23 Mei, 2020

Kembali ke Al Quran dan Assunnah by Kak Nadia

Pembicaraan ilmiah tentang Islam sangat luar biasa. Karya nyatanya bisa kita lihat dari kerja-kerja Muhammadiyah kalau di Indonesia, atau Yaqeen Institute kalau di barat. Semua bermula dari sikap ketauhidan yang kuat dan mengutamakan Islam sebagai pedoman hidup. _Hablun minallah (sebaik-baik ideologi)_, pasti menghasilkan _hablun minannas (tindakan)._

Ternyata benar ya, kalau _Al-Islamu mahjubun bil muslimin_ (Islam tertutup oleh muslim itu sendiri). Ketika ada muslim yang sangat taat namun jumud, orang-orang kemudian memandang kalau orang itu cuma "Hablun minallah", atau hanya mengutamakan syariat tanpa akal. Padahal, orang tersebut hanya 'kurang belajar', dan itu adalah kesalahannya sendiri karena belum mengamalkan sepenuhnya perintah Allah. Seseorang yang tauhidnya kuat, pasti amal dan tindakannya akan berkualitas.

Sebaliknya, orang-orang yang hanya fokus pada perdebatan dan ilmu pengetahuan namun mengesampingkan syariat, sesungguhnya mereka sangatlah merugi. Fokusnya hanya pada kemanusiaan dan rasionalitas, namun ragu pada Alquran dan sunnah. Amalnya tidak akan diterima karena secara ideologis, mereka meragukan ayat Allah dan syariat-syariatnya.

Alhamdulillah, kita semua sudah merasakan manisnya iman. Kalau direnungi lagi, Islam sempurna sekali ya? Semua aspek kebaikan dari pemikiran-pemikiran non-Islam sudah tercakup dalam agama kita. Tanpa memandang lewat disiplin lain, secara agama saja, penutupan masjid dan penundaan haji adalah implikasi dari kecintaan Allah pada hamba-Nya; prinsip utama syariat demi menjaga nyawa manusia. Lantas, kalau ada ajaran agama yang kita rasa belum jelas atau kurang masuk akal, pasti lagi-lagi adalah keterbatasan kita dalam memahami ayat-ayat Allah. Kesalahan kita yang masih suka malas beribadah dan mencari ilmu. Masih banyak majelis yang kita abaikan, masih banyak nasihat para ulama yang belum kita dengar, dan masih banyak kitab yang belum dibaca....

Untuk menegakkan ideologi terbaik ini, maka tugas kita sebagai manusia sangat berat ya 🥺 mempelajari Alquran dan sunnah, mentadabburi, dan mengamalkan. Belum lagi mencari ilmu dunia sebagai strategi dakwah dan amar maruf nahi munkar. Sayangnya, waktu kita hidup di dunia sangat terbatas. Jangan sampai waktu kita sia-sia, sedangkan umur kita terus berkurang. Barakallah Bapak, Ibu, Yasmin... Selamat menebar kebaikan di muka bumi dengan kemampuan terbaik kita. Kita lanjutkan perjuangan rasulullah, para khalifah, ulama dan pembaharu, Ahmad Dahlan... serta pejuang-pejuang Islam lainnya! Kalau ada urusan yang susah, perbaiki hubungan vertikal kita dulu 😊 Semoga kita semua bisa menjadi sebaik-baik hamba di mata Allah dan dipertemukan kembali di surga-Nya kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar