25 Juli, 2015

Pertanyaan Mira

Aku punya keponakan bernama Mira, dia mahasiswa Undip jurusan Sastra Inggris.
Anaknya tinggi dan manis.beberapa kali aku suka berbincang mengenai politik bersama Mira. Waktu itu lagi rame ramenya Ahok berkata kotor. Ya Ahok Gubernur Jakarta itu pas wawancara di Kompas tv berbicara 'TXI berkali kali, sudah diingatkan juga oleh Aiman Wicaksono, tapi ahok tetap tak bisa menahan diri.

Nah dari situlah cerita bermula. Lalu kemarin mira mennayakan lagi padaku, Gimana bude ana, masih sebel sama ahok? katanya. Ahok  kan berani lawan korupsi? barani menantang DPRD.

Thats right!! itu betul sekali mira.

Aku jawab, ahok bagus dimana mana bilang anti korupsi, aku sangat setuju itu, bahkan dulu aku rela bully foke demi jokowi ahok, padahal gue bukan orang jakarte, eh bela belain mereka juga, karena apa? dr media yg saya baca, ahok jokowi anti korupsi. Nah sekarang mereke sedang berkusa, untuk itu mereka pun harus terus diawasi, harusnya memenag sudah ada engawas, itu tugasnya DPRD, tapi rupanya pamor DPRD sedang anjlok di mata masayarakat. Jika Aho Vs DPRD, tentulah ahok yang mendapat simpati publik.

Tapi kita tidak boleh menutup mata . Kita tahu kan ada adagium "
power tends to corrupt but absolute power corrupts absolutely".

Meski ahok baik, atau dikesankan baik , kita tetap harus mengawasinya. Karena Ahok kini sedang berkuasa. Kalo DPRD tidak berkuasa, meski kita pun harus kritis pada siapapun yang menjabat jabatan publik. Jangan asal percaya, karena media bilang si A bersih, belum tentu bersih. Media juga banyak yang bayaran.

Sekarang kita bisa lihat dari laporan BPK kalo ada 72 item yag harus di tinjau ulang dalam pengelolaan Pemmrov Jakarta. termasuk pembelian Lahan Rumah sakit Sumber waras yang didindikasikan negara rugi 191M.

Dan terbukti, ahok pun akan mengembalikan dana tersebut. ini bukti bahwa Sebersih apapun ahok, dia harus di awasi, karena dia sedang berkuasa.

Dalam hal lain ada perlakuan khusuk terhadap ahok, Dalam Kasus Denny Indrayana, BPK menjerat denny karena dinyatakan melakukan hal yang tidak benar, padahal taka ada kerugian negara satu rupiah pun. Sementara dalam kasus ahok, ahok tidak diapa apakan padahal  jumlahnya ratusan milyar.

Disinilah kita harus terus mengkritisi Pejabat Publik siapapun dia, meski dia dinyatakan bersih oelh Media. Kita tahu kan Dahlan Iskan? kurang bersih apanya dia? tapi kita tetap harus mengawasinya.
Itulah pentingnya Control and Balance. Kontrol penting agar tak terjadi hal hal buruk di kemudian hari, karen satu ruiah yang dugunakan pejabat adalah milik rakyat, jadi harus bisa dipertanggungjawabkan.

Mau Ridwan Kamil, ahok, Jokowi,  semua yang dikatakan Media bersih, kita harus  tetap kritis, Apa iya? benarkah?...

begitu mira sayang...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar