05 Januari, 2011

Lagi Lagi Poligami Aa...hemmmm

Sejak kemunculannya hingga kini, AA gym benar- benar menjadi buah bibir.

Awal kemunculannya, semua orang terkagum kagum dengan gaya ceramah beliau yang beda dengan Penceramah lain. Beliau memunculkan ajaran yang namanya "Manajemen Qalbu". Bagus juga, isinya tentang bagaimana memanaje hati kita, ya sebenarnya hanya masalah gaya bahasa aja. lebih Gaul, orangnya juga gaul sih. Hehe

Bahkan sang Dai ini sampai pernah menjadi sampul majalah Time, bahkan mendapat predikat The man of the year. Coba..hebat kan? hehehe

Nah, seiring dengan popularitas beliau, Disusul juga dengan kemajuan usaha-usaha beliau. Beliau memiliki banyak sekali perusahaan . Pokoknya hebat deh.

Nah, tahun 2006 mulailah ujian terjadi, Rupanya beliau tidak bisa memange hati nya sendiri, dengan pernikahan keduanya bersama Teh Rini mantan model yang cantik jelita.

Dan hampir seluruh masyarakat Indonesia, lebih lebih Ibu Ibu yang sangat mengidolakan beliau, sontak langsung hiLang kekagumannya.Istri pertama beliau Teh ninih yang sudah dinikahi selama 23 tahun dan menghasilkan 7 anak, mendapat pukulan berat, untuk rela dan harus menerima pilihan di poligami.Dan pernikahanpun berlangsung. beberapa bulan berikut terdengar desas desus Rumah tangga beliau mulai oleng dengan adanya istri kedua ini. Dan pada tahun 2011 ini, Rumah tangga mereka benar2 hancur, dengan dijatuhkannya talak dari AA gym ke Teh Ninih.Yang menjadi keberatan orang-orang adalah kenapa yang diceraikan itu Teh Ninih? bukan Teh Rini.

Ya jelas, Teh Rini lebih muda dan lebih cantik kaleee....

Kita orang luar hanya bisa menduga duga.

Yup…itu sekedar pengantar saja…intinya nih…

Yang pasti menurutku, Poligami itu lebih banyak "mudharat"nya .

Aku mangatakan itu, bukan berarti tidak percaya Al'Qur'an. Dimana Al Qur'an memuat ayat mengenai Poligami ini.Ayat poligami dalam Al' Qur'an sering sekali ditafsirkan tekstual, bahkan ayatnya diputus ditengah jalan.Tidak melihat sejarah peristiwa tersebut. Dimana Praktek Poligami jaman itu, terjadi ketika banyak janda akibat perang, banyak anak-anak yatim yang terlantar karena kehilangan bapaknya.Kalau kita mau menafsirkan tekstual, mencuri itu hukumnya potong tangan, tai karena hokum kita tdk menganut seperti itu ya, mencuri hukumannya penjara/kurungan.Kalo mau persis dengan jaman nabi, kita hidup atau tidur beralaskan daun, jangan naik motor, tapi pake unta, pakaian kita harus seperti nabi, berjubah dan bercadar.Bahkan Jika memang kita mau fair Poligami yang dilakukan Nabi Muhammad kita tercinta, dilakukan setelah menikah dengan 'Aisyah. Beliau melakukan pernikahan Monogami dengan Khadijah lebih lama.Dan, beliau menikahi perempuan perempuan yang sudah tua, benar-benar dengan alasan logis, membantu para perempuan korban perang, agar mereka memiliki derajat yang baik.Nah coba sekarang, Poligami jaman kini. Sudah sangat melenceng jauh!!! Kebanyakan karena alasan biar gak selingkuh. Selingkuh kan gak benar. Bedanya manusia dan hewan, kan karena Manusia punya pengendalian diri.tulah yang menjadi persoalan.Nah, aslinya setiap perempuan gak mau deh dimadu. 1 : 1.000.000 deh kalo adaBiasanya yg mau diantaranya mungkin kalo gak terpaksa, terjepit. merasa punya kekurangan yg sebenarnya tidak perlu,takut dosa karena penafsiran agama .Nah, apa yang harus dilakukan para wanita. Menueutku, kalo memang terpaksa ya katakan tidak!!!Jangan membohongi hati nurani. Pernikahan kan untuk kebahagian dua belah pihak. Bukan sepihak.

Nah, jika para perempuan menolak, dan suaminya nekat, akhirnya memang mau tidak mau jadi "cerai". Padahal kita tahu, Perceraian adalah sesuatu yang halal tapi dibenci Allah. Tapi tetap halal kan?

Jika pernikahan tersebut ternyata tidak bisa mencapai tujuannya, ya...dengan terpaksa harus berpisah.Kalo sudah begini memang anak-anak yang jadi korban.

Tapi dengan pernikahan Poligami, anak-anak juga jd korban, pertengkaran orangtua yang terus menerus, kebencian, kedengkian diantara istri pertama dan kedua, perhatian yang tidak adil dll.Dan bagaimana jika kelak suaminya meninggal? itu yg tidak mereka pikirkan?Untuk itu, para wanita hendaknya harus mandiri, jadi ketika ada hal-hal yang tidak diinginkan seperti perceraian terjadi, para wanita sudah siap,baik untuk menghidupi diri sendiri, dan keluarga, dan mudah2 an kelak nanti akan mendapat jodoh yg terbaik.Hidup harus terus berlanjut.

Wanita harus saling mendukung

Andaikan antar wanita memiliki kesadaran, bahwa mengagangu rumah tangga orang lain adalah tidak benar, maka poligami tidak akan terjadi. Coba teh rini menolak ajakan AA gym, pasti tdk akan terjadi kan? Begitu juga The Ninih, kalo sejak awal dia langsung menolak mungkin poligami itu juga tdk akan terjadi.

Tapi sebeneranya mungkin kasusnya lain, Jadi AA udah menikah, jadi mau tidak mau The Ninih menerima. Dan Kenyataan yang terjadi per ceraian pun tak bisa dihindari. Berarti ada salah satu fihak yang keberatan. Dalam hal ini saya yakin yang keberatan adalah The ninih. The Ninih memilih jalan perceraian. Karena Si Aa lebih memilih sang Madu…The Rini.Saya menghimbau kepada seluruh wanita di dunia, mari saling menjaga hati kita, jangan suka merebut milik orang lain. Jika ada laki laki diluarsana yang menggoda anda, dan statusnya suami orang. Segera jauhi dia.Kembalikan pada diri anda, Bagaimana jika anda di begitukan? Pasti sakit rasanya bukan? Kecuali orang orang yg aneh. Alias nekat gak punya hati nurani.

Darurat

Mengapa Islam menghalalkan poligami,? karena kenyataan yang terjadi di dunia ini banyak hal-hal yang diluar rencana/kuasa kita. Dan itu berarti hanya karena keadaan yang mendesak, bukan dianjurkan. Itu yang saya tangkap dari Al Qur’an.Ketika jaman Rasul, banyak banyak peperangan yang mengakibatkan suami suami meninggal, sehingga banyak sekali janda, dan anak- anak terlantar, mereka perlu di tolong. Itulah asal usul poligami Rosul di jaman itu.

Bahkan ketika di jaman itu, Orang orang Arab jahiliyah memiliki istri lebih dari sepuluh, Rosul hanya 1, itu luar biasa….baru kemudian karena banyaknya pria-pria yg berpoligami, nabi membatasi hanya sampai 4. Itupun harus adil.

Nah sekarang bukan jaman perang kan?

Ada sebuah cerita dari seorang teman saya, bahwa hubungan suami istri mereka kurang harmonis, dia mengalami kebuntuan komunikasi, dia merasa tidak bisa memberikan kepuasan pd sang suami, Karen kelainan tersebut, sehingga dia dengan rela hati meminta sang suami menikah lagi. Tapi sang suami menolaknya.Begitu juga ada kisah tentang sang wanita yang tidak juga diberi keturunan, akhirnya dengan rela hati meminta sang suami menikah lagi agar mendapatkan keturunan.Ada lagi kisah poligami dimana sang istri ternyata tidak bisa nyambung dengan suaminya. Alias tidak kufu. Dan akhirnya karena tidak ada komunikasi yang baik dia menikah lagi, dan ternyata poligaminya berjalan dengan baik. Untuk sementara, dari luar sih kelihatan baik-baik saja, meski kadang sang istri sering juga menjelekkan istri pertam di belakang.Banyak juga sang suami yang tetap setia, meski sang istri tidak bisa memperoleh keturunan ataupun sakit.Saya acungi jempol bagi pria pria setia di luar sana.

Mudharat

Dari kasus kasus Poligami yang saya amati, kok keburukannya lebih banyak, apalagi ukuran keadilan selalu dilihat dari waktu gilir dan pembagian harta.Sementara Al Qur’an sendiri mengatakan, “Sesungguhnya sekali kali kamu tidak bisa berbuat adil, meski kamu menginginkannya.”Banyak kecurigaan, iri dengki, tidak ada rasa saling percaya. Itu ketika suaminya masih hidup. Bayangkan jika sang suami meninggal? Bagaimana kondisi Istri istri dan anak-anak yang ditinggalkannya?Untuk zaman sekarng, saya tetap berkeyakinan bahwa poligami memang halal tapi tidak baik. Yang halal belum tentu baik.

Marilah kita jaga keluarga kita dari api neraka, dan memilih jalan hidup Nabi yang bermonogami dengan Khadijah. Permasalahan di dunia sudah pelik, dengan satu pasangan saja masalah tak henti hentinya mengintai kita?

Apalagi dengan banyak Pasangan?Sekali lagi yang Halal belum tentu baik, jadi kenapa kita tidak memilih yang Halal lagi Baik?

Wallahu alam Bishawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar