29 Oktober, 2010

Mbah Maridjan dan Merapi


26 Oktober, merapi meletus. Dan menewaskan 32 orang. Tragis. Bencana alam yang mestinya bisa tanpa korban jiwa ternyata memakan korban juga. Termasuk sang Juru Kunci Mbah Maridjan.
Mbah Maridjan sebenarnya sudah diperingatkan untuk mengungsi, tapi beliau menolak, dengan alasan beliau akan menjaga merapi sampai akhir hayatnya. Pada tahun 2006 Mbah Maridjan pun punya sikap tegas, menolak diungsikan, karena keyakinan beliau, bahwa merapi tidak akan meletus. Dan pada tahun 2006 itu, apa yang di yakini beliau benar. Merapi tidak meletus. Tapi 2010 ini, ternyata keyakinan beliau meleset. Rupanya Merapi cukup dahsyat mengeluarkan awan panas, yang terkenal dengan sebutan Wedhus Gembel. Dan Mbah Maridjan dan beberapa tetangganya yang tidak mau mengungsi pun mati sia-sia.

Mengapa ku katakan mati sia-sia? Ya, karena, sebenarnya mereka semua sudah diperingatkan bahaya awan panas ini, tapi mengindahkan peringatan.
Bisa saja Pemerintah atau Ilmuwan salah, tapi paling tidak kita sudah berupaya menyelamatkan nyawa manusia.

Dengan segala kerendahan hati, saya mengacungi mbah Maridjan sebagai sosok yang punya prinsip, teguh hati , sederhana dan berani.Meskipun beliau sudah menjadi bintang Iklan terkenal, beliau tetap sederhana. Bahkan beliau tegas dan berani menolak keinginan Sultan.

Tapi di lain pihak, keyakinan beliau sedikit kurang tepat, karena ini menyangkut nyawa manusia yang lain. Jika saya boleh memberi masukan, mestinya Meskipun Mbah Maridjan tahu bahwa kemungkinan Merapi tidak akan meletus, beliau tetap memberi contoh dan menganjurkan warga yang lain untuk mengungsi. Semua orang di lereng Merapi begitu kagum dan menurut Kepada Sang Mbah. Mestinya kesempatan ini digunakan beliau untuk mengarahkan ke arah yang benar (menyelamatkan jiwa manusia yang lain).

Saya yakin 31 orang lain selain Mbah Maridjan punya keluarga, Mereka mungkin seorang Ayah yang harus menopang hidup keluarga nya. Seperti Wartawan Viva News, atau mungkin seorang anak yang masih panjang masa depannya, atau mungkin serang Ibu yang masih dibutuhkan kasih sayang oleh kelarganya .Yang pasti mereka masih bisa menghirup udara di Bumi ini, dan memberi manfaat bagi sesama, melakukan hal-hal besar di dunia ,jika mereka memilih mengungsi.

Entahlah, ini takdir atau bukan, dan jika boleh memberi saran, Menurut saya, Selain menjaga Merapi, tidak kalah penting lagi adalah menjaga manusia yang masih hidup, agar bisa berdampingan hidup dengan Merapi.

Manusia memiliki akal dan fikiran untuk menaklukan kedahsayatan Merapi, dengan kearifan lokal, menjaga lingkungan Merapi, dan perpaduan Ilmu dan Teknologi, niscaya Bencana bisa diminimalisir dampaknya.

Lahar merapi memberi efek subur pada tanah-tanah di sekitarnya, itu adalah Rezeki yang luar biasa Tuhan berikan pada kita. Tinggal bagaimana manusia bisa menggunakan akal dan fikirannya untuk berdampingan dengan alam dengan baik.Niscaya Bencana bisa kita rubah menjadi Berkah....

Wallahu'alam Bishawab.

27 Oktober, 2010

Dan Virus Flu pun menular

Sudah seminggu ini Flu dan batuk ku menghiasi hari hariku.
Sekarang, alhamdulilah, keadaanku sudah mulai membaik. Tenggorokan sudah tidak sakit lagi, tinggal sedikit batuk dan pilek saja.
Tapi, sekarang gantian deh my husband yag batuk, aku menularinya. Gimana gak menular, setiap malam tidur bareng, hehe. Sekarang beliau sedang istirahat. Obat Flu dan batuk hanya istirahat dan minum vitamin.Semoga cepat sembuh sayang, nanti aku buatkan jus jeruk buatmu.

25 Oktober, 2010

Flu dan Batuk

Tak terasa, 16 hari sudah aku tidak menulis.
Yah, itu semua karena aku sedang sakit. Flu dan batuk yang dahsyat.
Aku hanya meminum obat OBH,dan vitamin c, serta istirhat.
Nah Istirahat ini yang sushku lakukan. Karena banyak sekali kegitan yang mengharuskanku terlibat didalamnya. Diantaranya, mengisi musik pengiring puisi, drama dan paduan suara anak2 TPQ.Setelah melihat latihan pertama, masih banyak kekurangan, aku seperti tergerak untuk ikut membantu melatih anak-anak, mestinya tugasku cuma membuat musik pengiring saja.
Kalo jelek, kan aku ikutan kena. hehe, yah meski yang tampil bukan anak2 berbakat, aku tetap berusaha membantu yang terbaik.
Sekarang badanku belum fit benar....masih serak, dan batuk pun masih kencang. Kemarin suamiku membuatkanku jus jeruk,hemmm enak sekali rasanya. Dia sangat telaten memeras jeruk untukku agar flu dan batuk ku cepat sembuh. dia juga membuatkanku campuran jeruk nipis dan kecap. Thanks may honey, kau begitu perhatian padaku...I love you soooooooooooooooooooooo...much...;)

09 Oktober, 2010

Asal Bapak Senang

Kalo pidatonya John F. Kennedy: Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tetapi tanyakan kepada dirimu sendiri apa yang kau berikan pada negaramu.
Tapi kalo di Indonesia diplesetkan: Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tetapi tanyakan pada dirimu sendiri apa yang telah kau keruk dari negaramu.

Aku suka sekali membuat status di facebook yang ada hubungannya dengan kejadian sehari-hari yang muncul dalam berita. Kebanyakan berhubungan dengan ketidak becusan pemerintah atau pejabat negara bahkan anggota DPR yang hanya mementingkan kekepentingan nya saja.Itupun aku kutipn dari surat kabar ternama di tanah air.

Mungkin ada beberapa pihak yang kurang berkenan, bahkan ada beberapa komentar yang mengatakan kutipan kata-kata Kennedy diatas."Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tetapi tanyakan kepada dirimu sendiri apa yang kau berikan pada negaramu."

Benar sekali kutipan Kennedy, kita hendaknya bisa menjadi seseorang yang bisa memberikan sesuatu kepada negara. Bukan membebani negara. Mudah-mudahan an dengan saya membuka lapangan pekerjaan di pabrik genteng saya, saya sedikit bisa membantu pemerintah dalam mengurangi masalah pengangguran yang jumlahnya luarbiasa di negara ini. Saya tidak di gaji pemerintah.sehingga saya mudah-mudahan juga tidak menjadi beban pemerintah.

Konteks dari status-status yang saya kutip dari beberapa surat kabar ternama di negeri ini bukanlah mengharap-harap dan mengemis-mngemis kepada pemerintah. Melainkan memberi peringatan, bahwa jika sampai banyak hal-hal buruk yang terjadi di masyarakat, seperti kekerasan,kasus korupsi yang tidak pernah tuntas, kecelakaan transportasi publik milik pemerintah, bencana banjir bahkan bencana lumpur yang sudah menjadikan sebuah kota itu mati, adalah tanggung jawab pemerintah. Kenapa? karena Mereka digaji. Digaji dari pajak Rakyat.Untuk itu, Pemerintah harus bertanggung jawab.

Amanah UUD 45, bahwa Fakir miskin dan rakyat dipelihara oleh negara hanya sebuah pepesan kosong belaka.Kita lihat, begitu banyak orang miskin dibiarkan begitu saja oleh pemerintah. Dimana tanggung jawab mereka. Sementara di lain pihak dana APBN trilyunan rupiah tidak jelas penggunaannya. Apa kita mau diam saja?.
Jika kita mengkritik pemerintah dianggap mengemis-ngemis, itu sangatlah bodoh.
Apa kita mau kejadian rezim Soeharto terulang lagi? Dimana tidak ada satu orang pun yang berani mengingatkan Soeharto waktu itu? semua diam. Jadi sebenarnya bukan hanya salah Pak Harto saja. Pak Harto juga manusia biasa, yang perlu diingatkan dan dikritik ketika beliau melakukan kesalahan. Tapi apa daya, semua pihak waktu itu baik Anggota DPR, MPR, takluk dengan Soeharto, hingga muncul sindiran "Asal Bapak Senang".

Untunglah ada seorang yang mulai berani mengatakan sesuatu yang berbeda, sesuatu yang dianggap mustahil.seorang yang berani melawan arus, Dialah Amien rais, yang mengatakan saatnya Suksesi dilakukan.
Mengatakan sesuatu hal , dimana tidak ada satu orangpun berani mengatakannya adalah seorang yang luarbiasa menurutku. Tapi dimasa jaman Reformasi dan demokrasi sekarang ini, kritikan sudah biasa. Itupun banyak yang masih keberatan. Orang kok sukanya mengkritik. Apa yang sudah kamu berikan buat negaramu?

Banyak keberhasilan pemerintah, tapi Keberhasilannya tidak seberapa dibanding kegagalannya.Bencana terus saja terjadi. Kasus-kasus korupsi tidak pernah jelas penyelesaiannya. Si A ini salah atau tidak kita tidak tahu.
masih banyak kekerasan disana-sini baik atas nama agama ataupun golongan , kasus -kasus hukum tidak pernah jelas, benar kata Kompas. "Negara seakan tidak hadir".

Walllhu alam Bisshawwab.


06 Oktober, 2010

Menanam Pohon

Hari ini, aku dan suamiku pergi ke tempat penjualan bibit tanaman. Rencananya, kami akan menanam pohon sengon atau albasia di belakang rumah.Tapi ketika sampai di tempat tersebut bibit sengonnya kecil-kecil. Dan jumlahnya hanya lima. kami jadi ragu. Akhirnya kami membeli bibit jabon. Harganya lumayan mahal jika dibandingkan dengan bibit sengon. Harga bibit sengon hanya 500,- sementara Bibit jabon 2000,-. Kebetulan Penjualnya memperlihatkan tanaman jabon yang sudah agak besar, di dekat jalan. "Itu mbak, pohon jabon yang sudah berumur 2 tahun," katanya. Aku melihat jajaran pohon jabon yang lumayan agak besar, dan daunnya banyak. Wah kelihatannya bagus juga. Akhirnya aku dan suamiku membelinya sebanyak 20 bibit.Uang 40 ribu kami keluarkan untuk membeli bibit jabon. Tak lupa kami juga membeli satu bibit pohon mangga untuk ditanam di depan rumah. Pohon cemara akan kami ganti dengan mangga. Sebenarnya kami sudah punya dua pohon mangga, yang satu dibelakang rumah kami, dan yang satu di depan lokasi pabrik kami dibelakang rumah kami. Pohon mangga yang dibelakng rumah sudah beberapa tahun ini berbuah, Mangga dengan jenis manalagi ini sangat manis. Belum matang saja sudah manis. Sementara pohon mangga yang di depan pabrik belum ernah berbuah. Dulu ketika suamiku menanam nya , beliau pesimis, mangganya akan hidup. tapi sekarang sudah besar.
Tahun inim, kami mempunyai rencana akan menanam pohon, selain untuk penghijauan, juga baik untuk penyerapan air, dan mencegah Global Warming (Caileeeh...)juga untuk investasi atau tabungan. Tanaman jabon mempunyai nilai ekonomis. Ini sekilas catatan tanama jabon yang aku ambil dari blog sebelah

Jabon (Anthocephalus cadamba) Merupakan salah satu jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ketinggian 0 – 1000 m dpl

Saat ini Jabon menjadi andalan industri perkayuan, termasuk kayu lapis, karena Jabon memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya termasuk sengon/albasia. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, keunggulan tanaman jabon dapat diuraikan dari beberapa sisi, diantaranya adalah:

    • diameter batang dapat tumbuh berkisar 10 cm/th
    • Masa produksi jabon yang singkat – hanya 4 – 5 tahun
    • Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus
    • Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri (self purning)
  1. PERTUMBUHAN

    pertumbuhan sangat cepat dibandingkan dengan kayu keras lainnya termasuk bila dibandingkan dengan sengon (albasia), Jabon tergolong tumbuhan pionir sebagaimana sengon. Ia dapat tumbuh di tanah liat, tanah lempung podsolik cokelat, atau tanah berbatu. Sejauh ini jabon bebas serangan hama dan penyakit, termasuk karat tumor yang kini banyak menyerang sengon.

    BATANG
    Ciri dan karakteristik batang jabon adalah : Permukaan kayu licin serta arah tegak lurus, berwarna putih kekuningan mirip meranti kuning, batang mudah dikupas, dikeringkan, direkatkan, bebas dari cacat mata kayu dan susutnya rendah.

    PENANAMAN dan PERAWATAN
    Jabon merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang tidak memerlukan banyak perlakuan khusus dalam budidayanya.

    PEMASARAN
    Karena jenis kayunya yang berwarna putih agak kekuningan dan tanpa terlihat seratnya, maka kayu jabon sangat dibutuhkan oleh industri kayu lapis (plywood), industri meubel, pulp, produsen peti buah, mainan anak-anak, korek api,
    Alas sepatu, Papan, Tripleks. Hal inilah yang menyebabkan pemasaran kayu jabon sama sekali tidak mengalami kesulitan.

    NILAI EKONOMI

    Budidaya tanaman jabon akan memberikan keuntungan yang sangat menggiurkan apabila dikerjakan secara serius dan benar. Perkiraan dalam 4 – 5 tahun mendatang, diperoleh dari penjualan 625 pohon berumur 4 – 5 tahun sebanyak 800 – 1.000 m3 per ha. Prediksi harga jabon pada 5 tahun mendatang Rp1,2-juta/m3. Dengan harga jual Rp1,2-juta per m3 dan produksi 800 m3, maka omzet dari penanaman jabon mencapai Rp960-juta per ha. Saat ini harga per m3 jabon berumur 4 tahun mencapai Rp716.000; umur 5 tahun, Rp837.000. Andai harga jabon tak terkerek naik alias Rp716.000 per m3, maka omzet dari budidaya jabon ‘hanya’ Rp572.800.000.

    PELUANG INVESTASI

    Menanam jabon bagaikan menanam emas, sebab kebutuhan kayu akan terus meninggi, karena saat ini pemerintah melarang penggunaan kayu bulat hasil tebangan hutan alam, akibatnya banyak industri tutup akibat kekurangan pasokan kayu, jadi pada masa mendatang, harga kayu jabon akan semakin meningkat terus.


Suka Miskin

Suka miskin, aku tertarik dengar kata-kata itu, karena Film Laskar Pelangi. RUpanya karena kemiskinan yang cukup lama mendera bagsa Indnesia, mengakibatkan banyak masyarakat memang suka miskin. Memelihara kemiskinan.
Pembagian BLT, membuat banyak orang yang dengan senang hati mengaku misikin. AGar dapat uang gratis dari pemerintah.Pemerintahnya juga ngawur. Selah-lah Menjaga agar masayarakat senang "nyadong" alias meminta-minta.
Yu Sop, pekerja rumah tanggaku, yang baru diusir suaminya, dan harus membiayai kelima anaknyapun begitu. Kedua anaknya kebuetulan sudah agak dewasa, jadi tidak begitu merepotkan. Nah ketiga anaknya yang balita itu sungguh merepotkan, apalagi Yu sop itu Orang Tua tunggal. Ketika aku menyarankan salah seorang anaknya di titipkan di Panti Asuhan 'Aisyiyah, agar lebih terjamin pendidikan dan hidupnya, dia menlak dengan alasan "Kasihan". Aduuuuuuh....Bathinku lebih kasihan mana? sekarang untuk mendidik anak sebanyak itu yu sop tidak akan sanggup,ya kalo yu sop berpendidikan, bahkan melatih anak membuang sampah pada temanya saja tidak bisa, belum biaya endidikan, dengan gaji seorang pekerja RT tidak akan sanggup menghidui dengan layak, apalagi dengan 5 anak.
Padahal di Panti Asuhan, anak nya bisa terawat, pendidikannya terjamin, dan letaknya juga tidak jauh dari rumah. Lingkungannya juga baik.
Ah Yu Sop yu sop, ternyata keras sekali orangnya. Mestinya dengan keadaan dia sekarang dia harus menurut kami.
Aku kadang berfikir? dosa apa yang dilakukan yu sop hingga nasibnya seperti itu. Apa dia dulu suka membangkang pada orangtua?atau pernah menyakiti orang lain?
ternyata setelah kutelusuri, keluarganya terceri berai, saling tidak akur, bahkan rangtua YU Sop, yang dipurworejo sekarang sudah pindah di Kebumen, entah dimana, Adiknya yang perampuan merebut suami orang, dan tinggal di kios semi permanen yang sangat sempit dekat jalan. Kondisinya lebih mengenaskan dibanding yu sop.
Ah...aku tidak habis fikir...
Rantai kemiskinan...itulah faktanya. Pendidikan lah yang bisa merrubah semua itu. 3 anaknya yang masih kecil masih bisa dirubah jalurnya. Semua harus seklah, dan memiliki ketrampilan, aku dan suami pernah menyarankan agar dimasukkan ke pondok pesantren. Dengan biaya kami tentu saja. tapi belum tentu yu sop nya mau...hahh...susah deh..sekali lagi dengan alasan...."Kasihan...

05 Oktober, 2010

Semua orang bisa Ber Qurban

Baru saja saya mendapat telfon dari salah satu sekolah, yang akan mengadakan pemotongan hewan Qurban di salah satu desa. sekolah itu meminta bantuan hewan Qurban untuk di sembelih dan akan di bagikan di sebuah desa terpencil. Rupanya sekolah tersebut belum mendapatkan satu orangpun yg akan menyumbangkan hewan qurban untuk dipotong. Selama ini, banyak sekali orang yg tidak berkurban, hanya karena tidak bisa membeli 1 sirkah kambing. harga di pasaran 1 kambing sekitar 1.300.000,-.sehingga yang berkurban hanya orang2 yang mampu memebeli 1 kambing. padahal menurut saya, orang biasa pun harus berkurban. Misalkan kemampuan seseorang hanya menyumbang 300.000,-, maka bisa di koordinir mencari 5 orang untuk membeli 1 kambing. Begitupun yang lain, misalkan mampunya hanya 100.000,atau berapapun, asal bisa dikoordinasikan dengan baik, menurut saya gak masalah. Contoh : Jika bisa mengumpulkan 13 orang dengan iuran masing2 100.000, sudah bisa membeli 1 ekor kambing. Jadi semua orang bisa berkorban,semakin banyak yg berbuat baik, dan semakin banyak hewan yg disembelih sehingga , semakin banyak pula warga miskin yg mendapat/menikmati hewan kurban.

04 Oktober, 2010

FOKUS

"It takes 20 years to build a reputation and five minutes to ruin it.
If you think about that, you'll do things differently" ~~ Warren Buffet



Kutipan Warren Buffet diatas, sungguh menjadi pengingat dan penyemangat bagiku. Apalagi dalam bisnis. Reputasi sangatlah penting. Bagaimana menjaga kepercayaan konsumen kepada produk kita.Aku bergelut di dunia bisnis, khususnya produksi genteng mulai tahun 1998. Waktu itu, Orangtuaku memberi / mewariskan pabrik padaku untuk dikelola. Sistemnya hasil produksiku disetorkan ke ibu. Karena hasil produksiku sudah pasti ada yang membelinya, yaitu orangtuaku, hal tersebut ternyata menimbulkan aku menjadi sosok yang manja. Sama sekali tidak berfikir. Karena sudah pasti dapat uang.Jarang sekali aku menengok pabrik. Aku sama sekali tidak punya perasaan memiliki pabrik tersebut. Lumayan jumlahnya ada 3 unit, semua mengerjakan satu jenis genteng yaitu jenis plentong.
Karena Krisis moneter, Perusahaan orangtua mengambil kebijakan agar mengurangi jumlah cabang genteng matang, termasuk perusahaanku.
Akhirnya setelah beberapa tahun kami mengikuti orangtua, mulailah kami mengelola pabrik sendiri. Hasil produksi kami tidak semuanya dibeli oleh Perusahaan orangtua.Kami harus berpikir dan bekerja keras, kemana menjual produk kami, jika perusahaan orangtua tidak membelinya.
Kami berpikir keras, bagaimana menggaji karyawan, padahal belum ada pemasukan dari penjualan genteng. Dulu, ketika masih dibawah perusahaan Orangtua, kami mau bon kayu, gaji karyawanam, bahkan bon pribadi bisa. tai sekarang? kemana lagi?
Sepertinya kami mulai dari nol lagi. kami mulai peduli, kenapa Hasil produksi kami kadang-kadang muda, bahkan rusak. Yah,kadang kami menyalahkan tukang bakarnya, atau salah dalam waktu proses pengeringan, atau kayu yang dipakai waktu pembakaran kurang kering.
Itupun berlangsung cukup lama, kami tidak meimilki jawaban untuk semua pertanyaan diatas.
Dan karena keputus asaan kami, kami mulai mengganti tukang garang proses penghangatan genteng). Tukang Bakarnya pun kita ganti. Hasilnya cukup memuaskan, genteng kami hasilnya semakin baik, warna cukup cerah.Jadi inti jawaban di atas, karena tukang bakarnya kurang profesional. yang pertama tukang garang memang sudah sangat tua, kadang dalam proses produksi ditinggal tidur, dan tukang bakarnya, meski masih belum begitu muda,entah kenapa sepertinya tidak memahami tobong tersebut. masa berkali-kali membakar tdk bisa mengerti, mungkin bukan soulmate kali yaaaaaaaaaa...:p
Itulah lika-liku perjalanan bisnis kami, belum tentu, karena kami keturunan ebisnis yang sudah malang melintang di dunia genteng, kami bisa menjalaninya dengan mudah. halangan dan rintangan luar biasa banyaknya. Pernah suatu hari, kami harus menggaji karyawan padahal kami tidak ada uang. Belum ada pemasukan, sementara pengeluaran untuk operasioanal segudang. kami harus menjual perhiasan kenang2 an...hiks. Gak papalah, demi karyawan, kami rela. Dalam hadist nabi, bayarlah segara sebelum keringat mmereka kering. Mereka sudah bekerja.Dan kami harus bertanggung jawab membayarnya. bagaimanapun caranya akan kami tempuh.
12 Tahun perjalanan kami di dunia bisnis usaha genteng, belumlah seberapa. Saat saat inipun, kami masih sering goyah. Ditengah persaingan yang begitu gila, kami sering lemah.Banyaknya genteng logam, menurunnya daya beli masyarakat, ditambah lagi di musim penghujan seperti ini, Biaya produksi besar, dan pembangunan rumah pun seakan mandeg menunggu musim kering. beberapa saudara kami yang dulu fokus di genteng banyak yang berpindah haluan. Bisnis Genteng tidak seperti dulu, sekarang biaya tenaga dan bahan baku sanagat tingggi, keluh mereka. Mereka lebih menyarankan kami utuk membeli genteng saja di pengrajin, dan menjualnya. Dari pada pusing2 memikirkan bahan baku, kayu bakar, belum karyawan.Aku mengamati, memang pabrik-pabrik genteng muali sedikit tidak seprti 20 tahun lalu ketika jaya-jayanya. Bahkan, tanteku pernah bercerita, ketika beliau ikut perusahaan orangtuaku dulu, hanya memerlukan 3 kali setoran genteng, sekitar 40.000 genteng, sudah bisa naik haji. jaman dulu pengusaha genteng banyak sekali yang pergi naik haji karena usaha genteng ini. Bandingkan dengan sekarang..Jauh..."katanya.Tapi kami saling mengingatkan aku dan suami -red), suamiku sering lebih kuat dibanding aku, dia cukup yakin usaha ini masih bisa eksis. Dia selalu mengingatkanku, jangan mudah goyah dengan pengaruh rang lain. Kita sudah yakin dan punya niat baik,kenapa harus mundur.
Benar juga kata suamiku, aku jadi teringat lagi kutipan Wanner buffet diatas. butuh 20 tahun untukmembangun reputasi/kepercayaan. Kami baru mulai...dan sudah putus sa, bagaimana ini...?
Kalo aku menutup usaha ini, akan ada 50 kepala keluarga yang kehilangan pekerjaan. Jika setiap keluarga memiliki 3 anggota keluarga,maka akan ada 150 orang yang tidak pasti kehidupannya,kata suamiku.
Hemmm, aku kembali merenung, mencerna kembali kata-katanya.
Benar, setiap hambatan dan godaan pasti akan ada dalam setiap usaha. Aku harus kuat. Apa jadinya aku tanpa dirimu ya...;)
Aku ini orangnya mudah terpengaruh. Mudah goyah.
Mudah-mudahanan, seiring waktu berlalu, aku bisa lebih tahan banting menghadapi kerasnya dunia ini. Menghadapi betapa banyaknya hambatan di dunia usaha. Bagi Warren Buffet perlu 20 tahun membangun sebuah kepercayaan. dan aku akan mencamkan kata-katanya, dan melakukannya.Tunggu aku Warren Buffet...aku akan menyalip dirimu....:))