15 April, 2010

Belajar dari Forest Gump

Forest Gump bingung, menurut Ibunya, Hidup kita sudah takdir dan menurut Letnan Dan Hidup hanya melayang-layang terbawa angin, atau dua-duanya benar.
Yah menurutku dua-duanya benar. Kita tinggal menjalani takdir hidup ini, dan sekarang ini, mungkin aku sedang melayang2 terbawa angin. Aku gak tahu angin akan membawaku kemana. Yang pasti aku berusaha menjalani hidup ini dengan sebaik-baiknya yang aku mampu. Teringat dengan kata-kata Ibu Forest Gump, dia ditakdirkan menjadi Ibu Forest, dan dia menjalankan dengan sebaik-baiknya menjadi Ibu Forest yang baik. Forest mengatakan, ibu sudah melakukan yang terbaik. Bagaimana denganku, aku ditakdirkan menjadi anak dari Kedua orang tuaku, istri dari suamiku, dan Ibu dari kedua anakku.Aku gak yakin sudah melakukan yang terbaik bagi semuanya yang sudah menjadi takdirku. Tapi aku tetap berusaha. Lihatlah Forest, mungkin kisah cintanya tidak mulus, dia hanya memiliki waktu sebentar bersama Jenny, ketika kecil, dan ketika Jenny mau meninggal. Tapi jenny memberi hadiah luarbiasa kepada Forest yaitu anak yang pintar.
Dalam kesehariannya, memang Forest kelihatan bodoh, tapi sebenarnya dia tidak bodoh, kata Forest, bodoh adalah, orang yang bertindak bodoh.Aku tidak mau menjadi orang yang bertindak bodoh. Apa aku sedang bertindak bodoh sekarang ini? ahh...
Kadang aku suka bertindak bodoh ketika aku mengalami perasaan tertekan dan merasa dicurangi. Mestinya mungkin kita diam saja. Tapi emosi kadang tidak bisa terbendung. Tapi menurutku itu masih dalam batas wajar.Lo kok membela diri??? hihi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar