28 Juli, 2011

The art of loving

Tiba tiba ingin membaca buku klasik erich FRomm, kebetulan buku itu ketinggalan di tempat eyang. Dan suamiku membawanya kembali.

Aku bertanya, wah tumben nih lagi baca erich from?, suamiku bilang? ini nih ketinggalan di tempat eyang.

Tiba tiba aku tertarik untuk membaca nya kembali, dan mencari cari tulisan erich fromn, bahwa menurut dia, cinta itu sebuah seni, ang harus dipelajari, dilatih.seperti kita berlatih naik sepeda, belajar piano, belajar matematika.

Aku termenung sebentar, mengingat 14 tahunan yang lalu, ketika aku belum menikah dengan suamiku. Ketika itu dia shalat di mushola rumahku, kami berjama'ah sholat berdua.

Dia mengatakan akan belajar mencintaiku. Aku sedikit bingung dengan perkataannya. Menurutku gimana ya, terlalu teoritis, baru aku sadar setelah mmebca abuku Erich Fromn, sepertianya dia belajar dari buku ini. Hihihi.

Aku berharapnya dia mencintaiku langsung. MAksudku, ketika melihatku langsung cinta. Kalo itu bukan cinta tapi jatuh cinta. AKu baru tahu itu semua dari Buku ini heheh.Dan rupanya dia sudah membaca buku ini, hehehe

Dan dia rupanya benar2 belajar mencintaiku, itu yang aku rasakan, dia peduli, respek, dan bertanggung jawab.

Dia selalu menciumku setiap aku bangun tidur, jika aku duluan aku yg menciumnya, membuatkan teh untuk keluarga, seperti aku memasak untuk keluarga....membantuku di dapur, dan aku juga membantunya untuk urusannya...

Cinta menurut ERich FRomm, adalah memberi bukan take and give...jika memberi dan menerima itu namanya dagang.

Jadi jika kita mencintai seseorang, kita hanya memberi...bukan berharap dia membalas cinta kita. itulah sesungguhnya cinta.

Jika ada dua insan yang selalu peduli dan respek serta bertanggung jawab, itu dia dua insan yang saling mencintai.
Bingung gak? heheh....

Sekarang banyak yang sering menyalah artikan cinta...senengnya dicintai...tapi gak mau mencintai....

Contohnya: Sang istri sudah selalu membuatkan kopi....tapi sang suami...selalu cuek...hal hal yg dulu ketika mengejar sang istri waktu masih gadis...ada kepedulian perhatian sudah hilang...wah si wanita lama lama bisa kabur...
Begitu juga sebaliknya, sang suami sudah berusaha mencari nafkah dengan keras, istri hanya bisa mengeluh....karena katanya kurang...


Cinta yang sesungguh-nya mungkin cinta Ibu pada anak nya : hanya memberi tak harap kembali.....bisa kita terapkan pada siapa saja, pada pasangan....tetangga, saudara dan siapapun dimuka bumi ini....
semua orang di dunia melakukan itu, insya allah dunia penuh dengan kedamaian...:)


Selamat belajar seni menyinta..:)))




Tidak ada komentar:

Posting Komentar