26 Juni, 2014

Trip to Pare - Kediri I


Perjalanan ke Pare, dimulai dini hari. Karena kita memakai Kereta ekonomi, hanya ada 1 jadwal pemberangkatan yaitu pukul 02.45 wib. Tiketnya sangat terjangkau hanya 50.000,-. jadi berempat total 200.000.
Sejak sore kami sudah bersiap siap, pakaian juga makanan untuk makan pagi di kereta. Aku membawa mie goreng, nasi putih, dan telor ceplok. Tak lupa bawa minuman . Ini adalah tips hemat perjalanan, Kalo beli makanan di kereta, hemmm bisa dua kali lipat harga biasa. 
Kami berangkat dari stasiun Gombong, perjalanan dari rumah ke stasiun sekitar 20 menit. Kami diantar dengan mobil oleh kang amad. Lalu kang amad pulang. Sambil menunggu kereta datang, lumayan, kereta datang terlamat sekitar 15 menit, aku mengambil foto dari pada bengong..:)







Yap, tepat jam 03.00, kereta Ekonomi Kahuripan pun datang, dan kami segera mencari tempat duduk.
Gerbong 1 sangat penuh, dan tempat duduk kami ada diujung kereta. Ada seorang nenek tua sekitar 60 tahunan, yang sudah keriput, dan menyendiri. Wajahnya datar, tak tampak senyum diwajahnya. Mungkin bila sedikit senyum dia berikan pada ku, aku akan memotretnya, tapi karena tak ada senyuman, dan aku juga sedkit takut, seperti nya kok jadi seram ya, ya mungkin karena tak ada senyuman dari nya.
Aku mencoba bersikap ramah, aku bertanya padanya, Mau kemana bu, dia hanya menjawab singkat : Ke kediri. Wah bakalan bersamanya terus selama 6 jam. Gak papa sih, cuma, kok gak senyum yah...huftt.
Ini penampakan gerbong 1. Semua orang ngantuk, dan penuh....Suami masih asyik membaca buku..:)




Kursi yang diduduki nadia sudah rusak, kursi kelas ekonomi emang super keras, kayak tembok hehe, tapi lumayan lah...:)Oya, Kursi yang diduduki nadia ,
jadi jika kita duduk, kita akan ndlosor kebawah.
Sangat tidak nyaman.Ketika ada petugas, suamiku bertanaya dan protes kepada petugas, bahwa kursi yang kami duduki rusak. Tak lama sekitar 10 menit kemudian, petugas dengan ramah memberi kami alternatif kursi lain. Di Gerbong 3. Wah disana sedikit penumpangnya, dan kursinya lebih nyaman dan luas, aku bisa tiduran sendiri di satu kursi. Alhamdulillah, akhirnya bisa tidur juga..:)

Gambar disamping setelah pindah. Tuh gak ada orang kan? nyaman deh...

Oya, mejelnag shubuh, kita shalat shubuh dikereta, lalu aku tertidur sejenak. dan ketika aku membuka mata, aku melihat sinar matahari berwarna merah. Indah sekali. ...Bulat penuh. sayang di foto tak seindah aslinya...




Didalam kereta, aku juga membaca buku. Buku yang aku bawa adalah buku hebat karya amien rais, judulnya "Selamatkan Indonesia "




Buku pak amien Rais ini mengkritisi kebijakan para pemimpin kita, dan agenda mendesak bangsa yg harus segera dilakukan.
Akhirnya, sampai juga kami di Kediri. Untuk menuju Pare, kita haus mencari angkutan. Nah menuju ke Angkutan itu ngetem, kita memakai becak. Biaya nya 10.000,- kalo minta lebih ditawar saja. Kira2 500 meter sampai di tempat Angkutan ngetem.

Sampai disana ada Angkutan kecil bertuliskan Kediri -Pare. Tarif normal 7000,-. JAdi kalo mau naik harus kesepakatan dulu. Jangan asal naik. Karena mereka akan meminta uang 20.000/orang sampai ke Pare.
Ibu2 dari Sulawesi yang mau Ke rumah sakit Pare, awalnya ngasih 7000,- tapi ditolak oleh sopir. Akhirnya setelah "ribut" si Ibu yerpaksa membayar 20.000,-

Begitupun kami, suami "keukuh"membayar 7000,-/ oang sesuai tarif yang ditentukan pemerintah, sampai pare, kebetulan si sopir mengantar sampai depan kost. Dan sopir tak mau menerima uang, uang  ditolak, sempat terjadi insiden. Aku cepat cepat pergi menuju kost nadia, agar anak2 tak melihat keributan kecil itu.Akhirnya suami mengalah, tetap membayar 20.000,-/orang
Memang masuknya dari jalan raya agak jauh juga sih. ...Kalo naik becak sekitar 10.000,- juga.  Tapi 20.000, tetap mahal. paling tidak ya 15.000 deh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar