditentukan pemerintah, sampai pare, kebetulan si sopir mengantar sampai depan kost. Dan sopir tak mau menerima uang, uang  ditolak, sempat terjadi insiden. Aku cepat cepat pergi menuju kost nadia, agar anak2 tak melihat keributan kecil itu.Akhirnya suami mengalah, tetap membayar 20.000,-/orang
Memang masuknya dari jalan raya agak jauh juga sih. ...Kalo naik becak sekitar 10.000,- juga.  Tapi 20.000, tetap mahal. paling tidak ya 15.000 deh.