30 September, 2014

Catatan awal Oktober pagi : Berbahagialah jika suamiku masih menegur anda...cieee

Pagi pagi  di awal bulan Oktober ini, tepatnya tanggal 1 oktober, bertepatan dengan hari kesaktian pancasila (masih sakti atau gak sih...)tepatnya  pukul0 6.30 suami tiba tiba berganti pakaian, bukan pakaian olahraga seperti biasanya, tapi memakai hem . Lho mau kemana ? kataku," Mau ke smp muhammadiyah, katanya.

Oya, hati hati ya, "kataku.

Suamiku rupanya geregetan dengan acara "Ulang Tahun Smp Muhammadiyah" kemarin. Apa pasal?
Anak anak ribut sekali, apalagi ketika beliau menyambut, dari mimik wajahnya aku melihat kelihatan nya suamiku ini gak bergairah seperti biasanya. Dia orangnya sangat bersemangat, tapi kemarin, seperti setengah hati. Ya karena anak anak anak tidak tertib, dan  ribut sejak awal acara, anak anak cuek dan tidak menyimak para pembicara yang berdiri menyampaikan pidato.

Tidak ada anak yang salah, yang salah ya gurunya. Gurunya sepertinya juga cuek, tidak mengarahkan anak anak. Karena kepala sekolahnya adalah temanku, yang juga kader Muhammadiyah, suamiku sangat geregetan. Jadi berbahagialah jika anda masih ditegur suamiku, berarti dia  masih peduli dan sayang dengan anda

Pagi-pagi  itu suamiku ke smp, dan kebetulan sang kepala sekolah tidak berada ditempat, karena ada acara di Magelang. Sontak guru guru sedikit ketakutan, karena tak biasanya ketua PDM sidak.
kebetulan ada guru yang terlambat. Suamiku tak berkata apa, apa, dengan kedatangan suamiku ke smp itupun semua sudah berkeringat...

Sebagai ketua PDM, sudah selayaknya suamiku merasa bertanggung jawab dengan amal usaha Muhammadiyah, baik itu pendidikan, kesehatan dll. Mungkin bukan pekerjaanya, tapi dia merasa itu adalah tanggung jawab seorang pemimpin.

Pagi itu dia bercerita, "Bapak hanya sekedar menyapa anak anak smp, sarapan apa pagi ini?, ada yang menjawab" mie",lalu dia tersenyum.

Kejatuhan sekolah -sekolah Muhammadiyah akhir  akhir ini memang menjadi introspeksi kita semua,itu di karenakan tidak ada perhatian dari pengurus, maupun pengelola nya. Semua hanya mementingkan gaji, gaji dan gaji. Emang Muhammadiyah seperti Negeri? yang gurunya baik ngajar ataupun tidak tetap digaji. Di Muhammadiyah, sang guru akan gelisah jika tidak ada murid, karena jika tak ada murid, maka dari mana dia mendapat gaji?

Untuk itu, aku pun salut dengan guru guru yang mengajar di Muhammadiyah, Kalo bukan karena perjuangan, pasti akan mental. Dan terbukti, banyak guru yang hanya menjadikan Muhammadiyah sebagai batu loncatan. Banyak guru guru yang bukan berjiwa guru, tapi  menjadikan  guru sebagai pekerjaan saja, tidak menjiwai bahwa guru itu selain mengajar juga mendidik.

Maka guru guru yang tak berjiwa guru itu tak akan peduli jika siswanya  nakal atau melakukan hal yang tidak benar.

Tapi selalu ada harapan, semoga dengan terus menerus dibina dan dibimbing guru guru itu bisa sadar, dan semakin bertanggung jawab terhadap siswa.

Aku ingat film karate Kids, yg dimainkan oleh Jaden Smith," bahwa Tidak ada murid yang buruk, yang ada Guru yang buruk"











Tidak ada komentar:

Posting Komentar