14 Mei, 2014

MI Muhammadiyah Argosari di Puncak Bukit


Selepas anak anak SD Muhammadiyah Kreatif gombong pulang dari tempat kami, kami segera menuju ke MI Muhammadiyah Argosari Ayah. AKu berjanji menemani suami kesana, suami punya tugas mengjui kecakapan membaca al qur'an dan bacaan shalat guru- guru sekolah se kebumen. kebetulan, suami bertugas di MI pelosok, nunjauh di atas bukit, yaitu MI Muhammadiyah Argosari. Kami berangkat pukul 10.00 wib, pas berangkat di dompet hanya ada uang 4000 rupiah yang sudah lecek. Ditambah uang 50.000 ambil dari toko untuk membeli bensin ke ayah. Yah ini masa paceklik, genteng belum ada yang laku, yah perjuangan tetap berlanjut disaat lapang ataupun sempit kata Allah.
Belum lagi suami sedikit esmosi jiwa, gara gara berkas penilaian belum dikirim, akhirnya kita terpaksa berhenti di pojokan daerah demang sari untuk fotokopi berkas penilaian dari sd Demangsari, dan setting ulang.
Aku sedikit ketar ketir, takut biaya setting mahal, di dompet hanya ada 4ribu rupiah...itupun sudah terpotong 400 rupiah untuk fotokopi.
eh ternyata di sebelah ada warnet, rupanya sakim sudah meng email berkas penilaian. Aku menunggu settingan, suami ke warnet dan mengeprint berkas. Kembali aku khawatir, uang di dompet tersisa 3 600 rupiah, smoga cukup untuk bayar warnet.
Di saat itu, aku bertemu mba rohmulyati, mantan ketua NA , yang sekarang masih mengajar di smp Muhammadiyah ayah. "Hai..apa kabar, kataku ditelpon tidak diangkat? kataku. "masa..lalu dia memeriksa HP nya mengecek apakah ada panggilan dariku,"
Oya...maaf ya, baru masuk, katanya.
Aku bilang bahwa, aku memang tadi menelpon, untuk mampir, apa ada internetdi SMP, kalo ada kami mau pinjam dan mengeprint sebentra, aku bilang ahwa, kami mau menuju MI argosari. "Di smp ada mba, katanya, ayo kesana.
Wah, sudah mbak, bapak sedang di Warnet, kataku. MI Argosari jauh gak mbak? kataku,' "wah, jauh, naik  masih satu jam lagi,  katanya.
Aku sebenarnya juga pernah kesana cuma sedikit lupa. hehe
Akhirnya mba roh berpamitan . Nanti mampir ya, katanya. Ya Insya Allah kataku.
Lalu aku menuju warnet, mengecek suami sudah selesai belum. Suami muncul di pintu," Cuma 1000 saja kok, ada kan? katanya. hehe aku tersenyu, alhamdulilah masih cukup.
Ternyata bayarnya cuma 1000 rupiah saja. Alhamdulilalah batinku.
Settingan belum selesai juga, akhirnya aku gagalkan,karena settingan sudah tidak diperlukan lagi, karena kami sudah mendapatkan berkasnya. Thanks God. terimakasih untuk yang sudah menemukan "Internet", berkatnya semua jadi mudah.

Aku bertanya pada penjaga toko,  berapa saya harus bayar? Kata penjaga toko tidak usah tidak apa apa, lagipula settingan belum jadi, katanya. terima kasih kataku. Kami langsung menuju mobil melanjutkan perjalanan.

Perjalanan ke Argosari jauh juga, melewati bukit bukit kapur, dan pepohonan jati.










Akhirnya, sampailah kami di pesimpangan. Sebenarnya suami agak ragu, tapi terus saja mobil melaju


Nah melewati jalan sunyi ini, disitu ada gundukan jalan yang tinggi dan alat pengecor semen, sepertinya disitu akan di buat jalan . Disitu ada pertanda bahwa jalan itu tak boleh dilewati, ada 3 galon gas melon, dan 3 buntel kerupuk. Hihi...aku heran di jalan kok ada kerupuk sih...

Setelah bertanya pada seseorang, akhirnya kami atret. Yah kami kesasar.

Kami melanjutkan perjalanan, kami berhenti di persimpangan, dan suami kembali ragu, katanya banyak jalan yang mirip. Malu bertanya, sesat dijalan, kamipun bertanya pada seseorang disana. MI argosari mana mas? kata suamiku. Lurus saja, cari jalan tanah yang belum di aspal. Terimakasih kata suamiku,


Jalan diatas, bukan jalan ke MI argosari, kami melanjutkan perjalanan, dan memang banyak jalan yang mirip disana.
Nah...akhirnya...sampailah kita dijalan yang belum diaspal berikut :


Nah...inilah "SHirotol Mustaqim" jalan menuju MI argosari yang benar hehehe....
Aku pun sumringah setelah beberapa kali kesasar...
Dan...penampakan MI argosari mulai terlihat sedikit
Finally, ketemu juga , MI Muhammadiyah Argosari Ayah. Ada rasa bangga membuncah, di Puncak Bukit berdiri MI Muhammadiyah Argosari. Kata suami, ini masih ada MI lagi di atas bukit, ini bukan yang di puncak...kalo kesana harus naik ojek, katanya.
Iniliah wajah MI Muhammadiyah Agosari.....indah bukan?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar