01 November, 2010

Suku Bunga Kredit Mikro Tertinggi Kedua di Dunia

Jusuf Kalla dalam beberapa kesempatan mengatakan bahwa, suku bunga kredit di Indonesia mestinya bisa dibawah 2 digit. alias single digit.
bayangkan suku bunga kredit sekarang untuk KUR rat-rata 24%. Itu yang dibawah 20 juta. Yang diatas 20 -500 juta, sedikit lebih rendah sekitar 15 -16 %. Padahal suku bunga SBI sekarang cuma 6%.
Bagaimana sektor riil mau berkembang jika pengusaha di bebani bunga yang begitu tinggi.Untuk membayar bunga saja ara pengusaha sudah kesulitan. Di China suku bunga kredit hanya 6%. Begitu juga di negara lain seperti Singapura, Thailand, Jepang dll.

Jika Jusuf Kalla dalam kampanye nya mengatakan akan mengusahakan suku bunga kredit dibawah 10% , maka berarti wewenang itu ada di tangan Presiden.
Bayangkan saja jika seorang Pedagang Bakso dengan pinjaman 20 juta, dengan bunga 24% pertahun, maka setiap bulan dia harus membayar bunga nya saja 400 ribu. Belum angsurannya. Sekarang bandingkan dengan , jika Pedagang bakso itu berjualan di China, maka dia hanya cukup membayar 100.000 saja untuk bunga. yang 300.000 bisa untuk modal atau untuk keperluan yang lain bagi usahanya.
Sekali lagi wewenang ada di tangan Presiden. Tapi kenapa seolah Presiden diam saja? apa gak geregetan. Kalo ini dilakukan justru hidup masyarakat semakin baik, pengangguran berkurang, karena akan banyak tumbuh pengusaha baru. Sementara Pemerintah hanya bisa menambah pegawai negeri yang gajinya membebani anggaran Belanja Negara. Belanja pemerintah terbanyak adalah untuk menggaji pegawai Negri.

Dimana Pegawai negri sebagian besar, tidak semua sih...kerjanya asal-asalan. Bahkan banyak yang kadang bingung mau apa, akhirnya di kantor hanya main catur, baca koran dan mengisi TTS. Itu sudah menjadi rahasia Umum.

Kenapa seolah Presiden tidak punya inisiatif? Sampai sekarang aku heran. Begitu banyak kritikan masyarakat untuk sang Presiden.dari kasus korusi, kekerasan, dll. Apa beliau tidak baca Koran ya?. tentang suku bunga ini, sudah sering sekali Kompas menulisnya. Tapi tidak ada perubahan signifikan.
Mr Presiden? bangunlah...bangunlah...rakyat sudah hampir habis kesabarannya...!!!!

Sekali lagi wewenang ada di tangan Presiden!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar