02 April, 2009

Yu Sop


Dirumah. aku mempekarjakan 2 PRT. yang satu namnya mbak wiwik, dan yang satunya namanya Yu sop. Kalo mbak wiwik punya anak satu, yu sop punya anak 5. 2 PRT yang bekerja di tempatku bekerja sambil membawa anak, karena tidak ada yang menjaga mereka di rumah. Yang disamping ini Foto yangpaling besar adalah Nadia,Anakku , sedang berpose, dengan anak2 pembantuku. dua orang yang sebelah kiri anaknya yu sop, dan sebelah kanan anaknya mba wiwik. Hampir setiap hari mereka main di rumahku. dulu yu sop pernah bekerja di rumah sebelah, tapi akhirnya keluar, mungkin karena tidak di perkenankan membawa anak. memang, sebenarnya bekerja membawa anak agak sulit diterima, pekerjaan kadang jadi kacau, tapi aku mempekarjakan yu sop dengan alasan yang cukup bijak, di anaknya banyak sekali, 1 anak sulung sudah bekerja di tempatku sebagai pegawai percetakan, anak yang kedua sudah sekolah kelas 3 smp, dan kami pula yang membiayainya, dan yang ketiga berumur 4 tahun, keempat 3 tahun, dan yang ketiga 2 tahun. Tiga anak yang terbawah, masih kecil kecil karena tiba tiba mbrojol saja. Aku gak menyangka 3 anak yang kecil2 itu akan lahir, karena jarak dari anak yang kedua cukup jauh. sekitar 11 tahun. Rupanya Yu Sop itu tidak ber KB. Dulu ketika anak yang ketiga lahir, setelah melahirkan aku sarankan untuk ber KB, dan bahkan kalo tidak punya biaya, bisa ketempat saya. ternyata kutunggu-tunggu tidak datang juga, dan lahirlah anak ke 4. Ketika menjenguk anak ke emapat, yu sop agak merasa sedikit bersalah karena tidak menuruti kata2 ku untuk ber KB, dia bilang gak sengaja, dan akhirnya dengan sedikit memaksa, aku sarankan, ayo saya antar untuk ke Dokter atau rumah sakit untuk ber KB. dia menjawab, nanti saja, toh saya sudah tidak berhubungan dengan suami, dan lagi pula saya masih menyusui. ya sudahlah, aku capek juga, saya merasa punya kepedulian untuk mengatur keluarganya karena keluarganya sangat miskin,Rumahnya sangat sederhana, lantainya masih tanah, kamarnya cuma 2, pekerjaan suaminya gak jelas dan sering mabuk dan judi. Siapa yang akan membiayai hidup keluarganya?.Apa boleh buat, toh aku juga sudah berusaha, hari berganti hari bulan beerganti bulan, dan seperti disambar petir, aku mendengar bahwa yu sop hamil lagi anak yang kelima. Subhanalloh, aku mbatin. Aku harus gimana...ya bagaimanapun itu juga anugerah. tapi anugerah kalo tidak dirawat kan kasihan, gimana masa depan anak2 itu. secara fisik anak2 yu sop cukup baik, dua anaknya yang sudah besar badannya tinggi dan wajahnya ganteng dan cantik. Kalo mereka didandani, pasti dikira anak orang kaya.Akhirnya anak kelima lahir dengan sehat dan selamat, sebelum melahirkan aku membantu mengurus persalinan nya dengan mendaftarkan jamkesmas di PKU sruweng, agar bisa melahirkan secara gratis. Alhamdulilah semua lancar, dan bayinya laki2 dengan badan yang sangat sehat.Sekarang si kecil anak kelima sudah bisa dibawa bekerja, karena yu sop bekerja paruh waktu, selepas duhur,. Aku pernah bilang ketika menjenguk anak kelimanya, agar yu sop melakukan sterilisasi saja, karena anaknya sudah lima. Dan dia menjawab akan melakukannya setelah anaknya agak besar, agar bisa berjalan sendiri, karena setelah proses sterrilisasi ,paling tidak harus istirahat dan tidak boleh angkat berat selama 1 bulan.dia juga beralasan lagi, dia tidak pernah melakukan hubungan lagi dengan suaminya. Aku juga heran, namanya juga suami,,kalo tiba2 ingin melakukan masa gak boleh? . yang jelas mudah2 an, anaknya cuma lima saja, karena beban hidup mereka cukup berat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar