02 September, 2013

September(HARUS!!!!) Ceria...:)

September (harus ) ceria…?




  



Hari ini hari pertama di bulan September 2013.
Kebetulan hari minggu. Dirumah sepi, karena bapak sedang pergi ke Tegal untuk menengok Bapak dan Ibu.
Bangun pagi seperti biasa, selepas tahajud, aku membangunkan anak anak untuk shalat shubuh. Kami pun shalat berjamaah. Lalu, aku membuat the, kebiasaan keluarga kami setiap pagi.
Aku bergegas menyalakan sepeda motorku, untuk menuju atm. Hari ini, pagi pagi sekali tukang giling keweh akan segera menagih pembayaran keweh. Aku baru menitip uang 650.000, masih kurang sekitar 350.000,-.
Kemarin sore pak penagih  dating dengan tiba tiba, aku pun tak ada uang di dompet. Alhamdulilah, di kas mbak jamilah ada uang 400.000,- uang yang seharusnya untuk BMT belum diambil, dan aku minta kas took ada 200.000, dan ternyata di dompetku masih ada sisa uang dari purworjo 50.000,-.
Sebenarnya bapak itu agak kecewa, karena aku baru menitip 650.000, dan tidak melunasinya. Aku bilang paling besok pak. Tapi katanya harus sekarang karena mau untuk membayar karyawan dan membayar solar.
Aku pun kebingungan, mana dia menagih hanya di depan pintu. Lalu aku minta dia masuk, dan duduk, serta menerima pembayaraku. Ya mungkin, begitulah cara mereka berkomunikasi.
Akhirnya aku keluar dari rumah, sedikit agak kaget, ada bus besar parker di depan rumah, mungkin bus wisata dakwah, bathinku. Lalu kutanya supir, mau ke magelang ya pak? Iya katanya.
Lalu tiba tiba ada bu nunung memakai baju seragam aisyiyah dating dan akan menaiki bus.
Mereka akan segera ke legok dan berangkat ke magelang untuk mengikuti kegiatan  wisata dakwah.
Aku bersalaman, dan mengucapkan selmat jalan padanya. Aku terus melaju, menuju atm mandiri. Hanya aku yang parker di situ. Aku masuk, bismillah dengan namaMu ya Allah semogamasih ada sisa uang yang masih bisa ditarik, harapku dalam hati.
“Maaf saldo anda tidak mencukupi”.  Kebetulan saldo uang ada 130.000,-. Aku coba lagi mengambil 50.000,-, kembali  ada tulisan di layar. “maaf saldo anda tidak mencukupi,’’. Langsung aku menjuju atm bca. Disanapun sepi, mungkin hanya aku yang membutuhkan uang pada pagi hari  buta itu.
Aku masuk, menulis pin, dan alhamdulilah, saldo masih 280.000, dan dari bca, aku bisa mengambil uang 200.000,-. Bisa untuk membayar tagihan pak keweh , di  took kebetulan aku lihat ada sisa 150.000,- Insya allah cukup.
Lalu aku pulang kerumah, dengan hasil 200.000,-. Dan hingga kini, kutunggu bapak itu tak dating datang jua.

Pagi itu , selepas aku mengambil uang, aku mengajak anak anak bersepeda, di alun alun, sedikit menhigur diri dan berolah raga. Kebetulan setiap pagi ada car free day, jadi pemakai sepeda cukup tenang mengendarai sepeda tanpa gangguan motor yang biasanya mengeluarkan asap.
Aku memakai sepeda sendiri, jasmine membonceng nadia. Lalu kami istirahat sejenak sambil menikmati bubur kacang hijau di depan sma 1. Lalu kami berfoto2 narsis di bawah pohon asem. Setelah selesai, aku membayar tagihan bubur, semua 9000,-. Dulu terakhir aku kesana harga masih 2000,- sekarang sudah naik, wajarlah, harga BBM kan naik hehe.
Lalu kami bertiga pulang, bersepeda pagi itu cukup membuatku berkeringat. Meski hanya sebentar.
Tiba di rumah, kami lapar, kebetulan masih ada sisa sambal padang . Lalu aku meminta mbak wiwik menggoreng tempe, dan merebus sawi. Alhamdulilah enak sekali. Sambal padang emang luar biasa, cocok untuk kami yang sedang terkena krisis moneter.:)
Biasanya kalo hari minggu kami ada kegiatan, tapi hari ini tidak, harusnya pula aku ikut ke magelang mengikuti acara wisata dakwah ‘asiyiyah, tapi tidak, karena aku juga belum mendaftar , dan kebetulan, kursi duduk di bus sudah penuh, dan kebetulan juga suami sedang ke tegal, dan kebetulan, mobil juga sedang dipakai,dan kebetulan, aku sedang tidak memeiliki uang yang cukup untuk aku pergi kesana, jadi banyak kebetuluan ,kebetulan yang menakdirkan aku tidak jadi pergi ke acara wisata dakwah ‘aisyiyah tahun ini.
Hari ini betul betul terasa” kuning”, istilah anak anak kalo lagi keadaan dejavu, suram dan sedih yang tidak jelas.
Aku pun tertidur sejenak,  karena bingung mau melakukan apa, sebenarnya mungkin banyak yang bisa kulakukan, missal bersih bersih rumah, atau menengok pabrik, tapi, enaqthlah tiba tiba semangatku hilang. Seperti tak punya tulang. Dan akhirnya setelah sejenak tertidur, aku bangun, . Aku menuju dapur, aku  buka kulkas, ada susu, lalu aku rebus, aku campur kopi dan gula, jadilah kopi susu, aku dan yasmin meminumnya sambil berdiskusi tentang buku “ Sejarah Muhammad” karya martin Lings.
Lalu setelah itu kita sudah bersepakat untuk melewati  hari yang kuning ini dengan makan bakso “gemilang” di dekat lampu merah. Yasmin pingin yang asin asin, “katanya,”
Aku belum pernah ke bakso gemilang, dan siang ini kami akan mencobanya. Enak atau tidak. KAlo enak, mungikn akan menjadi langganan kami seterusnya. Kebetulan tempatnya dekat.
Sebelum pergi kesana, aku mengepak beras, dan mengambil satu paket biscuit “SELIMUT”  sisa bingkisan dari parcel lebaran, aku memasukannya ke dalam kantung kresek yang akan kuberikan pada yu sop. “. Yasmin, sebelum ke bakso gemilang, kita akan ke rumah yu sop dulu, kataku”.
Oke, “kata yasmin.
Lalu kami berdua turun dan  memarkir motor di depan rumah kosong. Dan kami segera menuju rumah kontrakan yu sop. Rumah kontarakn kecil, beralas tanah dan berdinding kayu akasia. Disana duduk seorang tua dia adalah bapak yu sop. Yu sop , seorang Ibu tanpa penghasilan, dengan 6 anak, dan harus menangung ayahnya yang sakit sakitna pula. Untung dua anaknya fiqoh dan windi sekarang sudah bekerja di batam, dan sedikit bisa membantu keluarga itu. Kontarakan kontaraka itu cukup menyedihkan, ada di sebelah yu sop, seorang wanita tua, yang sedang sakit terkea stroke, kabarnya di adulu bekerja dibank, tapi sekarang  tdiak ada keluarganya yang mau merawatnya. Hanya ada sesekali saudara yang mengantar makanan.
Pernah ketika suamiku mengantar makanan waktu bulan ramadhan, perempuan itu berteriak teriak terus. Mungkin sedang ingin bicara, tapi tidak ada yang diajak bicara, yu sop sendiri sudah kesulitan dengan 4 anaknya yang masih kecil kecil dan bapaknya yang sudah usia senja.

Setelah aku sedikit berbincang dengan yu sop, yaitu menanyayakan, kenapa sms gak dijawab, dia menjawab, hapenya rusak, jadi gak tahu kalo ibu sms katanya.
Aku memang menanyakan, anak anak kapan akan ngaji, karena setelah puasa ngaji iqra nya sementara berhenti. Akhirnya sekarang dilanjutkan lagi.
Akhirnya aku sampai pula di bakso gemilang, aku memesan 2 porsi bakso. Harga cukup murah 7000,- tapi ya memang rasa dagingnya kurang. Tapi cukup menghibur aku dan yasmin yang sedang “kuning”
Akhirnya, akupun pulang setelah selesai menikmati kuliner bakso gemilang, siang cemerlang, hehe. Aku pulang dan sampai rumah, aku menulis ini, lalu anak anak yu sop jam 4 datang untuk mengaji iqra.
Sebenarnya aku ingin membuka tpq di belakang rumah, nanti aku namakan tpq nasyiatul asiyiyah ranting kedawung
Calon siswanya ya anak anak yu sop dan anak anak tetangga sekitar, nanti aku membayar guru ngaji untuk mereka. Tempat sudah ada di mushola karyawan yang cukupnlah untuk 10 anak, aku tinggal menyiapkan meja belajar dan buku. Mudah mudahan ada rezeki ya Allah…

Aku harap  ke depan semua membaik…baik usaha, maupun segalanya…seperti lagu Vina…September harus ceria…apapun keadaannya…J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar