12 Juli, 2016

Nanas Madu dari Belik "Fabi ayyi ala i rabbi kuma tukadziban"?






Perjalanan menuju pulang dari tegal berjalan cukup lancar. Kami memilih jalur jatinegara, belik, dan sempor.
Perjalanan dari Tegal sekitar pukul 10.30, lalu kami berhenti di belik di dekat perkebunan nanas madu.Kabetulan putri kami nadia sangat suka dengan buah ini. Rencananya nadia juga akan membeli nasanas dan dijual kembali di kebumen. Di kebuman buah ini dijual dengan harga 7000/buah.

Jika kita bisa endapatkan harga 3000/buah, kan lumayan penghasilan nya bisa untuk ganti ongos bensin. Sambil mengajari anak anak berusaha.
Rupanya nanas yang kita beli di salah satu warung harganya sudah tinggi, yang paling besar 5000/buah. Dan yang sedang 4000, serta yang kecil 3000. Sementara di keumen harga 5000 sudah yang paling besar.Kalo ingin murah tentunya haraus ke petaninya langsung. Tapi dalam kondisi seperti ini susah, karena ita hanya mampir ssaja, belum sempat riset.
Akhirnya kami hanya membeli 10 buah dengan harga 3000,- serta mmebeli yang sudah dikupas untuk dimakan di perjalanan.
Aku sempat mengambil gambar perkebunan nanas ini, tapi nanas nya sudah tidak ada yang brbuah, mugkin habis di panen, yag sempet terambil hanya nanas yang masih sangat muda.

Jumlah perkebunen nanas ini tentunya sangat banyak. Berhektar hektar. Tuhan teleh memberkahi penduduk belik ini dengan menumbuhkan nanas madu. Hampir di sepanjang jalan orang berdagang nanas madu yang sangat manis ini.
Semoga warga belik bersyukur dngan karunia ini.
Aku bertanya pada penjual nasa, biasanya nanas nanas ini dibawa kemana?, katanya kebanyakn dibawa ke jakarta. Dan rata rata dijual dalam keadaan segar,Apa ada pabrik selai atau keripik disini kataku. Gak ada mbak, keanyak dijual dalam keadaan segar, belum diolah, kata si Bapak.

Nanas ini memang enak dimakan dalam keadaan segar, dua  atau iga butir nanas pun aku bisa menghabiskan nya. Manis dan segar.Mungkin yang sedikit merepotkan adalah mengupasnya. Serta petani yang memanen nasnas, pasti harus melalui, daun daun nanas yang berduri. Tapi kalo sudah biasa mah gak ada masalah ya...hehe, mari lanjutkan menghabiskan nanas madu yang segar ini!!!


Ah Fabi ayyi aala i raabikuma tukadziban?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar