06 Oktober, 2010

Menanam Pohon

Hari ini, aku dan suamiku pergi ke tempat penjualan bibit tanaman. Rencananya, kami akan menanam pohon sengon atau albasia di belakang rumah.Tapi ketika sampai di tempat tersebut bibit sengonnya kecil-kecil. Dan jumlahnya hanya lima. kami jadi ragu. Akhirnya kami membeli bibit jabon. Harganya lumayan mahal jika dibandingkan dengan bibit sengon. Harga bibit sengon hanya 500,- sementara Bibit jabon 2000,-. Kebetulan Penjualnya memperlihatkan tanaman jabon yang sudah agak besar, di dekat jalan. "Itu mbak, pohon jabon yang sudah berumur 2 tahun," katanya. Aku melihat jajaran pohon jabon yang lumayan agak besar, dan daunnya banyak. Wah kelihatannya bagus juga. Akhirnya aku dan suamiku membelinya sebanyak 20 bibit.Uang 40 ribu kami keluarkan untuk membeli bibit jabon. Tak lupa kami juga membeli satu bibit pohon mangga untuk ditanam di depan rumah. Pohon cemara akan kami ganti dengan mangga. Sebenarnya kami sudah punya dua pohon mangga, yang satu dibelakang rumah kami, dan yang satu di depan lokasi pabrik kami dibelakang rumah kami. Pohon mangga yang dibelakng rumah sudah beberapa tahun ini berbuah, Mangga dengan jenis manalagi ini sangat manis. Belum matang saja sudah manis. Sementara pohon mangga yang di depan pabrik belum ernah berbuah. Dulu ketika suamiku menanam nya , beliau pesimis, mangganya akan hidup. tapi sekarang sudah besar.
Tahun inim, kami mempunyai rencana akan menanam pohon, selain untuk penghijauan, juga baik untuk penyerapan air, dan mencegah Global Warming (Caileeeh...)juga untuk investasi atau tabungan. Tanaman jabon mempunyai nilai ekonomis. Ini sekilas catatan tanama jabon yang aku ambil dari blog sebelah

Jabon (Anthocephalus cadamba) Merupakan salah satu jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ketinggian 0 – 1000 m dpl

Saat ini Jabon menjadi andalan industri perkayuan, termasuk kayu lapis, karena Jabon memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya termasuk sengon/albasia. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, keunggulan tanaman jabon dapat diuraikan dari beberapa sisi, diantaranya adalah:

    • diameter batang dapat tumbuh berkisar 10 cm/th
    • Masa produksi jabon yang singkat – hanya 4 – 5 tahun
    • Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus
    • Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri (self purning)
  1. PERTUMBUHAN

    pertumbuhan sangat cepat dibandingkan dengan kayu keras lainnya termasuk bila dibandingkan dengan sengon (albasia), Jabon tergolong tumbuhan pionir sebagaimana sengon. Ia dapat tumbuh di tanah liat, tanah lempung podsolik cokelat, atau tanah berbatu. Sejauh ini jabon bebas serangan hama dan penyakit, termasuk karat tumor yang kini banyak menyerang sengon.

    BATANG
    Ciri dan karakteristik batang jabon adalah : Permukaan kayu licin serta arah tegak lurus, berwarna putih kekuningan mirip meranti kuning, batang mudah dikupas, dikeringkan, direkatkan, bebas dari cacat mata kayu dan susutnya rendah.

    PENANAMAN dan PERAWATAN
    Jabon merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang tidak memerlukan banyak perlakuan khusus dalam budidayanya.

    PEMASARAN
    Karena jenis kayunya yang berwarna putih agak kekuningan dan tanpa terlihat seratnya, maka kayu jabon sangat dibutuhkan oleh industri kayu lapis (plywood), industri meubel, pulp, produsen peti buah, mainan anak-anak, korek api,
    Alas sepatu, Papan, Tripleks. Hal inilah yang menyebabkan pemasaran kayu jabon sama sekali tidak mengalami kesulitan.

    NILAI EKONOMI

    Budidaya tanaman jabon akan memberikan keuntungan yang sangat menggiurkan apabila dikerjakan secara serius dan benar. Perkiraan dalam 4 – 5 tahun mendatang, diperoleh dari penjualan 625 pohon berumur 4 – 5 tahun sebanyak 800 – 1.000 m3 per ha. Prediksi harga jabon pada 5 tahun mendatang Rp1,2-juta/m3. Dengan harga jual Rp1,2-juta per m3 dan produksi 800 m3, maka omzet dari penanaman jabon mencapai Rp960-juta per ha. Saat ini harga per m3 jabon berumur 4 tahun mencapai Rp716.000; umur 5 tahun, Rp837.000. Andai harga jabon tak terkerek naik alias Rp716.000 per m3, maka omzet dari budidaya jabon ‘hanya’ Rp572.800.000.

    PELUANG INVESTASI

    Menanam jabon bagaikan menanam emas, sebab kebutuhan kayu akan terus meninggi, karena saat ini pemerintah melarang penggunaan kayu bulat hasil tebangan hutan alam, akibatnya banyak industri tutup akibat kekurangan pasokan kayu, jadi pada masa mendatang, harga kayu jabon akan semakin meningkat terus.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar