18 Juli, 2016

pandangan ku tentang "Oscar dan Manufakturisasi agama"

Beberapa waktu lalu saya membaca sebuah artikel di Geo Times tentang " Oscar Lawalata dan Manufaktuisasi Agama berikut kutipan nya

"Dalam akun Facebooknya (17/5/2016), desainer Oscar Lawalata menyampaikan: “Ada yang bertanya kepada saya, mengapa saya tidak mendesain dan membuat busana Muslim dan jilbab? Sebuah komoditi bisnis yang menjanjikan di Indonesia. Jauh saya berbicara pada nurani saya, apakah saya mau mengeruk harta dan uang dari hasil berjualan atribut agama yang dikaitkan dengan pentas dunia fashion?”
Pernyataan Oscar di atas menyelipkan sebuah kegelisahan batin sekaligus otokritik kepada beberapa pihak yang getol menggunakan agama sebagai medium personifikasi ajaran dan ekspresi keyakinan teologis dalam dimensi ekonomi yang berafiliasi kuat terhadap pemenuhan keuntungan material.
Intinya tulisan Fathurrahman tersebut mendukung pendapat Oscar. Saya menghormati keputusan Oscar tersebut, tapi saya tak sependapat dengan pandangan nya.

Apa menjual busana muslim karena berkaitan dengan agama Islam dinilai sebagai " mengeruk harta dari jualan atribut agama"?  pemikiran yang sempit menurut pandangan saya.
Bagaimana dengan  atribut yang lain? Mukena, sajadah, peci, sorban, dan kalu musim haji ada oleh2 haji, kurma, zamzam, dsb. Apa yang berjulan tersebut disebut mengeruk uang dari jualan atribut agama?
Menurut saya, sah sah saja orang berjualan. Apalagi umat Islam membutuhkan, tentunya jualan dengan kaidah yang sesuai ajaran islam. Tidak ada unsur penipuan, salng suka sama suka.
Busana Muslim memang kin seolah menjadi "trend baru'. Ada sebagian yang memang benar benar ingin menutup auratnya sesuai ajaran islam yang ia yakini. Ada pula yang hanya ikut ikutan mode. Itu Hak mereka. Syukur syukur dari hanya ikuta ikutan akhirnya timbul kesadaran, bahwa menutup aurat dalam Islam adalah sebuah anjuran yang baik agar kaum perempuan lebih terhormat .
Berkebalikan dengan Oscar, saya justru mengimpikan hadirnya desainer2 busana muslim, yang bisa menciptkan busana muslim yang nyaman dipakai, indah, keren, dan dengan harga terjangkau.
Dulu, model busana muslimah sedikit sekali, hanya baju kurung. Atau jika kita lihat beberapa  kelompok dalam islam, hanya mengnjurkan pakaian muslimah warna hitam aatu yang tak bermotif seperti kaum wanita di iran.
Tapi, kini model busana muslimah di Indonesia sudah bermacam macam, dari model ABG hingga model  bagi ibu ibu. Banyaknya wanita muslimah yang semakin sadar akan menutup aurat, saya fikir justru perlunya desainer desainer yang mucul agar busana muslim semakin beragam dan indah.
"Innallaha jamilun yuhibbul Jamal". Bukankah Allah indah dan menyukai Keindahan?
Jangan anggap semua yang menjual atribut islam hanya mengeruk keuntungan semata.
Saya masih berharap oscar berkenan , mungkin suatu hari, memberikan kontribusi kreatifitasnya untuk membuat design busana muslim yang nyaman dipakai dan indah sesuai dengan syariat , tak tembus pandang dan ketat, tapi tetap indah dipandang mata.
Wallahu a'lam bishawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar