10 Maret, 2013

Ada cinta dalam secangkir Teh

Aku bisa merasakan
Langkah kakimu menuju dapur
Lngkah kakimu mengambil cangkir, lambar
Langkah kakimu menuangkan teh ke dalam cangkir, dan menyeduhnya
Dan aku tahu
Langkah kakimu sedang menuju ke arahku
Untuk memberikan secangkir teh hangat untuk ku
Terima kasih sayangku

KISAH SURAT NABI MUHAMMAD KEPADA HERAKLIUS


KISAH SURAT RASULULLAH SAW KEPADA RAJA HERAKLIUS ROMAWI

Berikut Isi suratnya
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad utusan Allah untuk Heraklius Kaisar Romawi yang agung. Salam bagi siapa yang mengikuti petunjuk. Salain dari pada itu, sesungguhnya aku mengajak kamu untuk memeluk Islam. Masuklah kamu ke agama Islam maka kamu akan selamat dan peluklah agama Islam maka Allah memberikan pahala bagimu dua kali dan jika kamu berpaling maka kamu akan menanggung dosa orang orang Romawi.
“Katakanlah: Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimah (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebahagian kita menjadikan sebahagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahawa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.  (Surah Aali-Imran : 64)  [Sahih Al-Bukhari 1/4,5]
Kelanjutan Kisahnya
Dari Ibnu ‘Abbas r.a. katanya Abu Sufyan mengisahkan kepadanya dari mulut Abu Sufyan sendiri cerita berikut:  “Pada masa berlangsungnya perjanjian Damai antaraku dengan Rasulullah s.a.w., aku pergi berniaga ke Syam. Ketika itu aku sedang berada di sana, disampaikan orang sepucuk surat dari Rasulullah s.a.w kepada Kaisar Heraklius (Hercules), penguasa Rumawi.

Yang membawa surat itu adalah Dihyah Al-Kalbi yang langsung menyerahkannya kepada Penguasa Basrah. Selanjutnya, Penguasa Basrah menyerahkan kepada Hiraklius. Hiraklius lalu bertanya: Apakah di sini terdapat seorang dari kaum lelaki yang mengaku sebagai nabi ini?
Mereka menjawab: Ya! Maka aku pun dipanggil bersama beberapa orang Quraisy lainnya sehingga masuklah kami menghadap Hiraklius. Setelah mempersilakan kami duduk di hadapannya,
Hiraklius bertanya: Siapakah di antara kamu sekalian yang paling dekat nasabnya dengan lelaki yang mengaku sebagai nabi ini? Abu Sufyan berkata: Lalu aku menjawab: Aku.
Kemudian aku dipersilakan duduk lebih dekat lagi ke hadapannya sementara teman-temanku yang lain dipersilakan duduk di belakangku. Kemudian Hiraklius memanggil juru terjemahnya dan berkata kepadanya: Katakanlah kepada mereka bahwa aku akan menanyakan kepada orang ini tentang lelaki yang mengaku sebagai nabi itu. Jika ia berdusta kepadaku, maka katakanlah bahwa ia berdusta.
Abu Sufyan berkata: Demi Allah, seandainya aku tidak takut dikenal sebagai pendusta, niscaya aku akan berdusta. Lalu Hiraklius berkata kepada juru terjemahnya: Tanyakan kepadanya bagaimana dengan keturunan lelaki itu di kalangan kamu sekalian?
Aku menjawab: Di kalangan kami, dia adalah seorang yang bernasab baik. Dia bertanya: Apakah ada di antara nenek-moyangnya yang menjadi raja?
Aku menjawab: Tidak. Dia bertanya: Apa kamu sekalian menuduhnya sebagai pendusta sebelum dia mengakui apa yang dikatakannya? Aku menjawab: Tidak.
Dia bertanya: Siapakah pengikutnya, orang-orang yang terhormatkah atau orang-orang yang lemah?
Aku menjawab: Para pengikutnya adalah orang-orang lemah. Dia bertanya: Mereka semakin bertambah ataukah berkurang?
Aku menjawab: Bahkan mereka semakin bertambah.
Dia bertanya: Apakah ada seorang pengikutnya yang murtad dari agamanya setelah dia peluk karena rasa benci terhadapnya?
Aku menjawab: Tidak.
Dia bertanya:Apakah kamu sekalian memeranginya?
Aku menjawab: Ya.
Dia bertanya: Bagaimana peperangan kamu dengan orang itu?
Aku menjawab: Peperangan yang terjadi antara kami dengannya silih-berganti, terkadang dia mengalahkan kami dan terkadang kami mengalahkannya.
Dia bertanya: Apakah dia pernah berkhianat?
Aku menjawab: Tidak. Dan kami sekarang sedang berada dalam masa perjanjian damai dengannya, kami tidak tahu apa yang akan dia perbuat. Dia melanjutkan: Demi Allah, aku tidak dapat menyelipkan kata lain dalam kalimat jawaban selain ucapan di atas.
Dia bertanya lagi: Apakah perkataan itu pernah diucapkan oleh orang lain sebelum dia?
Aku menjawab: Tidak.
Selanjutnya Hiraklius berkata kepada juru terjemahnya: Katakanlah kepadanya, ketika aku bertanya kepadamu tentang nasabnya, kamu menjawab bahwa ia adalah seorang yang bernasab mulia. Memang demikianlah keadaan rasul-rasul yang diutus ke tengah kaumnya.
Ketika aku bertanya kepada kamu apakah di antara nenek-moyangnya ada yang menjadi raja, kamu menjawab tidak. Menurutku, seandainya ada di antara nenek-moyangnya yang menjadi raja, aku akan mengatakan dia adalah seorang yang sedang menuntut kerajaan nenek-moyangnya.
Lalu aku menanyakan kepadamu tentang pengikutnya, apakah mereka orang-orang yang lemah ataukah orang-orang yang terhormat. Kamu menjawab mereka adalah orang-orang yang lemah. Dan memang merekalah pengikut para rasul.
Lalu ketika aku bertanya kepadamu apakah kamu sekalian menuduhnya sebagai pendusta sebelum dia mengakui apa yang dia katakan. Kamu menjawab tidak. Maka tahulah aku, bahwa tidak mungkin dia tidak pernah berdusta kepada manusia kemudian akan berdusta kepada Allah.
Aku juga bertanya kepadamu apakah ada seorang pengikutnya yang murtad dari agama setelah ia memeluknya karena rasa benci terhadapnya. Kamu menjawab tidak. Memang demikianlah iman bila telah menyatu dengan orang-orang yang berhati bersih.
Ketika aku menanyakanmu apakah mereka semakin bertambah atau berkurang, kamu menjawab mereka semakin bertambah. Begitulah iman sehingga ia bisa menjadi sempurna.
Aku juga menanyakanmu apakah kamu sekalian memeranginya, kamu menjawab bahwa kamu sekalian sering memeranginya. Sehingga perang yang terjadi antara kamu dengannya silih-berganti, sesekali dia berhasil mengalahkanmu dan di lain kali kamu berhasil mengalahkannya. Begitulah para rasul akan senantiasa diuji, namun pada akhirnya merekalah yang akan memperoleh kemenangan.
Aku juga menanyakanmu apakah dia pernah berkhianat, lalu kamu menjawab bahwa dia tidak pernah berkhianat. Memang begitulah sifat para rasul tidak akan pernah berkhianat.
Aku bertanya apakah sebelum dia ada seorang yang pernah mengatakan apa yang dia katakan, lalu kamu menjawab tidak. Seandainya sebelumnya ada seorang yang pernah mengatakan apa yang dia katakan, maka aku akan mengatakan bahwa dia adalah seorang yang mengikuti perkataan yang pernah dikatakan sebelumnya.
Dia melanjutkan: Kemudian Hiraklius bertanya lagi: Apakah yang ia perintahkan kepadamu?
Aku menjawab: Dia menyuruh kami dengan shalat, membayar zakat, bersilaturahmi serta membersihkan diri dari sesuatu yang haram dan tercela.
Hiraklius berkata: Jika apa yang kamu katakan tentangnya itu adalah benar, maka ia adalah seorang nabi. Dan aku sebenarnya telah mengetahui bahwa dia akan muncul, tetapi aku tidak menyangka dia berasal dari bangsa kamu sekalian. Dan seandainya aku tahu bahwa aku akan setia kepadanya, niscaya aku pasti akan senang bertemu dengannya.
Dan seandainya aku berada di sisinya, niscaya aku akan membersihkan segala kotoran dari kedua kakinya serta pasti kekuasaannya akan mencapai tanah tempat berpijak kedua kakiku ini.
Dia melanjutkan: Kemudian Hiraklius memanggil untuk dibawakan surat Rasulullah saw. lalu membacanya. Ternyata isinya adalah sebagai berikut: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Pemurah, dari Muhammad, utusan Allah, untuk Hiraklius, Penguasa Romawi. Salam sejahtera semoga selalu terlimpah kepada orang-orang yang mau mengikuti kebenaran.
Sesungguhnya aku bermaksud mengajakmu memeluk Islam. Masuklah Islam, niscaya kamu akan selamat. Masuklah Islam niscaya Allah akan menganugerahimu dua pahala sekaligus. Jika kamu berpaling dari ajakan yang mulia ini, maka kamu akan menanggung dosa seluruh pengikutmu.
(Wahai Ahli Kitab, marilah kepada suatu kalimah ketetapan yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita mempersekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak pula sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain daripada Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri kepada Allah).
Selesai dia membaca surat tersebut, terdengarlah suara nyaring dan gaduh di sekitarnya. Lalu dia memerintahkan sehingga kami pun segera dikeluarkan. Lalu aku berkata kepada teman-temanku ketika kami sedang menuju keluar, Benar-benar telah tersiar ajaran Ibnu Abu Kabasyah, dan sesungguhnya dia benar-benar ditakuti oleh Raja Romawi.
Abu Sufyan berkata: Aku masih terus merasa yakin dengan ajaran Rasulullah s.a.w. bahwa ia akan tersiar luas sehingga Allah berkenan memasukkan ajaran Islam itu ke dalam hatiku.  [Hadis 1745 jilid 3 sahih Muslim]

09 Maret, 2013

Ke Solo with Prameks




Ini  Gambar suasana diatas kereta Prameks dari Solo menuju Kutoarjo, (mirip di Jepang ya...hakhakhak...).

Jam 15.15 wib kereta Tujuan Kutoarjo ini penuh sesak oleh penumpang. Kami tak mendapatkan tempat duduk, akhirnya kamipun  berdiri. Banyak juga orang yang lesehan dan duduk diatas lantai.

Akhirnya karena perjalanan menuju kutoarjo sekitar 3 jam, akupun duduk di lantai, dan tertidur sambil menunduk...sesuatu banget

Tapi ketika berangkat, tempat duduk tidak sepenuh ketika pulang, kami mendapatkan tempat duduk yg nyaman, dan ketika berangkat aku bisa membaca buku "Muhammad " lumayan banyak.

Kebetulan Aku berangkat berdua dengan suamiku tercinta. Berangkat dari Kebumen menuju Kutoarjo dengan kendaraan  Pribadi kami, lalu kami parkir di stasiun kutoarjo. Lalu kami ke solo dengan kereta Prameks ini. Kereta Prameks ini cukup nyaman, dan harga 20.000,- sangat cocok dengan kantong kami..:)
Dan kantong orang orang lain tentu saja. 
Coba kalo naik mobil Pribadi, sudah capek, macet...bensin mahal pula.
Ngurangi polusi juga kan? tapi herannya kenapa jadwal Prameks malah dikurangi? Pemerintah memang aneh...


Perjalanan kami ini,  dalam rangka menengok Bapak teman kami yang sakit parah di RS Muwardi Solo. Beliau sakit Prostat,  setelah operasi Prostat tersebut, terjadi komplikasi lain, diantaranya jantung dan ginjal. Keadaannya sangat parah dan sekarang beliau mengalami  koma, Semoga beliau diberi kemudahan dan segera pulih dari sakitnya. Amin.

Selepas dari RS Muwardi, kami mampir ke Rumah sahabatku Dewi, di Babadan Baru, di daerah Kampung Laweyan menggunakan Taxi. Dari RS Muwardi menuju Laweyan  yang cukup  jauh, kami mengeluarkan uang 35.000 saja.

Setelah ditraktir bakso "Kebon jati" milik  temanku dewi, akhirnya jam setengah tiga siang kami menggunakan motor menuju stasiun untuk pulang. Kami berboncengan , sementara karyawana dewi mengikuti dari belakang. Lalu motornya diparkir di stasiun. Dewi tidak bisa mengantar karena harus menjaga anak anak. Siapa yg akan mengambil motor itu? hihi mungkin suaminya fauzan...:D

Karena  Jadwal Prameks Solo- kutoarjo hanya ada jam hanya ada 2 kali, yaitu jam 08.00 dan 15. 15, akhirnya kamipun bergegas pulang. Sampe Kutoarjo sekitar pukul 18.00 Wib.

Kami melanjutkan perjalanan dengan mobil ke kebumen, dan sampai rumah tepat pukul 19.00 Wib. Anak anak ku yg manis Nadia dan Jasmina  sudah menyiapakan teh poci. Ah..lelahpun seketika hilang....

05 Maret, 2013

Mandiri Tanpa Korupsi




Setiap kami berolahraga di alun alun, kami selalu menjumpai ibu ini, Namanya saya lupa, besok saya tanyakan lagi. Dia umurnya sekitar 37 tahun tapi wajahnya jauh lebih tua dari usianya. Mungkin karena penderitaan hidup. aku sendiri jarang jajan di alun alun, tadi aku ingin sekedar menyenangkan hatinya membeli minuman, tapi ternyata aku tak bawa uang. Ibu ini meski kakinya tak sempurna, dia setiap hari bekerja keras demi hidup diri dan keluarganya, dia mandiri tanpa korupsi. Aku lebih hormat kepada Ibu satu ini dibanding para pejabat yang setiap hari bekerja menunggu gajian dari pemerintah, tapi sering korupsi waktu dan uang. Ibu ini lebih bermartabat, dengan tangannya dia berusaha mandiri, tanpa harus menggantungkan hidupnya pada pemerintah. Dia rela berpanasa panas, untuk sesuap nasi yang halal..Salut bu...