07 Mei, 2011

Duka Guru Swasta

Siang itu aku menemui Mba lili, dia pegawai administrasi di sekolah swasta.tepatnya SMK Muhammadiyah Kebumen.Kebetulan sedang ada promosi sekolahnya.Aku hanya sedikit membantu menyumbangkan banner buat promosi ,terus aku bertanya tanya tentang seluk beluk sekolah, yang bersekolah sekitar seratus anak dengan biaya SPP 85.000/anak/bulan. JAdi kalo semua anak membayar, terkumupllah itu uang sekitar 8.500.000. Gurunya berapa mbak? aku tanya begitu.dia menjawab sekitar 24 orang termasuk kepala sekolah. Kebetulan kepala sekolah nya seorang PNS, jad beliau menjadi kepala sekolah disana benar2 karena pengorbanan, Dia hanya mendapat transpot saja. MAri kita jumlahkan pendapatan sekolah tersebut.
8.500.000 kita bagi 23 orang= 369.500,-, kurang lebihnya segitu.

Mbak Lili menambahkan belum untuk biaya minum dan snack serta kebutuhan lainnya mbak.KAtanya ada tambahan sedikit dari Pemerintah daerah 200.000/bulan yang dibayarkan setiap 6 bulan sekali atau 1 tahun sekali.
Seandainya itu ditambahkan dengan gaji awal, aku hitung sekitar 569.500,-. Bagaimana bisa cukup hidup dengan penghasilan sebesar itu. Itu bukan angka pasti saya hanya mengira-ngira. Belum lagi untuk membayar Tenaga administrasi, penjaga sekolah dll.

Aku bisa merasakan duka dan keringat mereka memberi pelajaran dan pendidikan pada murid murid dengan penuh perjuangan. Yah, kalo bukan karena perjuangan, aku yakin mereka sudah tidak mau mengajar lagi.pasti sudah kaburrr!!!

Pahlawan Tanda Jasa sesungguhnya adalah Guru Swasta

Aku bertanya lagi pada temanku, apa tidak ada PNS yang diperbantukan di sekolah. Dia menjawab ada. Tapi, dia bercerita, kalo PNS tersebut seenaknya, mau ngajar, mau jalan-jalan, mau apa aja sesukanya.YA karena sudah mendapat gaji tetap dari pemerintah setiap bulannya, ,Katanya kecut,"

Hemmmm,Aku bergumam. Begitukah?.Yah ada ketidakadilan disini. Guru guru yang benar benar all out mengajar dan kebanyakan itu adalah guru swasta, malah mendapatkan penghasilan yang sangat kurang sementara, diluar sana banyak sekali PNS yang sudah digaji pemerintah, malah mengajarnya ogah ogahan.

What 's wrong?

Ada yang salah. Yaaa. salah!!!
Mestinya tidak seperti itu.

Mestinya, Pemerintah tidak membeda-bedakan guru swasta dan negri.Mereka sama-sama mengajar , Kenapa harus dibedakan?
Mungkin harusnya guru tidak usah diangkat menjadi PNS. JIka akhirnya membuat kecemburuan dengan guru lain nya.
Semua guru sama. Harusnya semua guru baik swasta ataupun negri, di beri penghasilan yang sama oleh negara, sesuai dengan masa bhakti mengajarnya.

Oh...padahal sebelum ada sekolah negri, sekolah swasta sudah ada terlebih dahulu untuk membebaskan manusia indonesia dari kebodohan.
Harusnya, Pemerintah yang cerdas berpikir!!!!.Merasa terbantu dengan adanya pihak swasta yang sudah membuka sekolah.

Apalagi kebanyakan sekarang ini, yang bersekolah di sekolah swasta, terutama di daerah, kebanyakan adalah warga yang sudah ditolak di sekolah negri dan banyak juga yang dari kalangan miskin.
BAyangkan jika sebagian warga miskin tidak membayar SPP, dari mana guru guru tersebut dibayar?.Organisasi punya keterbatasan masalah dana. Karena organisasi tidak hanya mengurusi masalah pendidikan saja.Dimana peran negara? Padahal Negara berkewajiban memberi pendidikan bagi rakyat.

Ini baru satu contoh.masih banyak lagi, sekolah swasta yang lain yang bernasib sama. Bahkan aku membaca ada yang hanya digaji 50.000 saja saudara saudara.
Oh God...

Semoga Para Pemimpin di negri ini segera bisa mengatasi hal ini.Semoga kita semua bukan termasuk orang orang yang dzolim.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar