06 Oktober, 2010

Suka Miskin

Suka miskin, aku tertarik dengar kata-kata itu, karena Film Laskar Pelangi. RUpanya karena kemiskinan yang cukup lama mendera bagsa Indnesia, mengakibatkan banyak masyarakat memang suka miskin. Memelihara kemiskinan.
Pembagian BLT, membuat banyak orang yang dengan senang hati mengaku misikin. AGar dapat uang gratis dari pemerintah.Pemerintahnya juga ngawur. Selah-lah Menjaga agar masayarakat senang "nyadong" alias meminta-minta.
Yu Sop, pekerja rumah tanggaku, yang baru diusir suaminya, dan harus membiayai kelima anaknyapun begitu. Kedua anaknya kebuetulan sudah agak dewasa, jadi tidak begitu merepotkan. Nah ketiga anaknya yang balita itu sungguh merepotkan, apalagi Yu sop itu Orang Tua tunggal. Ketika aku menyarankan salah seorang anaknya di titipkan di Panti Asuhan 'Aisyiyah, agar lebih terjamin pendidikan dan hidupnya, dia menlak dengan alasan "Kasihan". Aduuuuuuh....Bathinku lebih kasihan mana? sekarang untuk mendidik anak sebanyak itu yu sop tidak akan sanggup,ya kalo yu sop berpendidikan, bahkan melatih anak membuang sampah pada temanya saja tidak bisa, belum biaya endidikan, dengan gaji seorang pekerja RT tidak akan sanggup menghidui dengan layak, apalagi dengan 5 anak.
Padahal di Panti Asuhan, anak nya bisa terawat, pendidikannya terjamin, dan letaknya juga tidak jauh dari rumah. Lingkungannya juga baik.
Ah Yu Sop yu sop, ternyata keras sekali orangnya. Mestinya dengan keadaan dia sekarang dia harus menurut kami.
Aku kadang berfikir? dosa apa yang dilakukan yu sop hingga nasibnya seperti itu. Apa dia dulu suka membangkang pada orangtua?atau pernah menyakiti orang lain?
ternyata setelah kutelusuri, keluarganya terceri berai, saling tidak akur, bahkan rangtua YU Sop, yang dipurworejo sekarang sudah pindah di Kebumen, entah dimana, Adiknya yang perampuan merebut suami orang, dan tinggal di kios semi permanen yang sangat sempit dekat jalan. Kondisinya lebih mengenaskan dibanding yu sop.
Ah...aku tidak habis fikir...
Rantai kemiskinan...itulah faktanya. Pendidikan lah yang bisa merrubah semua itu. 3 anaknya yang masih kecil masih bisa dirubah jalurnya. Semua harus seklah, dan memiliki ketrampilan, aku dan suami pernah menyarankan agar dimasukkan ke pondok pesantren. Dengan biaya kami tentu saja. tapi belum tentu yu sop nya mau...hahh...susah deh..sekali lagi dengan alasan...."Kasihan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar