12 Juni, 2013

Bunda Bunda hebat

Aku bersyukur, mempunyai ibu yang luarbiasa, beliau  seorang Ibu yang sudah sejak 1997 menjanda, dan tetap tegar  dan sabar mendidik kami ke 7 putra putrinya agar menjadi anak anak yang sholeh, Meski sudah menjanda, dan semakin hari usia tak muda lagi, bunda, juga tetap aktif di organisasi sosial di Aisyiyah, begitupun bunda mertua, adalah seorang yang tegas dan disiplin serta sangat menyayangi putra putrinya. Beliau seorang aktivis juga di Aisyiyah Tegal . Aku bersyukur memiliki bunda bunda yang hebat. Dan mereka berdua menjadi inspirasiku untuk banyak berbuat bagi sesama, untuk itu perjuangan adalah sampe titik darah penghabisan, perjuangan untuk menjadikan masyarakat lebih baik, sampe tutup usia kita.

Jika banyak ibu  atau nenek nenek diluarsana yanga hanya menimang cucu, Ibu tetap aktif  rapat dan berfikir serta bergerak untuk berjuang di masyarakat. Menimang cucu sudah pasti, tapi itu tetap menjadi tugas anak anak nya untuk merawat dan mendidik anak anaknya sendiri.
Kadang kadang aku sedih jika melihat, nenek - nenek yang harus mengasuh cucu-cucu mereka,  sementara Ibu mereka malah enak enakan .
Sudah kewajiban orangtua yang melahirkan untuk merawat bayinya sendiri, bukan malah diserahkan pada sang nenek. Sang nenek boleh saja, tapi tidak semua diserahkan pada nenek. Dimana tanggung jawab orang tua?

Jika banyak para ibu diluarsana mengharap anak anak yang sukses secara materi, ibu kami adalah ibu2 yang mengharapkan anak anaknya menjadi anak yang sholeh yang mau berjuang dan peduli pada masyarakat.

Pernah suatu ketika, adikku membeli mobil Alpard, lalu ibuku berkata :
"Kenapa kamu beli mobil alpard? ibu gak bangga kamu pake mobil alpard..Ibu lebih bangga jika kamu  menjadi anak yg sholeh dan tetap menjalankan shalat"

Dan ternyata, sepertinya kata kata ibu manjur, Mobil alpardnya pun kini sudah tak berbekas lagi. Ibu khawatir jika menggunakan mobil mewah membuat adikku menjadi sombong, karena pada dasarnya dia belum mampu untuk memilikinya.

Dulu, waktu kuliah, aku bercita cita jika menikah, terus punya anak, bahagia, ya sudah. Aku tidak pernah berfikir kalo sekarang aku aktif di organisasi sosial. Sama sekali tidak.

Baru setelah mengenal suamiku, dan aku sepertinya di tunjukan pada jalan yang lebih baik.Terimakasih honey..:)

Dulu Bapakku adalah seorang pengurus Muhammadiyah juga, hanya karena mungkin aku masih kuliah, aku tidak sempat kenal dengan organisasi. Kenal organisasi hanya IPM, dan sesekali ikut organisasi kemahasiswaan hanya  sebagai pelengkap penderita. Menjalankan organisasi yang sebenarnya baru aku lakukan sekarang.Di Nasyiatul Aisyiyah dan Aisyiyah.

Dan rupanya, jiwaku ada disana, Aku bahagia bisa memberikan sesuatu pada orang lain, baik berupa tenaga, fikiran ataupun materi.

Mudah2an aku bisa istiqamah seperti Bunda bunda ku yang di usia senja tetap berkiprah dan berguna bagi masyarakat.

Robbana Laa tuzigh quluubana ba'da id hadaitana wa nsurna 'alal qaumil kafiriiin...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar