01 April, 2021

Mendidik ana Ala Ali Bin Abi Thalib (7x3)

 

Berikut cara mendidik anak  ala Ali Bin Abi Thalib , sang pemegang Kunci Ilmu Nabi Muhammad saw. dikutip dari Web Bincang Syariah.com

1. 7 tahun pertama (0-7)

Tahap pertama usia 0-7 tahun, perlakukan anak seperti raja. Pada tahap ini anak baru bisa belajar dengan melihat sikap orang tua kepadanya. Jika orang tua memberikan kasih sayang dan memperlakukannya dengan lembut maka kelak mereka akan tumbuh menjadi orang yang lembut dan penyayang juga.

Cara terbaik untuk mendidik anak pada tahap ini menurut Ali bin Abi Thalib adalah dengan melayaninya dengan sepenuh hati dan tulus karena banyak hal kecil yang kita lakukan setiap hari akan berdampak sangat baik bagi perkembangan perilaku anak. Oleh karena itu, pada tahap ini orang tua dianjurkan untuk memperlakukan anak seperti raja, namun orang tua juga harus bisa untuk tidak memanjakan anak dan tetap tegas pada hal-hal tertentu.

Hal yang bisa dilakukan diantaranya, bacakan cerita teladan sebelum  tidur, cium kening sebelum tidur, mengajak berdoa, banyak2 bercanda dan memeluk, bermain bersam anak seseing mungkin

2. 7 tahun kedua (8-14)

Tahap kedua usia 8-14 tahun, perlakukan anak sebagai tawanan. Pada tahap ini, anak sudah saatnya untuk memahami hak dan kewajibannya, baik mengenai akidah, hukum, dan sesuatu yang boleh dan yang dilarang. Seperti mengerjakan sholat 5 waktu, menjaga pergaulan dengan lawan jenis dan lain sebagainya. Pada tahap ini, orang tua sudah harus memulai untuk menerapkan sikap disiplin pada anak. Hal ini dianggap penting karena anak sudah mulai mengerti tanggung jawab dan konsekuensi yang akan mereka

Pada usia ini, anak biasanya sudah ada yang mukallaf/baligh,  karena melihat perkembangan anak anak di masa moderne, mereka baligh lebih cepat dibanding anak jama dahulu, jadi menerapkan untuk menutup aurat sudah bisa dilakukan diantara umur umur di usia ini

Anak dinamakan sebagai tawanan dalam tahap ini karena dalam Islam kedudukan tawanan sangatlah terhormat. Tawanan dikenakan berbagai macam aturan yang berisi kewajiban dan larangan namun mereka juga mendapatkan haknya secara proporsional. Jadi orang tua juga harus mampu menakar kewajiban dan hak anak dengan baik agar pada tahap ini pendidikan anak dapat berjalan dengan baik.

3. 7 tahun ketiga (15-21)

Tahap ketiga usia 15-21 tahun, perlakukan anak sebagai sahabat. Pada tahap ini anak secara umum sudah memasuki akil baligh. Orang tua harus mampu memposisikan diri sebagai sahabat juga teladan yang baik secara bersamaan, juga membangun kesadaran anak bahwa mereka sudah memasuki usia akil baligh.

Pada masa ini, selain mengalami perubahan fisik, anak juga mengalami perubahan mental, spiritual, sosial budaya dan lingkungan yang memungkinkan timbulnya masalah yang harus mereka hadapi. Orang tua harus mampu memposisikan diri sebagai sahabat agar anak mau terbuka dan bercerita mengenai apa yang sedang mereka hadapi untuk kemudian mencari solusi bersama.

Selain itu, orang tua juga bertugas untuk mengawasi anak tanpa disertai sikap yang otoriter agar anak tidak merasa terkekang serta mendoakan untuk kebaikan dan keselamatan anaknya. Dengan begitu anak akan merasa disayangi, dihargai, dicintai dan akan tumbuh rasa percaya diri dan menjadi pribadi yang kuat sehingga mereka senantiasa mampu melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan.

Selanjutnya, orang tua sudah harus mempercayakan tanggung jawab yang lebih berat kepada anak, hal ini penting agar kelak anak akan menjadi pribadi yang cekatan, bertanggung jawab, mandiri dan dapat diandalkan. Selain itu, hal yang penting lainnya adalah membekali anak dengan keahlian yang akan mereka butuhkan kelak ketika mereka sudah terjun ke masyarakat.

Di umur 15-21 ini, peran orangtua untuk bersama sama melibatkan anak dalam kegiatan bersama sangat penting. Ajak anak untuk mengakutalisasikan dirinya. Ajak anak beorgansasi dan ikut berkecimpung dalam kegiatan kemasyarakatan seperti Pengajian, seminar, dll.

Nabi kita Ibrahim, Muhammad semua mengajak anak anaknya untuk bersama sama mendakwahkan islam.

Wllahu a'lam bishawab.










 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar