23 April, 2025

Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.

Penafiran ayat ini berbeda beda ada yang menfsirkan suci itu berati suci dari hadats besr maupun kecil, tidak boleh memegangnya kecuali yang suci dari hadast.

Namun penafsiran yang lebih luas diantarnaya adalahSyaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia


1). Sebagaimana halnya lauh mahfuzh yang di atasnya tertulis huruf-huruf Al-Qur’an tidak dapat disentuh kecuali dengan tubuh yang suci, maka makna dari ayat-ayat Al-Qur'an hanya dapat dirasakan oleh hati yang suci, dan itulah hati orang-orang yang bertakwa.


2). Al-Bukhari mengomentari tentang firman Allah ta'ala: { لَّا يَمَسُّهُۥٓ } "tidak menyentuhnya..." beliau berkata: “Tidak seorang pun akan menemukan rasanya dan manfaatnya kecuali mereka yang beriman kepada Al-Qur'an, dan tidak ada yang mampu memikul kebenarannya kecuali orang-orang yang setia dengan keimanannya" Ibnu Hajar berkata: "maksudnya: bahwa tidak akan menemukan rasa dan manfaatnya kecuali orang yang beriman dan yakin bahwa itu berasal dari Allah ﷻ, Dialah orang yang bersuci dari kekafiran, dan hanya orang yang bersuci dari kebodohan dan keraguanlah yang akan membawa kebenarannya, bukan orang lalai yang tidak beramal dengannya”

Sebagaimana Utsman bin Affan pernah berkata bahwa  Orang yang hatinya bersih/suci tidak akan kenyang dengan Al Qur'an, ingin selalu membaca dan menadaburi nya .

Mungkin makna yang lebih luas lebih pada orang yang suci hatinya dari  kemusrikan, kesombongan, kebodohan , ketidak adilan, dan orang yg suci adalah orang yang selalu ingin memperbaiki dirinya yang jauh dari kesucian sehingga menjadi suci.'

Wallahu 'alam bishawab




Tidak ada komentar:

Posting Komentar