12 November, 2015

Pembimbing Haji = Banyak uang???



Kemarin aku baru saja menghadiri 40 hari meninggalnya Bu lik Suamiku di Jakarta.
Di sela sela acara itu, aku berbincang dengan Bu Dewi salah seorang jamaah Pengajian BuLik Romlah. Aku bercerita bahwa suamiku tidak bisa datang taziah tepat waktu karena beliau berangkat haji dan bertugas menjadi pembimbing.
Sontak Bu Dewi berbisik padaku ," wah banyak duitnye dong", katanya dengan logat betawi yang kental
JLEB batinku . Ah gak, itu kan kalo Pembimbing Pribadi, ini tugas dari Aisyiyah.
Ya ada uang saku yang wajar untuk hal hal yang diperlukan Pembimbing dan jamaah , karena punya tanggung jawab yang besar.

Dulu beberapa tahun yang lalu , aku juga pernah mendapat komentar serupa, " Wah enak ya jadi Pembimbing Haji, kok bisa berkali kali sih? Enak ya?

Suamiku tidak pernah meminta menjadi pembimbing Haji, beliau hanya  ditugasi Aisyiyah. dan oleh Aisyiyah pun, Setiap pembimbing  dijadwal bergantian, tidak monopoli satu orang. Ini Bukan KBIH milik pribadi yang  bertujuan untuk bisnis.

Aku baru tahu jika STIGMA pembimbing Haji banyak uang ya  akhir akhir ini saja, mungkin Pembimbing Haji PRIBADI yang banyak uang?

Darimana mereka bisa menyebut bahwa Pembimbing Haji banyak uang?
Ternyata Seorang pembimbing Haji bisa bermain, jika dia mau.
Bisa dari pungutan macam macam, badal Haji, Tarwiyah, atau DAM, atau sertifikat...??

Terus terang suamiku tak pernah menerima BADAL HAJI, membuat sertifikat dll
Bagi suami, dan Aisyiyah Badal Haji tidak diperbolehkan. Jika memang sudah tidak sanggup ya tidak bisa digantikan dengan yang lain. Amal seseorang tanggung jawabnya sendiri, dia mendapat balasan dari kebaikan yang dia lakukakn dan mendapat balasan dari keburukan yang dialakukan.

Hampir 20 Badal haji yang ditolak suami.Rata rata Biaya Badal Haji 5.000.000/orang. Coba kalikan saja jika ada 20 yang diterima. Hemmm lumayan kan?

Tapi Suami memiliki prinsip sendiri. Apalah artinya uang jika untuk hal yang mengganjal dihati.

Kembali kepada pembimbing Haji.
Betapa beratnya menjadi pemimbing Haji, kalo tidak punya mental kuat, anda akan stress. Belum Fitnah dari sana sini. Jamaah Haji yang harusnya tidak suka berghibah, ternyata suka sekali berghibah dll. Tidak semua sih, tapi ada.

Catatan dari perjalanan Haji suamiku 2015 ini, aku mendengar banyak sekali complain dari jamaah yang ujung2 nya U. UUD ya ujung2 nya duit.

Dari biaya DAM, suami memilih setiap pribadi menyetor ke Bank Al Rajhi yang sdh ditetapkan Bank tersebuut. Lagi2 ada yang curiga , Pembimbing mndapat keuntungan dari DAM. Padahal bayarnya langsung ke BANK.
Astaghfirullah.

Biaya Tarwiyah. Kelebihan Jamaah Haji Aisyiyah adalah diadakan nya Tarwiyah. Dan biaya Tarwiyah ditetapkan oleh Maktab sejumlah 200 Riyal. Ternyata ada satu rombongan Petanahan Protes tak mau mambayar karena dikatakan terlalu mahal. Akhirnya mereka berangkat juga tanpa membayar.

Dari biaya tarwiyah yang 200 Riyal, (standar ) di Mekkah, bisa juga dibandingkan dengan KBIH Aisyiyah Yogyakarta juga 200, dan KBIH2 lain, beritanya banyak di Republika dll. Biaya minimal 200 Riyal, bahkan ada yang lebih dari itu.
Beberapa Jamaah mengatakan Pembimbing mendapat keuntungan dari 200 Riyal

astaghfirullahaladzim, ya itu lah beratnya menjad Pembimbing Haji.Banyak Fitnah nya

Belum lagi ada yang mengatakan,  tidak diurus, dll, mengatur 219 jamaah dengan satu pembimbing sugguhlah berat. Mestinya Karu dan Karom juga bisa saling membantu.

Entahlah, Haji tahun ini kok terasa banyak trouble nya ya. Sepertinya perilaku para jamaah tidak dikuatkan, bahwa haji bukan sekedar pergi ke tanah suci, mental mereka , sikap mereka, masih jauh dari seorang yang mendapat gelar HAJI

Aku hanya berpesan, jika memang lebih banyak tekanan nya dan banyak mudharatnya, Mintalah mundur dari Pembimbing Haji...

Kita harus sabar, seperti sabar nya nabi Ya'kub...

“Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolonganNya terhadap apa yang kamu ceritakan.”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar