08 April, 2021

Matahari sebagai Pusat Tata Surya

 Dikutip dari  Gomuslim.co.id sebagai berikut...


Bukti Teori Heliosentris dalam Alquran

Fenomena teori Heliosentris (matahari pusat tata surya) dan geosentris (bumi pusat tata surya) sebenarnya masih menjadi perbincangan yang cukup serius di kalangan ilmuan Islam, beberapa diantara meyakini bahwa teori Heliosentris adalah teori yang mendekati kebenaran, sementara beberapa yang lain pun meyakini hal serupa bahwa teori Geosentris adalah teori yang mendekati kebenaran.

Adapun mengenai teori heliosentris, Alquran telah mengisyaratkan di dalam surat Yasin ayat 38-40.

(وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ (38) وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّى عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ (39) لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ (40

 

“(38) dan Matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui. (39) dan telah Kami tetapkan bagi Bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah Dia sampai ke manzilah yang terakhir) Kembalilah Dia sebagai bentuk tandan yang tua. (40) tidaklah mungkin bagi Matahari mendapatkan Bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS. Yasin:38-40)

Pada ayat di atas dijelaskan bahwa Matahari dan Bulan beredar pada garis edarnya masing-masing sebagaimana yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Matahari tidak mungkin bergerak mendahului Bulan karena garis edar dan pusat peredaran keduanya berbeda, Bulan bergerak mengitari Bumi sedangkan Matahari bergerak mengitari pusat galaksi Bimasakti.

Inipun didukung oleh para ilmuan dibidang astronomi, salah satunya Nicolaus Copernicus kekuatan gravitasi matahari yang sangat besar membuatnya mampu menahan benda langit yang mengelilinginya tetap beredar pada orbitnya sehingga tidak bertabrakan satu dengan yang lainnya.

Sebuah Renungan
Jika Copernicus menyampaikan teori ini sekitar tahun 1400 an, Al Quran sudah menyebutnya 14 abad yang lalu.
Ini dibuktikan oleh Copernicus, sang Ilmuwan Barat yang akhirnya harus dihukum oleh Gereja.

Apakah Ilmuwan Muslim sudah menemukannya? Mungkin juga sudah tapi beritanya tak menggema sebagaimana Ilmuwan dari Barat.

Hal ini  mestinya menjadi motivasi bagi para ilmuwan muslim untuk menguak begitu banyak ayat ayat alquran tentang alam semesta yang belum diketahui.

Tanpadibuktikan, kita yaqin 100 persen akan kebenaran Alquran, tapi jika kita mempelajarinya dan menemukan teori teori yang nantinya bermanfaat untuk manusia, itulah yang aakan mengangkat dejata kita, karena pada dasarnya ilmu yng kita cari adalah untuk memberi manfaat sebesar2 nya untuk kemakmuran umat di muka bumi.

seperti dalam surat arrahman 30


 Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah).


Hanya dengan Kekuatan dari Allah kita bisa membuka misteri misteri di alam semesta ini, mari kita selalu menambah ilmu dengan membaca, meneliti alam semesta ini


Rabbi Zidni ilman


Wallahu a'lam bisahwab

Kamis sore, 8 April 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar