Perjalanan aksi superdamai 212 kali ini lebih banyak
diikuti peserta dibandingkan aksdi dmai 411 .Jika peserta aksi damai 411 hanya
4 orang perempuan dr kebumen, kini 12 orang perempuan yaitu Saya, mba ani,
irwanti, wiwik, ibu hajjah hayatun masudi (ibuku), ibu mundir hasan, ibu herniyatun
ketua stike, anak saya nadia ela, mba asna dari pku sruweng, mba ambar dan mba
upi dr pca sruweng. Jika di prediksikan
aksi dmai 411 yang lalu sekitar 4 jutaan, kini mungkin jumlahnya sekitar 7
jutaan.Suami tak isa ikut karena ada tugas mengisi pengajian di tegal.Tapi belliau sangat mensuport kami.Beliau mengantar kami sampai di Masjid Baiturahman dan mengantarkan dengan memimpin doa perjalanan agar lancar.
![]() |
Ibu, Aku, suami dn anakku nadia berfoto sebelum berangkat menuju aksi damai 212 |
![]() |
Berpose bersama peserta wanita dari keumen, kecuali yg merah, hanya mengantar sauminya. |
Seperti
biasa, markas kami ada di Kantor PWM Jakarta, yang beralamat di Jl Kramat Raya
Jakarta.Disana banyak berkumpul peserta
aksi damai dari berbagai ormas ,paling banyak dari ormas muhammadiyah tentunya ataupun
pribadi yang menginap untuk transit di Kantor PWM.
Semoga PWM
Jakarta diberi keberkahan, karena sudah banya membantu memfasilitasi para Mujahid dalam berjuang.Dari mulai menyediakan
penginapan, makanan dan minuman yang berlimpah yang di sedikan oleh para
donatur pengusaha Muhammadiyah dll.
Di Kamar
kami ada 1 orang mujahidah dari pekalongan, yang berangakt denagn ayahnya.Lalu 3 orang wanita dari Batang dan 4orang dari Tasikmalaya
yang datang secara pribadi.
Kami
bergerak menuju monas mulai pukul 7 pagi, Cuaca mendung saat itu, kadang
rintik, tapi kami tetap optimis, beberaapa kawan sudah menyiapkan jas hujan dan
payung, serta kantung sampah untuk memungut sampah di jalanan.Kami ingin aksi
ini bersih dari sampah, meski tak sempurna, kami hanya bisa melakukan hal kecil
dan semoga bisa membuka mata semua orangg bahwa islam cinta kebersihan.
![]() |
peserta aksi damai 212 dari kebumen |
![]() |
Setelah sampai di monas |
Selama long march ke monas,
ketua rombongan meneriakan Yel yel “La Ila ha illalah, Allahu akbar di ikuti
semua peserta. Sesekali mengingatkan agar peserta tidak membuang sampah
sembarangan.
Di sepanjang jalan, banyak orang2
yang membagikan air mineral, kurma, snack dan roti secara Cuma Cuma.
Setelah sampai di gerbang
monas, Panitia mengarahkan agar barisan perempuan (Akhwat) bergerak ke sebalah
kanan, dan barisan pria ke sebelah kiri, kami berpisah dengan rombongan kami.
Di dekat gerbang Monas ,
kembali kami di manjakan dengan stand stand yang menyediakan air minum gratis,
buah buah, jeruk salak, yang berlimpah untuk diambil oleh peserta aksi damai.
![]() |
para peserta demo dari daerah lain |
![]() |
bersih2 sampah disetiap sudut |
![]() |
aku dan anak ku nadia |
![]() |
ibuku, berhujan2 menuju monas |
Kami sampai monas sekitar
pukul 08.00. Kami beristirahat sejenak di bawah pohon yang rindang di sekitar
monas, sambil menunggu orasi dan shalat
jum’at, kami mengambil air wudhu untuk
shalat dhuha.Disna disediakan tangki untuk berwudhu para jamaah.
Karena di rombongan kami ada
yang berusia lanjut, kami putuskan yang berusia lanjut tidak mengikuti kami ke
barisan depan, agar tak terkena sengatan matahari yang terik. Jadi hanya kami
ber 6 yang shalat jumat di dekat monas.
Kami menunggu orasi dan
shalat jumat sambil membaca alqur’an, ada yang berdoa, ada yang mengambil foto
dll.
Kami sempat menjumpai
Mujahidah dari Ciamis, yang berseragam ungu dan membawa peralatan kebersihan,
seperti sapu, dan tempat sampah, mereka meneriakan yel yel dengan kompak,
sehingga menarik perhatian para peserta lain.
Akhirnya waktunya tiba, orasi dimulai dari para tokoh tokoh, Sebelumnya kami melantunkan lagi indonesia
bersama sama. Diawali Ustadz Arifin Ilham , Mendoakan negeri, mendoakan bangsa,
mendoakan pemimpin, mohon ampun pada Yang Maha Kuasa. Kemudian Ustadz Hidayat
Nur Wahid, tausyiah beliau tentang nasionalisme..membuka mata kita semua.
“ berkumpulnya jutaan umat
Islam di Monas lantaran membela Alquran dibenarkan oleh undang-undang. Karena
itu, aksi Bela Islam Jilid III adalah bukti cinta kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). "Pertemuan kita bukan anti-NKRI tapi karena
cinta NKRI. Mereka semua cinta Indonesia, Bhineka Tunggal Ika dan cinta
NKRi," tegas HNW.
Dilanjutkan Syekh Ali Jaber yang membaca 12 ayat pertama Al Kahfi,
Alhamdulillah saya sudah menyelasaikan al kahfi sambil menunggu shalat jum’at.
Kemudian Habib Abdurrahman
Segaf memiimpin membaca Allahummarhamna bil Qur'an dengan dilagukan... semua
peserta mengikutinya dengan tertib
Kemudian giliran Ustadz
Bachtiar Nasir yang berapi api, Lalu Aa' Gym, seperti biasa, beliau menyejukkan
dan lucu. Sesekali mengucap Halooo?
untuk mengetes konsetrasi jamaah .
Beberapa kali saya mengantuk,
selain sound system tak terlalu terdengar, entah kenapa saya sangat mengantuk,
dua kali saya tertidur dan bangun lagi. Hujan membangunkan saya,itulah rahmat
Allah.
Beberpa kali rintik hujan
kemudian terang kembali lalu hujan lagi, hujan nya relatif sedang, bukan hujan
deras.
Menjelang shalat dzuhur, hujan mulai membesar.. tapi tidak deras
Menjelang shalat dzuhur, hujan mulai membesar.. tapi tidak deras
Baru kali ini seumur hidup
saya shalat sembari diguyur hujan.. Luar
biasa, sangat syahdu.
Ini adalah ibrah yang luar biasa, khusunya buat aku, yang sering mengeluh jika hujan, hujan adalah rahmat yang harus disyukuri.
Ini adalah ibrah yang luar biasa, khusunya buat aku, yang sering mengeluh jika hujan, hujan adalah rahmat yang harus disyukuri.
Tak satupun jamaah yang lari
meninggalkan shalat karena hujan, semua tertib, dan tunduk pada Pimpinan.Dalam
Shalat Jumat ini, ditambah qunut Nazilah yang luarbiasa panjang, dan jamaah pun
tetap bertahan, hingga selesai.
Bagi Jamaah dari luar kota
disaranakan untuk melaksanakan shalat jama’
Selepas shalat Jum’at, kami Pulang.
Jalanan Padat, beberapa
relawan kebersihan ada di setiap sudut, jalan kaki dari Monas ke Kramat sangat padat,
berdesak desakaan. Tapi kami menikmatinya. Semua saling mengingatkan untuk
sabar dan tidak terprovokasi.
Di sela sela perjalanan,
banyak yang menawarkan dagangan gratis, dari siomay, es cream dll
Oya, baru setelah pulang saya
tahu teryata ada sambutan dari pak Jokowi. Saya sama sekali tak mendengarnya.
Kenapa ya? Mungkin jarak nya jauh dan suaranya
terlalu kecil.
Akhirnya menjelang maghrib
kami pulang, sebelumnya ada seorang wanita Tionghoa yang datang ke Kantor dan
membagikan mukena bagi para peserta, dia mengajak foto bersama, sepertinya dia
bersimpati dengan aksi kami. Seorang
lelaki tionghoa juga naik ke dalam busa dan membagikan roti untuk peserta yang
akan pulang ke kebumen. Kami pun mengucapkan terimaskasih.
Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar