25 November, 2012

Perjalanan suami ke Malaysia : Day I


Kuala Lumpur kotanya sangat indah dan bersih. Tidak seperti Jakarta yang semrawut, KL lebih teratur. Sepeda motor sangat sedikit tampak di jalan raya. Kendaraan yang terlihat di jalan raya banyak produk Malaysia sendiri.
Jalan raya tidak macet, mungkin karena hari Minggu. Dari bandara, bapak menuju restaurant China dan makan siang di sana. Enak sekali makan siangnya. Resaturan China ini letaknya di tengah kota, namun banyak pepohonan rimbun, jadi sedap dipandang mata. Cukup mewah hidangannya.
Bapak mengunjungi Genting Highland, sebuah resort semisal Dunia Fantasi Acol di Jakarta. Genting Highland kini menjadi tempat hiburan bagi warga Kuala Lumpur. Pada mulanya daerah ini adalah sebuah tempat perjudian. Oleh pemiliknya, di daerah ini didirikan hotel-hotel, restaurant, pusat perbelanjaan, dan arena hiburan seperti pertunjukan akrobatik sirkus, music, dan permainan mirip di Dunia Fantasi. Bapak hanya naik gondola gantung yang melayang di atas hutan menuju gedung utama Genting Highland. Pemandangannya menarik, dan cuacanya dingin –maklum di puncak gunung. Sebelum naik kereta gantung ini, kaki rasanya sudah lelah karena harus antri panjang mengular. Tiba di Genting tidak sempat ke mana-mana, karena pusat perbelanjaannnya ya mirip di Indonesia semisal Ambarukmo Plaza, atau Pondok Indah Plaza. Mau beli makanan, wow harganya mahal. Memang tujuan didirikannya resort ini adalah agar para pengunung menghabiskan uang di sini. Setelah sedikit melihat-lihat tanpa seorang pun yang berbelanja, rombongan kembali ke stasiun kereta gantung. Akan tetapi, antrinya masya Allah…panjang sekali. Lebih lama antrinya daripada naik gondolanya. Para pengunjung –turis dari India, China, Indonesia, maupun lokal Malaysia banyak yang kelelahan antri. Mana perut lapar lagi. Padahal jarum menunjuk angka 21.00.
Bapak makan malam di sebuah restoran Thailand, dan disuguhi steamboat (bener ngga ya namanya). Steamboat kan artinya kapal uap. Ada yang menyebutnya tompyang. Ya semacam sup sedikit pedas dengan udang, tahu, dan bakso. Lauknya macam-macam, ada telur dadar, ayam goreng kering yang sangt enak, oseng-oseng kacang dan kubis, serta cumi-cumi asam manis.
Bapak kemudian menuju hotel. Rombongan sudah pada ngantuk semua. Hotelnya terletak di tengah kota di jalan Tengku Abdul Rahman, dan sangat bagus. Kamar bapak di lantai 13, berdua dengan pak Zaini. Letak hotel Cititel Express dekat dengan menara kembar Petronas. Walau lelah dan mengantuk akan tetapi setelah mandi dan sholat isya, badan terasa segar. Bapak kemudian keluar hotel dan berjalan-jalan sendirian menyusuri gang-gang di KL. Waktu itu pukul 24.00. Bapak masuk ke pasar sayur dan buah yang bersih di kirai kanan jalan. Sayurnya pun amatlah menarik. Ada durian amat murah, RM 10,- dapat tiga buah. Berarti tiap buah seharga Rp. 10.000,-. Cukup murah. Sayang bapak sudah cukup kenyang karena makan malam tadi. Ternyata para pedagang di daerah ini kebanyakan orang-orang Aceh dan Padang. Pantesan banyak rumah makan Padang. Ada pula warung bakso Solo. Wah banyak orang ndonesia punya saha di KL ini.
Suasana malam hari di KL sangat asyik untuk berjalan-jalan. Banyak tempat-tepat makan yang buka 24 jam. Semua tmpat minum ramai, kebetulan ada pertandingan sepakbola. Jadi pengunjung warung bias menonton acara pertandingan lewat layar TV. Bapak masuk ek sebuah restaurant dan memesan the tarik dan roti canai. The tarik rasanya hampir sama dengan teh susu di Mekkah. Apa sebab dinamai teh tarik? Mungkin karena dituang denancara diangkat tinggi-tinggi, jadi seperti ditarik. Tehnya berbusa. Enak. Roti canai berasal dari India, dan dimakan dengan bumbu kari. Biasa saja rasanya. Segelas teh tarik dengan roti canai harganya 2 ringgit Malaysia.
Suatu saat kelak kita alan-jalan ya berempat ke Kuala Lumpur.
O ya telpon selular bapak yang satunya tidak bapak bawa, jadi bapak tidak bias beli kartu perdana Malaysia. Kartu SIM Ponsel bapak kan susah diambil. Jadi bapak tetap pakai mentari. Padahal untuk sms ke sesama nomor mentari biayanya Rp. 4000,-. SMS ke simpati, menyedot pulsa Rp. 30.000,-. Gila kan. Jadi bapak mesti hemat nih tidak sering-sering sms ke Ibu, Nadia, atau Jasmine. Ya namanya juga berhemat.
Sudah dulu ya. Bapak sayang kepada kalian semua. I love you all.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar