03 Februari, 2011

Pagi yang bersahaja...........

Pagi yang tidak buta, karena pagi itu sudah agak terang, aku mengantar suamiku ke stasiun, jalanan masih lengang, udara sejuk dan dingin perlahan menusuk kulit yang kubalut jaket katunku. Aku memeluk suamiku biar hangat. Ditengah jalan aku melihat seorang bapak membawa beberapa ikat kacang panjang, diletakkan dibelakang motor nya, ketika aku sejajar dengan motornya, kuhitung dengan cepat, bapak itu membawa sekitar 20 ikat kacang panjang. harga kacang panjang sekarang sekitar 4000 - 5000 rupiah. Jika dia berhasil menjual semua dagangannya , maka hari ini bapak tersebut membawa uang antara 80.000 - 100.000 rupiah.

Aku tidak tahu, kacang panjang itu hasil kebunnya sendiri atau tidak, jika benar, hasil yang ia dapatkan lebih banyak, Bapak itu sejak pagi hari sudah berjuang mencari nafkah demi keluarganya. Dia adalah pahlawan bagi keluarganya.

Saya sangat menghormati Bapak penjual kacang panjang yang dengan suka cita mencari nafkah dengan cara yang halal. Daripada para Pejabat yang hidup mewah karena mendapatkan uang yang tidak halal

AKhirnya aku sampai di stasiun, Alhamdulilah, kereta belum datang, jadi tidak mungkin ketinggalan kereta.

Aku akan segera pulang, sejenak suami ku membetulkan posisi helmku yang belum diikat, aku memcium tangannya sebelum beranjak pergi. Kali ini aku yang mengendarai motor, Jalanan masih agak sepi, aku merasa seolah memiliki jalan raya itu, Kulewati jalan pemuda, dua penjua serabi sudah setia menjajakan dagangannya. Yang satu masih agak muda, dan yang satu sudah tua. Aku ingin membeli serabi, tapi lupa bawa dompet, jadi aku terus melaju menuju rumah, aku harus segera memasak sarapn pagi untuk anak-anakku yang akan berangkat sekolah.
Pagi yang bersahaja....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar