18 Juni, 2013

ISSABELLA

Selepas berthawaf  di  alun alun, hanya 2 putaran sih...:), aku istirahat sebentar di bangku taman. Sambil menunggu suami  yang sedangn menyelesaikan joggingnya -- - biasanya doi thawaf  7 kali,  yah itung2 kaya thawaf mengelilingi ka'bah..:)

Sambil membuka buka Hape ku, tiba tiba aku dikejutkan dengan tepukan seseorang.
Pluk Pluk...dadaku berdegub kencang, aku berbalik dan memandang  ke arah tepukan itu.

Seorang gadis hitam manis yang ramah,  cukup sehat, berusia kurang lebih 13 tahun, memakai jilbab,  berkacamata dengan frame pink, berbaju seragam smp negri 2 gombong lengan pendek, dan bercelana panjang,bajunya agak sedikit kotor,   menggendong tas sekolah, dan  bersepatu kets , jalannya gagah.

"Minta...uang...," katanya merajuk sambil tersenyum.
Kata-katanya kurang jelas, sepertinya dia kesulitan bicara.  Bicaranya  pelo.
Aku bertanya padanya ," siapa namamu."
Dia menjawab : isabela, dari jakarta, dengan suara pelo nya.
Dia tersenyum, dia gadis yang ramah.
Lalu aku ajak gadis itu duduk di bangku disebelahku. Banyak orang memandang kami,  Mungkin Orang2 berpikir anak itu kurang waras dan heran megapa aku mengajaknya bicara.
"Namamu bagus sekali, kataku, "
"seperti sebuah lagu, "kataku  sambil tersenyum
Lalu akupun mengajaknya bernyanyi ,"Isabela adalah...kisah cinta dua dunia...mengapa kita berjumpa...namun akhirnya terpisah...,"
Dan isabellapun tertawa, kebekuan pun mencair.

Tak seperti peminta minta lain,  aromanya wangi.
Ya, Aroma wangi tercium dari badannya. "Kamu wangi sekali?, 'Kataku.
Habis mandi ya, " kataku lagi
"Masa sih kamu dari jakarta? yang bener, dari kebumen aja kali," kataku menggoda,
Diapun kembali tersenyum, dan tak menjawab apa apa.
"Minta uang...,' katanya lagi sambil tersenyum.
Lalu aku ajak gadis itu duduk di bangku disebelahku.
Isabella, duduk di sebelahku.
Dia mengeluarkan bekas bungkus permen ukuran besar, sebagai tempat untuk menyimpan uang hasil dia meminta minta.
Dia tumpahkan uangnya di bangku, dan memintaku untuk menghitungnya.
Uang ribuan dan recehan tergeletak di bangku. LAlu kami mulai menghitungnya.
"Seribu, dua ribu, tiga ribu, empat ribu, lima ribu, enamribu, tujuh ribu, delapan ribu, sembilan ribu, sepuluh ribu, sebelas ribu, lima ratus....semuanya sebelas ribu lima ratus rupiah.", kataku

Isabella pun tersenyum
Aku bertanya padanya, " em, kenapa kamu meminta minta, kamu kan harusnya sekolah?, tuh seragammu ada labelnya smp negri 2 gombong," kamu kelas berapa? kataku.
"dua, " katanya dengan suara pelo sambil tersenyum.
"Kamu smp gombong? kok disini, smp kebumen  kali ya,? kataku,".
 "Iya, katanya sambil tersenyum.
Akupun semakin bingung....:D
"Kamu tinggal dimana?,'" Pasar hewan ya? , "kataku asal.
 hehe entah kenapa tiba tiba "kata pasar hewan melintas di otakku.

"Minta uang," katanya lagi dengan suara pelonya.
" hemmmmm, mba gak bawa uang....(kebetulan aku  memang tidak membawa dompet).
lalu kutanyakan, " nih mbak aja gak punya jam tangan sebagus kamu,', Kamu malah lebih kaya dari mbak, kataku menggoda.

Isabella pun tersenyum

Lalu isabela memandang gerobak yang menjual mendoan, dan mengabil uang seribu rupiah dari bekas bungkus permen, "Aku mau beli mendoan," katanya masih dengan lafal yang tak jelas
Diapun membeli mendoan dengan uang seribu rupiah, dan dia mendapat 2 mendoan hangat dan 2 cabe cengis.
Lalu isabella pun makan mendoan dengan nikmat, dan menawariku satu buah. Aku menolaknya, karena aku sudah kenyang.
"terima kasih, aku sudah makan," kataku.
Lalu dia menghabiskan mendoannya.

Dari jauh suamiku sudah menungguku untuk pulang, lalu aku berpamitan dengan isabella yang ramah itu, dan diapun mencium tanganku dengan senyumannya yang ramah.

"Dadaaaaah,' Katanya manja.
Akupun menjawab " dadaaaaaaaaaaaaaaaah..."

Dia menuju Gazebo di dekat alun alun, dan duduk disana.
Itulah pertemuan singkatku ku dengan isabella, anak gadis yang ceria, tapi harus mencari uang dengan meminta minta dan aku yakin anak itu hanya disuruh, kasihan sekali...:(

Seandainya aku bisa bertemu dan berkomunikasi dengan baik, tapi sulit, karena dia ada keterbatasan dalam berbicara. Dan  mungkin aku  bisa mengunjungi rumahnya. Entah dia anak siapa, tapi anak itu sangat ramah, dan masih punya masa depan yang panjang, meski banyak kekurangan pada dirinya.Aku tau, dari keramahannya, dia mempunyai hati yang lembut...

Isabella, semoga nasib menuntunmu ke arah yang lebih baik, aku masih ingin berjumpa dan melakukan sesuatu untukmu, semoga Tuhan akan menolongmu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar