27 Februari, 2011

."Segala sesuatu yang memberi manfaat di muka bumi, akan tetap kekal "


Minggu kemarin, aku dan suami sama -sama pergi.Kalo orang lain biasanya hari minggu untuk bersantai, kami tidak. Kami berdua pergi dari pagi jam 08.00 dan sampai rumah menjelang Petang.Anak-anak kami tinggal dirumah.
Alhamdulilah anak-anak tidak rewel, kebetulan mereka memang tidak ingin pergi karena Senin ada ujian.
Aku ke sadang bersama 3 orang teman. Yang dua dari 'Aisyiyah Ibu suwaji, dan Bu bekti. Yang satunya dari NA mbak kusbaniyah.
Sementara, suami datang ke Musyawarah cabang di Gombong, dilanjutkan ke Rumah sakit margono di Banyumas, menengok seoarang teman yang keccelakaan.

Perjalanan ke sadang cukup jauh, sekitar satu jam, jalannya berkelok-kelok, yah sadang ada di sebelah utara kebumen, Daerah pegunungan. Masih banyak sawah, sungai dan bukit. pemandangannya indah...sayang seperti biasa, batre hapeku ngedrop, jadi gak bisa untuk mengambil foto.Karena medan yang sulit, jarang sekali Anak-anak sadang khususnya NA yang hadir memenuhi undangan dari Daerah.Sebenarnya sekarang jalannya sudah bagus, sudah di aspal.Jadi faktor jauh saja, dan biaya transportasi.

Dan juga siyal disana kurang bagus, Aku memakai Indosat gak ada sinyal, begitu juga temaku jeng Kus, memakai simpati gak ada sinyal juga. Warnet masih jarang. Jadi yah begitulah susah.

Di sadang, Musyawarah cabang nya cukup meriah, Pengunjungnya banyak sekali yang datang, mungkin karena di desa ya, Yang mengadakan Musyawarah dari Muhammadiyah, 'Aisyiyah dan Nasyiatul 'Aisyiyah.

Kebetulan yang mengisi pengajian Akbar adalah Prof. dr. Daelami dari PWM jawa Tengah. Beliau datang dengan rombongan, 3 orang wanita termasuk istrinya dan seorang dokter. Agak surprise juga melihat Pak Daelami mau mengsisi di wilayah pelosok seperti Sadang . Salut. salut. Aku dengar belaiu juga selalu konsisten datang rapat ke wilayah, meski rumahnya jauh di Banymas. Padahal beliau sudah Sepuh, tapi semangatnya luar biasa.

Pengajiannya cukup menarik, yang aku tangkap dari pengajian beliau yaitu :
"Segala sesuatu yang memberi manfaat di muka bumi, akan tetap kekal"

Intinya, kita bergabung dengan Muhammadiyah, insya allah dalam rangka memberi manfaat bagi masyarakat.
Apakah Muhammadiyah akan kekal? Kalo Muhammadiyah memberi manfaat pasti akan terus ada dan dibutuhkan di muka bumi.

Muhammadiyah membantu pemerintah dalam pendidikan kesehatan dan kegiatan kegiatan yang lain. Mestinya Pemerintah justru harus senang dengan keberadaan Muhammadiyah, Jangan malah dimusuhi. Begitu diantara petikan Pidato beliau.

Pidat beliau berakhir sekitar jam 12.30, lalu dilanjutkan makan siang dan shalat dhuhur.

Acara Musyawarah Cabang dilaksanakan seusai Shalat dan dimulai tepat pukul 14.00, Musyawarah dimulai. Musyawarah kali ini cukup spesial. Karena selama periode ini hampir tidak ada kegiatan. Alias Vakum. Tapi alhamdulilah personilnya masih tetap ada. Waktu kami berkunjung bulan desember 2010, anggotanya cukup banyak, bahkan hampir mencapai 100 orang. Mungkin karena sambil ada acara pembagian sembako.

Tapi, apa karena vakum terus kita tinggal begitu saja?
Oh tidaaaaaaaak. Seperti Tanaman, sebenarnya PCNA Sadang itu masih hidup, cuman tidak pernah dipelihara atau diurus. Untung saja tidak mati. Hanya kurus kering.
Aku bisa memakluminya, mungkin banyak hal yang menjadikan kendala dalam mengelola organisasi NA ini.
Yang penting masih ada harapan. Dan aku melihat ada secercah harapan dari wajah-wajah pengurus yang baru.

Aku selalu menekankan pada mereka, bahwa Jika kita masuk Muhammadiyah atau Aisyiyah atau Nasyiatul 'Aisyiyah untuk mencari uang, kita akan kecewa. Karena kita disini bukan untuk mendapatkan apa -apa tapi untuk memberi. memberi sesuatu pada masyarakat. bukan menerima.Dan itu butuh keikhlasan .
Dan aku menekankan lagi pada mereka, bahwa, anggap saja ini cicilan kita untuk masuk syurga.
Alhamdulilah sekitar satu jam pengarahan,Acara pemilihan Pengurus yang baru bisa dilaksanakan dengan lancar. Dan. Alhamdulilah terpilih ketua yang baru yaitu Ibu Hesti. Aku percaya, kepengurusan kali ini akan lebih baik daripada tahun lalu.Aku yakin akan hal itu.

Akhirnya jam menunjukan pukul 16.30, dan akhirnya kami pulang, Kami dibawakan oleh-oleh berupa Oyek alias tiwul mentah, dan gula jawa super besar buatan warga sadang.Gla jawanya enak sekali. Asli tanpa bahan pengawet...

Syukur terucap tiada terkira. Hikmah silaturahim, banyak kawan, dan banyak rezeki, meski aku tidak mengharap2 kan oleh-oleh, tapi rasanya bahagia sekali.

Mudah-mudahan aku bisa terus semangat dan sehat , serta ikhlas, untuk selalu memberi yang terbaik bagi siapapun. Akhirnya setelah satu jam perjalanan Sadang pejagoan, Aku sampai di rumah pukul 17.30.Hari menjelang gelap.

Suami dan anak anak menyambutku dengan teh poci hangat. Hemmmmmmmm bahagia rasanya tiada terkira...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar