04 Juni, 2011

Mendukung Suami 1000%


Kata Kyai Dahlan dalam Filem sang Pencerah :
"Hidup ini singkat, maka gunakanlah waktu sebaik baiknya tidak hanya untuk kepentinganmu saja, Pedulilah pada orang lain. Allah menyukai orang oarng yang peduli"

Semenjak menjadi ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah desember lalu, kesibukan suamiku bertambah, dulu sibuk juga, sekarang bisa 10 kali lipat sibuknya. Hampir setiap hari memikirkan Muhammadiyah.Ternyata begitu banyak persoalan, banyak majlis majlis yang tidak bekerja, dan yang paling tragis adalah majlis Pendidikan, sudah terlalu lama sekolah sekolah muhammadiyah dibiarkan tidur. dan selama ini tidak pernah ada yang membangunkan. Jika lama lama sekolah muhammadiya tidak mempunyai murid, sangat wajar. Wong gak pernah diurus.Tapi sekarang geliatnya Mulai muncul...

Kebetulan aku juga dipercaya menjadi Ketua Nasyiatul 'Aisyiyah kebumen, sebagai organisasi remaja putrinya Muhammadiyah, jadi bisa dibayangkan sibuknya kita berdua. Tapi dengan ini kami bisa saling memberi masukan.

Hampir setiap hari kami berdiskusi masalah organisasi, kadang2 sampe urusan bisnis kami sedikit agak terlantar, tapi alhamdulilah kami sudah memiliki asisten yang bisa mengatur semuanya, meskipun kadang2 harus ada kontrol juga.Sampe menjelang tidur malam, kami tetap berdiskusi masalah orgnisasi, sampe kami tertidur sendiri sendiri.

Aku percaya apa yang dilakukan kami insya allah akan bermanfaat, memang kami mengeluarkan tenaga, pikiran dan uang demi perbaikan masyarakat,lewat organisasi muhammadiyah, kami mempunyai cita cita agar masyarakat ke depan lebih baik lagi dan i ni kami lakukan dalam lingkungan muhammadiyah, muhammadiyah harus menjadi contoh bagi masyarakat, menjadi suri tauladan, dan untuk itu para pemimpin muhammadiyah harus menjadi pemimpin yg bisa menjadi contoh.

Seperti tutup ketemu botol, suamiku bertemu dengan Imam Robandi, beliau adalah Profesor dr ITS yang pernah kuliah di jepang, dan Pengurus PP Muhammadiyah bagian Dikdasmen.
Pak Robandi sangat bersemangat, sama seperti suamiku.Sepertinya mereka sangat cocok.
beberapa minggu yang lalu beliau mengisi seminar tentang pendidikan di kebumen, bekerja sama dengan PDM kebumen. Itulah untuk pertama kalinya seluruh guru guru Muhammadiyah di Kebumen berkumpul.

Suamiku diberi buku dengan judul "The Ethos of sakura", buku yang ringan dan enak dibaca, berisi pengalaman 2 beliau waktu di Jepang.
BAhwa di Jepang pendidikannya sudah sangat bagus, Guru disana sangat melayani. Dan memberi contoh.
NAh, Padahal aku melihat sendiri, sedikit sekali guru guru di Muhammadiyah yang bisa dijadikan contoh, sepertinya mereka hanya mengajar bukan mendidik. Merokok sembarangan, bahkan,katanya ada yang merokok di dalam kelas.

Gerammm, geregetan, miris melihat guru sekolah muhammadiyah seperti itu.
Masih ada guru guru yang bagus, pasti. Tapi kenapa hal itu dibiarkan? karena pemimpinnya tidak menegur. Bagaimana guru dengan sikap seperti itu di terima di sekolah muhammadiyah? Bukannya yang harusnya berakhlaq mulia?
akhlaq bukan hanya membaca al qur'an tapi mengamalkan, bukan hanya menyanyikan puji pujian berbahasa arab, tapi berlaku sopan, menghargai, bertutur kata yang baik, tidak membuang sampah sembarangan, juga tidak merokok sembarangan , apalagi di lingkungan sekolah.
Bagaimana guru akan menegur anak-anak sekolah yang merokok, wong gurunya sendiri memberi contoh!!!!
Guru kencing berdiri, murid kencing berlari!!!

Berat!!! Berat!!!
Tapi kita tidak boleh putus asa, itu baru dari segi pendidikan Muhammadiyah, bidang bidang yang lain masih menunggu di garap, ada gedung dakwah yang belum kelar, ada BTM,Baitul Mal wattamwil, yang akan segera laounching bulan ini,ada Majlis lingkungan hidup, Majlis kesehatan. Alhamdulilah majlis kesehatan relatif baik. Semua memang tergantung pemimpinnya.

Yah begitulah perjuangan mengurus organisasi tidak mudah, kalo mau dibiarkan tidur........... bisa saja? tapi apa ya begitu?Lah apa gunanya jadi pengurus?pengurus ya tugasnya mengurusi bukan diurusi.

Masih banyak yang punya pandangan menjadi pengurus untuk prestise saja. Bukan berprestasi, Hanya biar dihormati. Dan kerjaannya gak ada.Kok bisa ya?

Alhamdulilah selama ini Tuhan selalu memberi kemudahan dalam setiap langkah, ada kesuliatan biasa di dalam hidup, bisnis kadang sepi bukan berarti kita berhenti peduli pada orang lain, Justru jika kita sedang diberi kesulitan, kita harus banyak membantu orang lain.
Tuhan berfirman, Memberilah kamu disaat lapang dan sempit.

Dengan berorganisasi, kita diajarkan untuk tidak hanya peduli pada kepentingan sendiri, tapi kita diajarkan memunyai kepedulian dengan orang lain, Dengan berorganisasi, kita bisa melakukan kebaikan berjamaah, bersama-sama, infaq bersama sama akan mudah, dan hasilnya juga lebih banyak, coba kalo sendiri?

Tuhan telah mempertemakan kami berdua, dan menjadikan kami berdua menjadi suami istri, adalah rahasia Tuhan yang tidak pernah aku tahu sebelumnya, dan Aku bersyukur mempunyai seorang suami yang sangat menyayangi keluarga, tapi tak lupa peduli pada orang lain. Untuk itu, meski kadang malam-malam sampe jam 11 beliau belum pulang karena rapat, aku selalu dengan suka cita menerimanya, karena beliau sedang berfikir bukan untuk kepentingannya, tapi untuk orang lain. ALhamdulilah, Tuhan selalu mencukupkan rizki bagi kami semua.

Toh setiap malam, aku selalu tidur di atas dada nya hahahaha..selalu bisa makan bersama pagi siang dan malam bersama keluarga....bisa lari pagi bersama, tiap pagi dan sore menikmati teh poci buatannya...Masa hanya sedikit waktu untuk mengurusi organisasi tidak boleh...hemmm bakhil sekali...
I love you my husband..Semangat...jangan pernah berputus asa...aku selalu mendukungmu 1000% sayang....






Tidak ada komentar:

Posting Komentar